Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVEM.COM, JOHAR BARU — Pihak sekolah SDN 09 Tanah Tinggi tak mau berkomentar banyak terkait teguran Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, soal siswanya yang mengaku dipulangkan lebih awal lantaran guru sedang rapat, Kamis (23/11/2023) lalu.
Diketahui, informasi itu tersiar kala Heru tengah berada di wilayah Johar Baru, Jakarta Pusat untuk meninjau rumah yang akan dibedah oleh Pemprov DKI Jakarta bersama Yayasan Budha Tzu Chi.
Di saat yang bersamaan, Heru menyaksikan sejumlah siswa berseragam sekolah dasar (SD) tengah berjalan pulang ke rumahnya.
Padahal kala itu, waktu masih menunjukkan pukul 08.30 WIB.
Terkait hal tersebut, Warta Kota pun mendatangi sekolah tersebut, Jumat (24/11/2023) sekira pukul 13.30 WIB.
Dari yang terlihat di lokasi, masih ada aktivitas sejumlah siswa yang berada di lapangan sekolah.
Di mana, mereka tengah berolahraga bersama seorang guru pria yang mendampinginya.
Sementara suasana di ruangan kelas nampak sepi tanpa hilir mudik peserta didik.
Saat Warta Kota hendak meminta konfirmasi terkait pemberitaan itu kepada pihak sekolah, kami sempat mendapat penolakan dari pihak guru yang enggan buka suara.
Mereka berdalih bahwasannya Kepala Sekolah SDN 09 Tanah Tinggi sedang tidak ada di ruangannya.
Kemudian, salah seorang guru yang enggan menyebutkan namanya, menyampaikan penolakan untuk wawancara kepada media.
Sempat terjadi negosiasi pelik antara pihak guru yang mengaku syok usai kasus tersebut mencuat ke publik dan Warta Kota.
Menurutnya, tak ada yang perlu diklarifikasi atas peristiwa tersebut. Pihak sekolah sudah menyelesaikannya bersama dinas terkait berikut Pj Gubernur.
“Kami no komen, karena memang sudah selesai, ibu kabid tadi sudah kesini dan kami engak mau memberikan statement (pernyataan),” kata guru wanita tersebut saat ditemui.
“Kami enggak mau berimbang-berimbang (pemberitaan) semua udah selesai,” lanjutnya.
Dengan suara yang sedikit lebih tinggi dari sebelumnya, ia menyampaikan jika pihak sekolah sudah kumpul bersama dengan jajaran pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dari sana, diketahui jika ada miskonsepsi yang terjadi saat itu.
Kendati begitu, dia enggan merinci bagaimana kronologi serta miskonsepsi yang dimaksud itu.
“Kronologisnya sudah pasti, sudah jelas sudah ketemu juga dengan Pj Gubernur, jadi untuk kedinasan sampai sekolah udah selesai tinggal ke atas sedang diproses oleh pimpinan (kepala sekolah),” tutur dia.
Sementara itu, guru lainnya yang juga enggan dikutip namanya menyebut jika pihaknya menghormati proses yang sedang berlangsung tersebut.
Pasalnya, pihak Kepala Sekolah SDN 09 Tanah Tinggi sudah melakukan klarifikasi langsung kepada Pj Gubernur untuk ditindak lanjuti.
“Sehingga kami sendiri tidak mau memperkeruh, tidak mau memberikan statement (pernyataan) apapun juga karena kami sedang melakukan klarifikasi langsung,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Warta Kota juga menghimpun wawancara bersama warga yang yang kerap berjualan di depan sekolah SDN 09 Tanah Tinggi.
Menurut salah seorang tukang jajanan bernama Siti (bukan nama sebenarnya), dia kerap melihat siswa bergantian keluar tiap harinya.
Pasalnya, sekolah itu menerapkan beberapa sesi pembelajaran.
“Setahu saya sih ada dua sesi gitu. Pagi masuk pukul 06.30 WIB keluar pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB. Terus nanti gantian masuk lagi sampe sore pukul 15.00 WB,” kata dia.
Kendati begitu, Siti tak tahu banyak soal pembelajaran di sekolah itu persisnya bagaimana.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono kesal ketika melihat siswa SD di Kecamatan Johar Baru pulang lebih awal sekira pukul 08.30 WIB.
Ia pun langsung menelepon Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo untuk mengkonfirmasi hal itu.
Sebab, saat itu dirinya sedang meninjau rumah yang akan dibedah oleh Pemprov DKI Jakarta bersama Yayasan Budha Tzu Chi.
Heru melihat sejumlah siswa pulang ke rumahnya padahal masih jam belajar-mengajar.
Siswa itu mengaku dari SDN 09 Tanah Tinggi dan dengan polosnya menyatakan pulang cepat karena gurunya mau rapat.
“Saya mau nanya (ke Kadis Pendidikan) kenapa sekolahnya dipulangin anaknya jam setengah sembilan, katanya mau rapat semua guru rapat apa,” kata Heru, Kamis.
Pria berkemeja putih itu lantas menyindir Kadis Pendidikan supaya besok-besok gurunya disuruh rapat lagi agar siswanya libur sekolah.
“Makannya saya bercandain, besok suruh kasih tahu lagi ya kepada gurunya, besok suruh rapat lagi biar libur lagi, nanti Senen suruh rapat lagi, jadi enggak sekolah-sekolah itu anak,” canda Heru ke Kadis Pendidikan.
Heru pun bakal memanggil Kepala Sekolah SDN 09 Tanah Tinggi karena memulangkan siswanya lebih awal.
Sebab, guru bisa melakukan rapat setelah jam pelajaran atau anak-anak pulang sekolah.
“Iya nanti saya panggil ke kantor, ngapain rapat anak sekolah diliburin. kalau mau rapat ya setelah jam sekolah dong,” imbuh Heru. (m40)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII