PDIP Tolak Calon Yang Mendaftar Paket,Anis Mase Sebut Tidak Menghargai Partai

Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen

POS KUPANG.COM, OELAMASI – Meserasi Ataupah menjadi pendaftar pertama bakal calon kepala daerah Kabupaten Kupang di sekretariat DPC PDIP Kabupaten Kupang di Noelbaki, Senin 22 April 2024 usai mereka membuka pendaftaran pada 16 April 2024 lalu.

Namun ada satu persyaratan yang dicantumkan oleh PDIP Kabupaten Kupang agar bisa mendaftar di sana yakni hanya bisa mendaftar calon kepala daerah bulan paket atau pasangan calon.

Bahkan ketua DPC PDIP Kabupaten Kupang Yohanis Mase menegasakn tak segan-segan mengusir bila ada yang bertekat mendaftar sebagai pasangan calon.

“Kalau datang di PDI-P, yang mendaftar secara paket saya usir,” tegas Anis Mase pada Senin 22 April 2024.

Menurut dia bila calon datang sudah dalam bentuk paket pasangan calon sama demgan tidak menghargai partai karena tidak membuka ruang bagi kader partai untuk ikut dalam kontestasi.

Anis Mase  juga mengaskan bila datang mendaftar sebagai  pasangan bakal calon sesuai etika komunikasi politik sangat tidak menghargai partai yang  hendak didaftar.

“Pendaftaran yang dilakukan secara paket merupakan bentuk penghinaan terhadap partai politik. Partai politik dianggap tidak berdaya, mati pikiran dan nalar. Itu menutup ruang bagi kader partai politik yang punya kemampuan, sehingga PDI-P tetap berkomitmen bakal calon yang melamar di PDI-P dan menggunakan PDI-P harus gandeng kader Partai,” tagasnya.

Soal pendaftaran pasangan bakal calon juga memungkinkan apabila ada parpol yang sudah penuhi syarat minimal pencalonan yakni 7 kursi merujuk pada hasil pemilu 2024.

Namun dari hasil pemilu tidak ada partai yang meraih kursi sebanyak syarat minimal tersebut sehingha harus membangun koalisi dengan partai lain.

“Kalau datang daftar dengan Paket memang artinya dia sudah tuntas dalam komunikasi politik jadi tidak perlu cari Koalisi partai lagi, karena setiap partai harus menyatukan visi-misi bersama dengan para kandidat dan harus yakin siapa yang dapat mewakili visi dan misi bersama, bukan datang langsung dengan paket dan minta kerjasama, itu selain tidak menghargai partai politik, percaya diri berlebihan juga,” tutur Mase. (ary)