Kendaraan Politik Keluarga Jokowi Usai Masuk Daftar Hitam di PDIP
Bisnis.com, JAKARTA — Pilpres 2024 tampaknya menjadi momentum berakhirnya kisah kebersamaan Presiden Joko Widodo beserta keluarga dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Setelah menjadi kendaraan politik sejak dua periode menjabat Wali Kota Solo, dua tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta dan hampir 10 tahun menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia, Jokowi tampak berbeda arah dengan partai berlogo banteng itu.
Memang, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai status hubungan Jokowi dan PDIP. Pihak Istana pada Januari 2024 lalu bahkan membantah renggangnya hubungan Presiden Jokowi dengan ‘partai Marhaen’ itu.
Namun, manuver politis sederet anggota keluarga Jokowi dan kritik terang-terangan PDIP terhadap Kepala Negara hingga dituding sempat ingin merebut jabatan ketua umum tampaknya menjadi sinyal keretakan hubungan itu.
Dengan hubungan yang kian renggang itu, pilihan kendaraan politik Jokowi dan anggota keluarganya di perpolitikan Indonesia pun patut dinanti.
PISAHNYA KADER TERBAIK
Pada pertengahan tahun lalu, puja-puji terhadap Presiden Jokowi digaungkan PDIP. Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dalam pidatonya di perayaan puncak Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023), menilai bahwa Jokowi pantas menerima julukan sebagai kader terbaik PDIP.
Alasannya, Jokowi telah berhasil menjadi pemimpin yang bukan hanya dicintai masyarakatnya, namun juga dihormati oleh pihak luar.
“PDIP telah melahirkan seorang pemimpin bangsa yang tidak hanya dicintai rakyatnya tetapi juga dihormati oleh dunia, kader terbaik PDIP Bapak Presiden Jokowi,” ujar Puan di hadapan ribuan kader PDIP yang memenuhi Gelora Bung Karno.
Tidak berselang lama, hubungan Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mulai mengalami pasang surut. Pemicunya adalah manuver anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep di tengah hiruk-pikuk Pemilu 2024.
Gibran yang merupakan Wali Kota Solo yang juga diusung PDIP ternyata justru mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Keduanya dinyatakan menang oleh KPU dan mengalahkan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang diajukan PDIP.
Kaesang di sisi lain, justru ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Aksi ini tampaknya mempertebal jarak antara Jokowi dengan PDIP.
Sinyal keretakan hubungan itu pun dikaitkan dengan ketidakhadiran Jokowi pada HUT ke-51 PDIP pada Januari 2024. Namun, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah dan memastikan absensi Jokowi saat itu tidak menggambarkan hubungan Jokowi dengan PDIP.
“Komunikasi tetap baguslah dengan semua tokoh politik dengan semua tokoh partai. Komunikasi presiden bagus sekali,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).
Di sisi lain, kader-kader PDIP mulai terang-terangan mengambil posisi terhadap pemerintahan Jokowi. Mereka mulai mengumbar kritik terhadap Jokowi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menjadi salah satu kader yang paling sering menyuarakan kritik terhadap Jokowi yang dinilai tidak menjaga muruah demokrasi dan justur cawe-cawe terlalu dalam dalam Pilpres 2024.
Bahkan, Hasto menuding Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol, yakni Golkar dan PDIP. Operasi politik itu dilakukan Jokowi beberapa bulan sebelum tahapan Pemilu 2024 dimulai.
“Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan,” ungkap Hasto di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).
KENDARAAN POLITIK BARU
Dengan hubungan yang kian menjauh dengan PDIP, Jokowi dan keluarga diyakini membutuhkan kendaraan politik baru. Sejumlah partai pun dikabarkan siap menjadi rumah baru bagi Jokowi dan keluarganya.
Kendati mengeklaim ingin menikmati masa pensiun setelah lengser dari jabatan Presiden, Jokowi ramai dikabarkan akan bergabung dengan Partai Golkar.
Setali tiga uang, Gibran dirumorkan bergabung dengan partai berlogo pohon beringin tersebut. Bahkan, Hasto mengaku telah menelpon Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan mendapatkan informasi bahwa Gibran telah menjadi kader partai Golkar.
“Kami sudah menerima telepon dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahwa Mas Gibran ini di ‘kuning-kan’, di Golkar-kan maka otomatis Gibran karena mencalonkan bersama Prabowo sudah tidak menjadi bagian dari keluarga PDIP lagi,” ujarnya dilansir dari Antara (5/11/2023).
Gibran sebenarnya belum secara resmi diumumkan keluar dari PDIP, kendati salah satu kader senior partai banteng itu yakni FX Hadi Rudyatmo menegaskan bahwa anak sulung Jokowi itu telah berstatus ‘bukan kader’.
Di sisi lain, Kaesang memang telah memiliki PSI, partai ‘anak muda’ yang sekarang dinakhodainya.
Selain itu, Bobby Nasution, menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan yang sebelumnya diusung PDIP, juga kini diklaim ‘bukan kader’ partai banteng. Dia bahkan disebut-sebut telah masuk daftar hitam (blacklist) di PDIP.
Namun, nama Bobby tetap menjadi salah satu calon potensial di Pilkada Sumut 2024. Partai Golkar misalnya menyinggung potensi Bobby untuk maju dengan dukungannya di Pilkada 2024.
“Pendaftaran ini terbuka untuk kader partai maupun tidak, tanpa mahar, tanpa syarat dan tidak ada kuota tertentu, hanya saja daftar syarat formal untuk mengisi formulir pendaftaran,” ujar Ketua Tim Penjaringan Calon Wali Kota/Calon Wakil Wali Kota Medan Medan Zulchari Pahlawan di Medan, Senin.
Zulchari berharap Bobby Nasution bisa mendaftar lagi dalam pencalonan wali Kota Medan untuk meneruskan program kerjanya, walaupun terbuka untuk siapa saja mendaftar.
“Perlu diketahui, biasanya Partai Golkar mengusung calon wali kota Medan menang seperti Bobby Nasution dan Eldin,” katanya.
Sementara itu, istri Kaesang, Erina Gudono, sempat dikabarkan masuk dalam bursa calon kepala daerah Sleman yang diusulkan oleh Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Sleman.
Sekretaris DPC Gerindra Sleman, M Arif Priyo Susanto, mengungkapkan, kendati bukan kader partai, finalis Puteri Indonesia 2022 itu berpotensi untuk berpasangan dengan Ketua DPC Gerindra Sleman HR Sukaptana.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII