Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian
Guru dan siswa SDN 104 Krui sedang belajar daring, Kamis (2/5/2024). Para siswa harus naik ke atas bukit karena tidak adanya sinyal internet
LAMPUNG, KOMPAS.com – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi kisah ironi bagi pelajar kelas VI SDN 104 Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Untuk belajar ujian online, para siswa harus naik ke atas bukit mencari sinyal.
Sekitar 14 siswa tersebut berjalan kaki menapaki jalan kebun yang masih berupa tanah selepas aspal terakhir dari sekolah mereka.
Dua orang guru pria mengenakan seragam batik terlihat menenteng dua unit laptop di barisan depan. Dari foto-foto yang diterima Kompas.com, rombongan ini berjalan menanjak menuju sebuah gubuk.
Para siswa ini lalu secara bergantian mengerjakan soal yang diputar melalui aplikasi YouTube sambil didampingi guru.
Kepala SDN 104 Krui, Yomi Hamdriatno, mengatakan, gubuk itu sengaja dibuat oleh pihak sekolah sebagai tempat belajar darurat.
Gubuk itu dibangun di belakang rumah warga untuk memudahkan pembelajaran materi pelajaran secara daring.
“Kita sudah minta izin ke warga buat bangun gubuk itu, itu buat tempat belajar sementara,” kata Yomi saat dihubungi, Kamis (2/5/2024) siang.
Yomi menceritakan, gubuk itu sengaja dibuat karena di sekolah yang berada di Dusun Kayu Lana, Pekon (Desa) Pemancar, Kecamatan Pesisir Utara, itu tidak ada sinyal internet.
Kondisi inilah yang menjadi halangan bagi pembelajaran materi yang disampaikan melalui daring.
Letak geografis dusun itu sendiri berada sekitar 500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Karena pegunungan, jadi harus naik lagi. Di titik ada sinyal yang bagus ya di rumah warga itu,” kata dia.
Untuk mencapai lokasi, para murid datang ke sekolah dulu, lalu berangkat bersama guru ke lokasi. Jalan menuju lokasi berupa perkebunan.
Sesampainya di lokasi, ponsel guru dijadikan hotspot thetering kemudian digantung di dahan pohon.
Baru kemudian disambungkan ke laptop untuk melakukan pelajaran daring.
Yomi mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi sinyal tersebut. Kegiatan itu pun terpaksa dilakukan agar siswa tidak terlambat menerima materi.
Namun, dia mengkhawatirkan saat ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang akan digelar pekan depan.
“Ya kondisinya seperti ini, kasihan juga anak-anak, apalagi nanti ujian ANBK,” pungkas dia.