Ovarium Diangkat karena Kista Seperti Kiky Saputri, Bagaimana Peluang Kehamilan Selanjutnya?

Presenter dan stand up comedian Kiky Saputri mengalami keguguran di usia kehamilan 10 minggu. Salah satu penyebab keguguran ini adalah kista yang diidap sebelum hamil, Bunda.

Akibat kista ini, Kiky juga mesti menjalani operasi pengangkatan ovarium kiri. Dokter menemukan kalau kista ini sudah menyebabkan peradangan di ovarium kiri, di mana kehamilan terjadi.

“Jadi ternyata ovarium kiri Kiky itu sudah diselimuti kistanya, kista itu sudah menggerogoti ovarium sebelah kiri dan dokter bilang ini harus diangkat karena sudah terjadi peradangan di situ. Kalau enggak diangkat, kista ini akan berkembang lagi di tempat lain dan menjalar kemana-mana, bisa kena ovarium kanan. Makanya, dokter waktu itu bilang ini sudah opsi terakhir dari kita, ya mau enggak mau ovarium kiri itu harus diangkat,” kata suami Kiky, Muhammad Khairi .

“Kalau waktu itu enggak tindakan, kistanya pecah, bisa menjalar ke usus Kiky, ke darah, ke ovarium kanan, malah lebih berbahaya ke nyawanya Kiky,” sambungnya, dikutip dari channel YouTube Kiky Saputri Official, Senin (18/3/24).

Menurut keterangan, kista yang diidap Kiky ini berukuran 5,1 cm dan sudah menekan dinding rahim, sehingga menyebabkan janin tidak bisa mendapatkan suplai nutrisi. Ukuran kista ini pun membesar dari yang sebelumnya 3,8 cm.

Bicara soal kista, Bunda pasti sudah tak asing dengan kondisi ini. Dilansir Mayo Clinic, kista adalah kantong berisi udara, cairan dapat berupa darah atau nanah. Kista dapat terbentuk di bagian tubuh mana pun, termasuk tulang, organ, dan jaringan lunak. Kebanyakan kista bersifat non-kanker atau jinak.

Seorang perempuan bisa tetap hamil meski memiliki kista. Namun, kista yang membesar dapat memengaruhi organ reproduksi hingga memerlukan tindakan pengangkatan ovarium.

Apa itu tindakan pengangkatan ovarium?

Tindakan pengangkatan ovarium disebut juga ooforektomi. Jika ooforektomi melibatkan pengangkatan kedua ovarium, maka ini disebut ooforektomi bilateral. Sementara bila pembedahan hanya mengangkat satu ovarium, maka disebut ooforektomi unilateral.

Ooforektomi dapat dilakukan dengan dua cara, yakni laparotomi dan bedah laparoskopi invasif minimal. Dalam pendekatan laparotomi, dokter akan membuat satu sayatan panjang di perut bagian bawah untuk mengakses ovarium yang dituju dan mengangkatnya.

Sedangkan pada laparoskopi, dokter membuat sayatan yang sangat kecil di perut untuk memasukkan tabung dengan kamera kecil dan alat bedah khusus melalui sayatan kecil lainnya. Kamera tersebut akan memandu ahli bedah untuk mengangkat ovarium.

Ovarium diangkat karena kista

Prosedur ooforektomi dapat dilakukan pada beberapa indikasi, seperti endometriosis, kanker ovarium, tumor jinak, torsi ovarium, kehamilan ektopik, abses tubo-ovarian, dan kista. Tindakan untuk menghilangkan kista menjadi salah satu alasan paling umum untuk menjalani ooforektomi.

Kista dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, perut kembung, tekanan pada usus atau kandung kemih, dan terkadang kelelahan. Nah, prosedur ooforektomi akan memperbaiki gejala tersebut, Bunda.

Kista yang pecah dapat menimbulkan nyeri hebat di satu sisi dan perdarahan di dalam panggul. Semakin besar kista, maka semakin besar risiko pecahnya dan memengaruhi organ-organ di sekitar.

Miom dan Kista Ilustrasi Kista/ Foto: iStockphoto

Peluang hamil setelah ovarium diangkat

Banyak perempuan khawatir tidak bisa hamil lagi usai satu ovariumnya diangkat. Sebenarnya, tingkat kesuburan tidak akan berubah setelah Bunda menjalani ooforektomi.

Dokter keluarga C. Nicole Swiner, MD, mengatakan bahwa kehamilan bisa terjadi meski satu ovarium diangkat. Sebab, ovarium lain yang tidak diangkat masih akan terus memproduksi hormon kehamilan.

Tetapi sebaliknya, bila kedua ovarium diangkat, peluang untuk hamil bisa menjadi sangat kecil. Bunda disarankan menjalani program bayi tabung untuk mendapatkan momongan.

“Jika dokter hanya mengangkat satu indung telur (ovarium), maka kemungkinan besar indung telur yang tersisa masih akan memproduksi estrogen. Artinya, perempuan masih memiliki siklus menstruasi dan bisa hamil,” ujar Swiner, mengutip laman Web MD.

“Jika kedua indung telurnya diangkat, maka perempuan mungkin memerlukan perawatan seperti in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung untuk bisa hamil. Terkadang, sel telur dapat dikeluarkan dari indung telur sebelum operasi dan dibekukan untuk digunakan di masa mendatang,” sambungnya.

Hal yang sama juga dijelaskan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. Archana Dhawan Bajaj dalam laman Parenting Firstcry. Menurutnya, perempuan dengan satu ovarium tetap memiliki peluang untuk hamil. Tapi, penting untuk diingat bahwa aspek terpenting untuk bisa hamil adalah ovarium yang tersisa harus berada di sebelah saluran tuba yang sehat.

“Peran utama saluran tuba adalah menangkap sel telur ketika dilepaskan dari ovarium. Jika sel telur bisa mencapai rahim melalui saluran tersebut, maka tidak ada masalah kesuburan. Setiap bulan, ovarium melepaskan sel telur secara bergantian. Jika hanya ada satu ovarium, maka sel telur biasanya masih dilepaskan setiap bulan,” ungkapnya.

“Sementara bila ovarium tidak berdekatan dengan saluran tuba, tapi sehat, sel telur tetap dapat mencapai saluran. Melalui saluran tuba ini, sel telur dapat mencapai rahim. Namun, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan ektopik,” sambungnya.

Promil usai ovarium diangkat

Setelah satu ovarium diangkat, Bunda bisa segera menjalani program hamil. Berikut beberapa tips promil usai ovarium diangkat:

1. Konsultasi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan USG dan tes lainnya guna memastikan ovarium berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah kesuburan lainnya.
2. Rutin mencatat siklus haid dan mengetahui masa subur dengan mengenali tanda-tanda ovulasi.
3. Melakukan hubungan seksual secara teratur atau selama masa subur.
4. Konsumsi makanan kaya antioksidan dan asam folat.
5. Menjalani pola hidup sehat, seperti olahraga teratur, menghindari stres, menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
6. Hindari kontak langsung dengan pestisida dan bahan kimia berbahaya serta polutan.

Demikian penjelasan terkait peluang hamil usai ovarium diangkat karena kista. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!