TRIBUN-TIMUR.COM — Daftar keluarga besar Parawansa menyambut kunjungan mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kota Makassar.
Sulsel adalah kampung halaman bagi mendiang Indar Parawansa, suami Khofifah.
Dalam momentum Idulfitri 1445 Hijriah, Khofifah Indar Parawansa menyempatkan pulang ke kampung halaman suaminya.
Ia bersilaturahmi dan halalbihalal dengan keluarga besarnya.
Momentum juga itu dimanfaatkan Khofifah minta restu maju hajatan politik 2024.
Khofifah menatap periode kedua memimpin Jawa Timur.
Ia siap maju bertarung kembali Pilgub Jatim 2024.
Acara digelar di kediaman Drs. H.M. Parawansa yang juga manta Sekwilda Sulsel pada masanya tahun 1983-1990 dan juga mantan Dirjend Bangda Depdagri RI (1990-1994).
Khofifah Indar Parawansa datang khusus ke Makassar untuk melepas rindu skaligus silaturahim lebaran bersama keluarga besar sang suami almarhum Dr.Ir. Indar Parawansa, M.P Karaeng Beta di Makassar.
Di Makassar Khofifah punya nama ‘Daeng Ngati’.
Bagi Khofifah kegiatan ini rutin dilakukan tidak hanya ketika lebaran saja tetapi jika ada agenda ke Makassar selalu menyempatkan diri untuk sowan dengan Keluarga besar suaminya.
“Apalagi Bapak H.M. Parawansa merupakan tokoh masyarakat Sulawesi Selatan beliau disamping mantan pamong / pejabat senior di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi juga Pamanda Karaeng Kiyo (H.M. Parawansa) merupakan Paman Mertua saya,” kata Khofifah.
“Ayahanda Mertua saya merupakan saudara kandung dengan Bapak H.M. Parawansa dan Prof Dr Paturungi Parawansa (Rektor IKIP/UNM periode 1982-1991),” kata Khofifah.
Dalam kesempatan itu Khofifah juga sekaligus memohon doa dan restu kepada seluruh keluarga besar Parawansa di Makassar akan maju kembali pada kontestasi politik Pilgub Jawa Timur yang akan dilaksanakan November 2024 mendatang .
Eddy Kosasih Parawansa, mantan Kepala Dinas Pariwisata yang juga ipar dari Khofifah yang ditemui awak media mengatakan ‘Khofifah datang dengan agenda tunggal bersilaturahim dengan keluarga besar dan tadi pagi menyempatkan diri ziarah makam Ayahanda/Ibunda Mertua Khofifah (H. Djalaluddin Parawansa, Karaeng Tojeng/Mukminang Bakrie, Kr.Tarring) di Pemakaman Keluarga Besar di Desa Cilalalang Kec.Mappakasunggu, Kab. Takalar.
Halalbihalal ini berlangsung selama 2 jam dihadiri oleh seluruh sanak family keluarga mulai anak, cucu, hinga cicit.
Di antaranya Prof Paturungi Parawansa mantan Rektor IKIP Ujung Pandang/UNM Makassar.
Drs. Eddy Kosasih Parawansa, M.S.
Prof. Dian Parawansa.
Dr. Kuko Parawansa.
Cita Parawansa.
Dr Ayu Parawansa.
Andi Muskerinawati Bintang Makkulau.
Dr Ivan Parawansa.
Masukkanki namanya Drs Ichsan Parawansa, M.Si (Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab.Gowa), Dr. Ismaya Parawansa, Maulida Widya Utari Parawansa (Kepala Kantor Bank Muamalat Kab.Gowa)
Adapula keluarga Besar Parawansa lainnya di Makassar ini ditutup dengan foto bersama keluarga besar.
Khofifah Indar Parawansa
Dr. (H.C.) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. (lahir 19 Mei 1965) adalah seorang politisi Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur dari 13 Februari 2019 sampai dengan 13 Februari 2024.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ke-27 dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018.
Ia juga adalah Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5 pada Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid, sekaligus menjadi menteri termuda di kabinet tersebut.
Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1990 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya.
Pada tanggal 27 Oktober 2014, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja.
Pada tanggal 17 Januari 2018, Khofifah mengundurkan diri dari jabatannya karena mengikuti Pilgub Jawa Timur 2018 dan digantikan oleh Idrus Marham.
Pada tahun 2018, Khofifah mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018 berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak), Bupati Trenggalek.
Pasangan Khofifah-Emil didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.
Pasangan ini berhasil memenangi Pilgub Jawa Timur 2018 dengan memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55 persen dari jumlah suara keseluruhan mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.[2]
Penghargaan
Sejumlah penghargaan diraih Khofifah selama menjabat Gubernur Jatim tahun 2019. Bulan November, ia meraih penghargaan sebagai Gubernur/Kepala Pemerintahan Provinsi Terbaik pada acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Award 2019 yang digelar di Bali.
Kemudian dari almaternya ia mendapatkan penghargaan sebagai Alumni Berprestasi Universitas Airlangga.
Penghargaan ini diberikan karena Khofifah dinilai sebagai alumnus Unair yang memiliki segudang prestasi nasional hingga internasional.
Masih di bulan yang sama, Khofifah meraih dua penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri.
Penghargaan pertama diraih dalam kategori Pemprov Jatim sebagai Pembina Ormas Terbaik.
Sedangkan penghargaan kedua diterima Khofifah selaku Ketua Umum PP Muslimat NU untuk kategori Penghargaan Khusus Bakti Sepanjang Masa atau Long Life Achievement untuk Muslimat NU.
Pada Desember 2019, ia kembali meraih penghargaan sebagai Pemimpin Perubahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Publik.
Khofifah dinilai memiliki komitmen besar dalam melakukan perubahan untuk menjaga tata kelola pemerintahan yang bersih, baik dan transparan.
Di masa pendemi Covid-19, Khofifah meraih dua penghargaan sekaligus dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
Dua penghargaan itu diberikan untuk Nuzulul Quran 1441 H secara daring pertama di dunia dan Khotmil Quran Kubro secara daring terbanyak di dunia.
Dia dinilai sukses menyelenggarakan acara itu di tengah situasi pandemi Covid-19.
Penghargaan lainnya dia terima dari Persatuan Wartawan Indonesia Jatim yakni PWI Special Award berkat kepedulian dan kedekatannya dengan insan media.
Pada tahun 2022, Khofifah meraih penghargaan melalui inovasi Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) dalam ajang Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB.
Keberhasilan Ekotren yang menjadi bagian inovasi dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Mikro dan Menengah Jawa Timur ini bahkan telah direplikasi di delapan kabupaten atau kota di Jatim, di antaranya Kota Madiun, Kabupaten Probolinggo, Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Blitar.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII