Mengintip Garasi Komandan Brigadir RAT,Kekayaannya Tembus Rp9,4 M,Karirnya Kini Terancam
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi aliat Brigadir RAT menyeret sejumlah petinggi polisi manado dari mulai Kasatlantas , Kompol Yulfa Irawati hingga Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto Sirait.
Diketahui, Brigadir RAT selama 2 tahun menjadi seorang ajudan seorang pengusaha tambang di Jakarta tanpa izin dan sepengetahuan atasannya.
Hal ini pun menimbulkan tanda tanya publik.
Kini karir Kombes Pol Julianto Sirait terancam usai anak buahnya tewas mengenaskan di rumah seorang bos tambang di Jakarta.
Sosok Kombes Pol Julianto Sirait bukanlah sembarangan di kepolisian.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1999 yang berpengalaman di bidang reserse.
Kemudian, Kombes Pol Julianto Sirait lulusan 2005 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) .
Pada tahun 2006, ia juga lulus dari Universitas Bhayangkara Jaya.
Dikutip dari Tribratanews Manado, Julianto menjabat sebagai Kapolresta Manado sejak 28 Desember 2021.
Ia juga pernah menjabat Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri.
Selama menjadi Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, Julianto banyak mengungkap kasus perdagangan orang.
Dari Jakarta, Julianto kemudian dimutasi ke Sulawesi Selatan dan ditunjuk menjadi Kapolres Tana Toraja.
Sebelum menjadi Kapolresta Manado, Julianto pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Polresta Serdang.
Karir moncernya di kepolisian itupun kini terancam usai anak buahnya yakni Brigadir RAT yang tewas dirumah seorang pengusaha tambang di Jakarta.
Sebab, Kombes Pol Julianto Sirait sebagai komandan Brigadir RAT di Polresta Manado diduga lalai kepada anak buahnya.
Polwan atasan Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi yang tewas dalam Alphard di Jakarta Selatan, sempat menolak permintaan istri almarhum. (Kolase Tribun Bogor)
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Michal Irwan Thamsil membenarkan jika Kapolersta Manado itu kini tengah diperiksa oleh Propam Polri.
“Iya benar, Kapolresta Manado sedang diperiksa Propam,” jelasnya, Senin (29/4/2024), dilansir TribunManado.co.id.
“Pak Kapolda memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan pemeriksaan terhadap atasannya baik Kasatlantas dan Kapolresta-nya untuk dilakukan pemeriksaan terkait dengan keberadaan Brigadir RAT di Jakarta,” kata Michael.
Lebih lanjut, Thamsil mengatakan Julianto diperiksa lantaran Brigadir RAT diketahui bertugas sebagai ajudan pengusaha di Jakarta tanpa izin.
Brigadir RAT sendiri disebut-sebut sudah bertugas sebagai ajudan pengusaha di Jakarta selama dua tahun, sejak 2021.
“Jadi sekali lagi tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya di Polresta Manado,” ungkap Thamsil.
Lalu seperti apa isi garasi Kombes Pol Julianto Sirait?
Kombes Pol Julianto Sirait terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2023.
Menurut LHKPN tersebut, Julianto tercatat memiliki total kekayaan hingga Rp9,4 miliar.
Ia mempunyai satu unit, yaitu mobil Honda CRV senilai Rp250 juta.
Aset dengan nominal terbanyak adalah dua properti serta kas dan setara kas.
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 5.501.200.000
Tanah Seluas 800 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG , HASIL SENDIRI Rp. 2.500.700.000
Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/350 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG , HIBAH DENGAN AKTA Rp. 3.000.500.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 250.000.000
MOBIL, HONDA CRV MINIBUS Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 460.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. —-
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 3.268.000.000
F. HARTA LAINNYA Rp. —-
Sub Total Rp. 9.479.200.000
III. HUTANG Rp. —-
Terancam Dicopot
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengtakan, Kombes Julianto dan Kompol Yulfa Irawati terancam dicopot dari jabatannya.
“Ini sanksinya tidak berat, ya. Sanksinya paling kalau terbukti pencopotan dari jabatan saja,” katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (30/4/2024).
Sugeng juga menilai pemeriksaan oleh Propam Polda Sulawesi Utara terhadap Kombes Julianto dan Kompol Kompol Yulfa Irawati tidak berkaitan dengan tewasnya Brigadir RAT di Mampang, Jakarta Selatan.
Brigadir RAT, seorang polisi Manado tewas mengenaskan di dalam mobil majikannya (Kolase Tribun Bogor/istimewa)
Dia mengatakan pemeriksaan kepada mereka hanya soal kode etik sebagai anggota Korps Bhayangkara.
“Pemeriksaan Propam terhadap Kapolres Manado dan Kasatlantas tidak terhambat dengan meninggalnya Bripda RAT.”
“Pemeriksaan terhadap Kombes Julianto dan Kasat Lantas terkait dengan kode etik Polri, apakah seorang pimpinan melakukan pengawasan terhadap anak buahnya,” tutur Sugeng.
Dia pun menilai terkait Brigadir RAT menjadi ajudan seorang pengusaha batu bara di Jakarta seharusnya sudah sepengetahuan dari atasannya.
Padahal, berdasarkan informasi yang beredar, Brigadir RAT sudah dua tahun lebih yaitu sejak 2021 menjadi ajudan pengusaha batu bara di Jakarta.
“Sudah dua tahun lebih sudah tidak bekerja tetapi tidak ada tindakan. Ini bisa dikenakan sebagai atasan yang lalai ini,” tuturnya.