BANGKAPOS.COM, BANGKA – Pada musim pancaroba, Indonesia sering menghadapi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit ini dipicu oleh tingginya kelembapan udara yang mempercepat perkembangan nyamuk penyebab DBD yakni Aedes aegypti.
Dokter Keluarga di Intan Medika, dr Hendry Jan yang juga pemerhati kesehatan mengatakan kasus DBD dapat diantisipasi dengan baik.
Caranya cukup dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan penerapan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Masyarakat perlu memahami bahwa menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan memiliki peran krusial dalam mengurangi risiko penularan DBD.
Penguatan Kesehatan Individu
Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pencegahan DBD dimulai dari penguatan kesehatan individu.
Hal ini kata dr. Hendry Jan dengan mencakup peningkatan daya tahan tubuh melalui istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan olahraga teratur.
Mengutamakan aspek ini sebagai basis personal dapat membantu mengurangi kerentanan terhadap serangan DBD.
Faktor lingkungan juga menjadi kunci dalam mengurangi kasus DBD.
Masyarakat diharapkan menjaga kebersihan area tempat tinggal dan secara konsisten melaksanakan prinsip 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama perlu ditingkatkan kemampuannya dalam surveilans. Temuan satu kasus DBD harus segera ditindaklanjuti untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Dengan memastikan pelaksanaan mekanisme pencegahan yang terstruktur, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penularan DBD.
Melalui upaya bersama, penekanan pada penguatan kesehatan individu, peran lingkungan, dan peningkatan kemampuan fasilitas kesehatan dapat membantu mengurangi dampak lonjakan kasus DBD di musim pancaroba.
Kesadaran masyarakat dan implementasi langkah-langkah pencegahan menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dari risiko penyakit menular.
Fakta Vaksin Demam Berdarah
Vaksin demam berdarah yang telah tersedia adalah vaksin dengue tetravalen (TDV). Vaksin ini berisi virus dengue tetravalen yang telah dilemahkan.
Tetravalen artinya vaksin tersebut dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap 4 tipe virus dengue yang beredar, yaitu virus dengue serotipe 1–4.
Vaksin ini telah mendapatkan izin edar di beberapa negara endemik demam berdarah.
Sebelum memutuskan untuk mendapatkan vaksin demam berdarah guna mencegah penyakit DBD, ada beberapa hal terkait vaksin demam berdarah yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1. Diindikasikan untuk usia 6-45 tahun
Data dari beberapa penelitian klinis memperlihatkan adanya penurunan risiko terjadinya demam berdarah yang parah dan perawatan di rumah sakit pada anak dan dewasa berusia 6-45 tahun yang telah divaksin.
Jadi, vaksin Dengue dapat diberikan pada anak usia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak pemberian 6 bulan. Pemberian vaksin juga dapat dimulai kapan saja sejak anak berusia 9 hingga 16 tahun.
Oleh karena itu, organisasi medis di Indonesia, seperti IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), merekomendasikan pemberian vaksin dengue untuk anak-anak dan orang dewasa dalam rentang usia tesebut.
Sekarang ini, IDAI sudah mencantumkan vaksin dengue ke dalam buku vaksinnya guna diberikan pada anak usia 6-18 tahun.
Sementara itu, jadwal pemberian vaksin dengue untuk orang dewasa usia 19-45 tahun sudah tercantum dalam buku vaksin PAPDI.
Jadi, vaksin Dengue dapat diberikan pada anak usia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak pemberian 6 bulan.
Pemberian vaksin juga dapat dimulai kapan saja sejak anak berusia 9 hingga 16 tahun.
2. Dapat digunakan untuk yang sudah maupun belum pernah terkena demam berdarah
Vaksin demam berdarah sebelumnya hanya digunakan untuk orang yang sudah pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya.
Oleh karena itu, perlu diadakan screening atau deteksi dini infeksi dengue yang akurat. Hal ini untuk menghindari orang yang belum pernah terinfeksi virus demam berdarah ikut tervaksin.
Namun, kini tersedia vaksin dengue yang bisa diberikan tanpa perlu screening terlebih dahulu. Vaksin ini menunjukkan kemampuan dalam mencegah demam berdarah dengue yang berat pada orang yang sudah maupun belum pernah terpapar virus dengue.
3. Mampu mencegah demam berdarah yang parah
Vaksin demam berdarah bisa memberikan perlindungan yang cukup baik bagi siapa pun, baik yang sudah maupun belum terkena DBD.
Namun, perlindungan ini tidak bersifat total.
Pada beberapa kasus, orang yang sudah pernah terkena demam berdarah masih bisa mengalaminya lagi, meski sudah mendapatkan vaksin.
Namun, pemberian vaksin demam berdarah bisa mencegah terjadinya demam berdarah yang berat. Efek perlindungan ini bahkan bisa bertahan hingga beberapa tahun.
Ingat, infeksi Dengue dapat terjadi kapan saja dan pada siapa saja terutama di negara endemis seperti Indonesia.
Tidak menutup kemungkinan anak dengan daya tahan tubuh dan gizi yang baik pun dapat terkena infeksi Dengue.
Spektrum keparahan infeksi ini juga sangat luas dari yang ringan hingga berat, sehingga untuk setiap anak yang terinfeksi dengue, masih ada resiko untuk menderita dengue yang berat.
Pemberian vaksin ini ditujukan untuk mengurangi resiko tersebut. Hal-hal tersebutlah yang semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat akan vaksin Dengue. (*/E2)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII