TRIBUNNEWSMAKER.COM – Dalam media sosial warganet menggemparkan sebuah foto yang memperlihatkan kaki anak laki-laki yang menghitam.
Pada narasi yang ditulis kaki anak tersebut telah digigit ular tanah, sehingga menyebabkan kesakitan luar biasa dan gosong.
Para ahli memberikan penjelasan tentang fakta bisa ular tanah yang bisa menyebabkan gosong.
Foto yang menampilkan salah satu kaki seorang bocah tampak gosong disebut karena digigit ular tanah, viral di media sosial.
Foto itu diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @sosmedkeras pada Jumat (1/3/2024).
Dalam foto, terlihat kaki sebelah kiri bocah itu sedang diobati oleh beberapa orang.
Sementara, bocah tersebut menangis karena tak tahan merasakan sakit yang ia rasakan.
“Kasihan, Anak Ini Terkena Gigi-Tan Ular Tanah, Yang membuat Kakinya GOsong, HatiHati Sama Ular tersebut,” bunyi keterangan di dalam foto.
Foto tersebut juga menampilkan foto dari ular itu sendiri. Tampak, ular tanah itu memiliki motif hitam dan coklat.
Foto yang menampilkan salah satu kaki seorang bocah tampak gosong disebut karena digigit ular tanah (X Sosmed)
“NGERI YA SAMPAI GOSONG BEGITU, CEPAT SEMBUH YA ADEK,” tulis pengunggah dalam keterangannya.
Hingga Sabtu (2/3/2024), unggahan tersebut sudah dilihat sekitar 627.900 kali dan disukai 3.000 kali.
Setelah ditelusuri Kompas.com, foto tersebut adalah hasil tangkapan layar video penyembuhan sang bocah yang dilakukan oleh seseorang bernama Heru “Gundul” dan beberapa orang lainnya di akun YouTube Audrey A.
Diketahui, bocah tersebut bernama Ibrahim atau disapa dengan Baim, yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat.
Penjelasan Ahli
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo membenarkan bahwa kaki manusia bisa menjadi gosong karena digigit ular tanah.
Pasalnya, ular tanah yang bernama latin Calloselasma rhodostoma itu mempunyai bisa atau racun bertipe hemotoksin-hemolisin.
“Ular ini memiliki tipe venom hemotoksin-hemolisin, menyerang darah dan melisiskan (merusak sel) darah,” ujar Slamet, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Foto Ular tanah (Commons Wikimedia)
Gejala yang timbul ditandai dengan pendarahan dari luka gigitan.
Dalam 2-3 hari setelah terkena gigitan ular tanah, akan terbentuk blister berupa lepuhan-lepuhan kecil.
Namun seiring berjalannya waktu, lepuhan-lepuhan kecil itu bergabung membentuk lepuhan besar.
Lepuhan tersebut menyebabkan kulit ari menggelembung dan sel kulit ari mati lalu menghitam.
Kulit menghitam itulah yang membuat kaki tampak gosong.
“Kulit ari yang menghitam ini nantinya akan lepas dan akan terbentuk kulit baru yg warnanya normal, namun perlu waktu berminggu-minggu,” kata Slamet.
Ia menilai, seharusnya kulit yang menghitam itu tidak boleh dikelupas. Sebab, nanti akan mengelupas dengan sendirinya supaya pembentukan kulit baru tidak terganggu.
Bila belum saatnya mengelupas, dapat menyebabkan kulit baru yang terbentuk tidak sempurna dan menjadi cacat.
Tak sampai di situ, racun ular tanah ini juga bisa memicu kerusakan pada organ tubuh seperti ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal akut yang fatal.
“Seharusnya, dengan penanganan yg benar menggunakan serum anti bisa ular Biosave 1 produk Biofarma, tidak terbentuk blister dan kulit tidak menghitam, kesembuhan lebih cepat dan tidak ada efek samping pada fungsi organ dalam terutama hati dan ginjal,” ungkap dia.
Tindakan pertama saat digigit ular tanah
Slamet menyampaikan, tindakan pertama yang harus dilakukan sesaat setelah digigit ular tanah adalah dengan cara imobilisasi atau menghentikan penyebaran racun ke bagian tubuh lain.
“Memasang soft bandage di area tergigit dan di bagian atasnya. Kalo tergigit pada jari kaki, (pasang) soft bandage sebaiknya minimal sampai lutut,” ucap Slamet.
“Setelah soft bandage, dilanjutkan pemasangan bidai atau spalk supaya kaki tidak banyak bergerak sebagai upaya menghambat penyebaran venom (racun),” imbuhnya.
Selanjutnya, korban gigitan ular segera dibawa ke fasilitas kesehatan seperti puskemas atau rumah sakit terdekat untuk ditangani lebih lanjut.
Ular tanah termasuk agresif dan racunnya cukup membahayakan. (TribunJogja)
Karakteristik ular tanah
Menurut Slamet, ular tanah ini sebenarnya tidak agresif atau secara sengaja tiba-tiba menyerang manusia. Namun ular ini bebal atau tidak cepat menanggapi situasi sekitarnya.
“Ular lain akan menyingkir, menghindar, pergi ketika ada getaran langkah kaki di tanah.
Ular tanah tetap diam di tempat,” terangnya.
“Kasus gigitan kebanyakan karena tidak sengaja menginjak ular tanah,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, Calloselasma rhodostoma adalah salah satu ular viper yang banyak ditemukan di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Namun, ular ini sangat jarang ditemui di Jawa Timur.
Ular berbisa ini menyukai tanah kering, sehingga habitatnya berada di hutan, perkebunan, ladang, atau sawah kering.
“Ular tanah memiliki kepala berbentuk segitiga jika dilihat dari atas, dengan leher lebih kecil daripada kepalanya,” tuturnya.
“Badan bermotif piramida dengan paduan warna hitam, krem atau putih, dan abu-abu. Ukuran dewasa sekitar 70 cm,” tandasnya.
Artikel diolah dari Kompas.com
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII