IBU SRI: Ya Allah,Tegar Tega Sekali Sama Mama,Mama Cari Uang Buat Kamu Bangun Pagi,Pulang Malam

TRIBUN-MEDAN.COM – Kekecewaan ibunda Tegar Rafi setelah tahu anaknya yang melakukan penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika.

Sri, ibu Tegar Rafi, syok saat tahu anak menjadi tersangka. Dikutip dari Tribunnews.com, Ibu Sri, kecewa berat dengan anak laki-lakinya yang berkasus hukum saat tengah menempuh pendidikan di STIP. Bagaimana tidak, niat hati memberikan pendidikan terbaik untuk sang anak justru kini pilu dirasakan.

Tegar ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka usai melakukan perundungan (bullying) dengan penganiayaan hingga menewaskan juniornya, Putu Satria Ananta Rustika (19), di dalam kampus STIP pada Jumat (3/5/2024).

Paman tersangka Tegar Tegar Rafi Sanjaya, Triyono mengungkapkan ibunda tersangka tak sadarkan diri begitu mengetahui anaknya berada di kantor polisi dengan status tersangka penganiayaan yang menewaskan Putu Satria.

“Saat kejadian saya langsung hubungi ibunya. Lalu, mengunjungi rumahnya. Kondisi ibunya seperti habis pingsan, shock sepertinya,” kata Triyono, Minggu (5/5/2024).

Triyono mengutarakan kalimat yang disampaikan Sri sesaat mengetahui perbuatan anaknya.

Kata Triyono, Sri kecewa lantaran rela kerja pagi malam demi bisa menyekolahkan putranya di sekolah bergengsi.

“Ya Allah Tegar tega sekali sama mama. Mama cari uang buat kamu bangun pagi, pulang malam. Kamu tega begitu sama mama.” kata Triyono menirukan perkataan Sri.

Triyono juga mengaku tak menyangka Tegar melakukan hal tersebut. “Saya tidak percaya, segitunya Tegar sampai kejadian seperti itu,” jelasnya.

Pernah pesan agar anaknya tidak nakal

Triyono mengungkapkan Sri sempat berikan wajengan kepada Tegar agar tak nakal dan akur kepada teman.

“Sebelum kejadian hari Selasa tanggal merah dia (Tegar) pulang,” kata Triyono.

Kemudian dikatakan Triyono ibunda Tegar cerita kepada dirinya malam itu.

“Kemarin Yon baru saya bilangin, Tegar jangan nakal di sekolah,” kata Triyono menirukan perkataan Sri.

Tidak tahunya, kata Triyono tidak lama terjadi kejadian itu (Perundungan hingga menewaskan Putu).

“Orang tua sudah wanti-wanti jangan nakal sama teman harus akur,” tiru Triyono kembali.

Jenazah tiba di Bali

Diketahui, jenazah Putu Satria Ananta Rustika (19), Taruna STIP Jakarta tiba tiba di RSUD Klungkung, Bali, Minggu (5/5/2024) kemarin.

Tangis ibu kandung Putu, Ni Nengah Rusmini, pecah saat memeluk peti jenazah putranya itu begitu tiba di RSUD Klungkung, Bali.

Dengan balutan tangis, Ni Nengah Rusmini bersama keluarga dan teman-temannya sudah menanti kepulangan jenazah putra kesayangannya itu di RSUD Klungkung, Bali.

Ni Nengah Rusmini merupakan bidan di RSUD Klungkung, Bali.

Jenazah taruna STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) tingkat I yang meninggal dianiaya seniornya itu dititip di RSUD Klungkung sampai menunggu hari untuk digelar upacara Ngaben.

ibu sri: ya allah,tegar tega sekali sama mama,mama cari uang buat kamu bangun pagi,pulang malam

Tangis ibu kandung Putu Satria Ananta Rustika (19), Ni Nengah Rusmini saat memeluk peti jenazah putranya itu begitu tiba di RSUD Klungkung, Bali,Minggu (5/5/2024) pagi. (Kolase TRIBUN BALI/Eka Mita Suputra)

Sejak pagi hari, kerabat serta rekan-rekan kerja dari ibu kandung Putu Satria, Ni Nengah Rusmini sudah menanti kepulangan jenazah.

Tangis kesedihan langsung terdengar saat jenazah Putu Satria tiba di IPJ (Instalasi Pemulasaraan Jenazah) RSUD Klungkung sekitar pukul 10.00 Wita.

Nengah Rusmini langsung dipeluk oleh rekan-rekannya, saat jenazah Putu Satria yang berada di peti kayu, dipindahkan dari ambulance menuju ke ruang jenazah.

“Saya harap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Karena itu menghilangkan anak (keponakan) saya,” ujar paman dari Putu Satria, Nyoman Budiarta, Minggu (6/5/2024).

Nengah Rusmini tampak sangat terpukul dengan kepergian putra sulungnya itu.

Matanya sembab karena terus menangis, duka jelas terlihat dari wajahnya. Ia lalu berjalan menuju kamar jenazah, sembari meratapi foto putranya.

Dengan penuh rasa duka, Nengah Rusmini langsung bersandar di peti putranya sembari memejamkan mata.

Diberitakan sebelumnya, kasus penganiayaan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta mengakibatkan seorang taruna bernama Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas.

Pelaku penganiayaan merupakan senior korban, Tegar Rafi Sanjaya (21).

Pelakupun dijerat pasal 38 KUHP tentang pembunuhan juncto pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

ibu sri: ya allah,tegar tega sekali sama mama,mama cari uang buat kamu bangun pagi,pulang malam

Tersangka Tegar Rafi Sanjaya (21) berbaju tahanan, taruna STIP Jakarta yang meninggal dunia, Putu Satria Ananta Rustika (19). (TribunJakarta)

Korban masuk ke STIP pada September 2023.

Ayah korban, Ketut Suastika, mengatakan anaknya sejak lama bercita-cita masuk ke sekolah kedinasan tersebut.

“Dia bilang ingin sekolah kedinasan, kami sebagai orangtua hanya mendukung. Apalagi ia memiliki tekad yang kuat,” ujarnya, Sabtu (4/5/2024), dikutip dari TribunBali.com.

Korban berasal dari Klungkung, Bali dan masuk ke STIP pada September 2023 lalu.

Ia mengaku sering berkomunikasi dengan korban melalui sambungan telepon.

“Biasanya lebih sering berkabar ke ibunya. Kalau dengan saya terakhir chat beberapa hari lalu, ini masih ada chatnya,” sambungnya.

Selama menjadi taruna STIP, korban tak pernah mengeluh dan menceritakan kejadian buruk yang dialaminya.

Menurutnya, korban merupakan sosok kakak yang penyayang dan memilik tekad yang kuat.

Korban memiliki dua orang adik yang masih SMA dan SD.

“Orangnya tidak neko-neko. Keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini,” tukasnya.

ibu sri: ya allah,tegar tega sekali sama mama,mama cari uang buat kamu bangun pagi,pulang malam

Isak tangis Ni Nengah Rusmini dan sahabatnya menyambut kedatangan jenazah Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta, saat tiba di RSUD Kungkung, Bali, Minggu (5/5/2024). Ibu korban, Ni Nengah Rusmini yang ikut mengantar jenazah dari Jakarta, tidak kuasa menahan rasa sedih hingga harus dibopong kerabatnya diajak ke ruang perawat. Diketahui, Ni Nengah Rusmini merupakan bidan di RSUD Kungkung. (Tribunnews.com/TRIBUN BALI/Eka Mita Suputra)

Motif Penganiayaan oleh Senior

Terungkap alasan Tegar Rafi Sanjaya (21) menganiaya juniornya, Putu Satria Ananta Rustika (19) hingga tewas.

Saat diperiksa, Tegar mengaku melakukan pemukulan lantaran korban masih mengenakan baju olahraga saat memeriksa ruang kelas.

Pukulan yang dilakukan Tegar bertujuan untuk memberikan hukuman kepada juniornya tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengatakan Tegar melakukan pemukulan sebanyak lima kali dan mengenai ulu hati korban.

“Ada penindakan terhadap junior, karena dilihat ada yang salah menurut persepsinya senior, sehingga dikumpulkan di kamar mandi,” ungkapnya, Sabtu (4/5/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

Saat kejadian, korban bersama empat rekannya seangkatan, sedangkan pelaku juga bersama empat rekannya.

“Yang dikumpulkan kamar mandi ini ada lima orang, nah korban ini adalah orang yang mendapatkan pemukulan pertama dan yang empat belum sempat,” bebernya.

Hukuman fisik yang diberikan senior ke junior disebut sebagai tradisi taruna. Korban tewas saat mengenakan baju olahraga STIP Jakarta.

Penyebab Korban Tewas

Berdasarkan hasil autopsi, pukulan korban mengakibatkan pecahnya jaringan paru-paru.

Selain itu, upaya pertolongan pertama yang dilakukan tersangka tidak sesuai prosedur sehingga mengakibatkan korban meninggal.

“Ketika dilakukan upaya, menurut tersangka ini adalah penyelamatan, di bagian mulut, sehingga itu menutup oksigen, saluran pernapasan, kemudian mengakibatkan organ vital tidak mendapat asupan oksigen sehingga menyebabkan kematian,” tuturnya.

Ia menerangkan tersangka sempat panik dan berupaya melakukan pertolongan pertama dengan cara memasukkan tangannya ke dalam mulut korban.

Upaya tersebut justru berakibat fatal. “Jadi luka yang di paru itu mempercepat proses kematian, sementara yang menyebabkan kematiannya justru setelah melihat korban pingsan atau tidak berdaya, sehingga panik kemudian dilakukan upaya-upaya penyelamatan yang tidak sesuai prosedur,” tegasnya.

ibu sri: ya allah,tegar tega sekali sama mama,mama cari uang buat kamu bangun pagi,pulang malam

(kiri) korban Putu Satria Ananta Rustika. (kanan) Tegar Rafi Sanjaya alias TRS(21), senior mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) aniaya juniornya bernama Putu Satria Ananta Rustika (Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami)

Kata Ketua STIP Jakarta

Sementara itu, Ketua STIP Jakarta, Ahmad Wahid, menyatakan kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian di luar kuasa kampus.

Ia menyampaikan pelaku memukul korban karena masalah pribadi bukan dalam kegiatan kampus.

“Itu di luar kuasa kita, karena tadi tidak ada dalam program kita. Budaya itu (perpeloncoan) sudah kita hilangkan, jadi ini murni person to person,” ucapnya.

Selama menjabat sebagai Ketua STIP Jakarta, dirinya sudah menghapus perpeloncoan dan senioritas.

“Karena itu (perpeloncoan) penyakit turun temurun saya sendiri sudah setahun di sini saya hapus semua itu nggak ada,” tukasnya.

Pihaknya menyerahkan kasus ini ke kepolisian dan berjanji akan memberi sanksi tegas kepada pelaku.

“Yang jelas terduga pelaku sanksinya kita keluarkan, karena sesuai tata tertib taruna yang berlaku bersalah karena kekerasan kalo terbukti akan kita berikan sanksi,” pungkasnya.

Kementerian Perhubungan gelar investigasi

Terpisah, menyikapi kasus tersebut, Kementerian Perhubungan melakukan proses investigasi internal dan evaluasi.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan sejak kejadian tersebut jajaran pimpinan di Kemenhub langsung melakukan rapat terkait penanganan kasus tersebut.

Saat ini, kata dia, proses investigasi internal dan evaluasi masih dilakukan. Terkait kasus hukumnya, kata dia, pihak Kemenhub menyerahkan kepada pihak yang berwajib.

“Dari awal kejadian sudah langsung dirapatkan dan ditangani. Saat ini masih melakukan investigasi internal dan evaluasi terkait kasus tersebut. Untuk kasus hukumnya kami serahkan kepada pihak yang berwajib dan mendukung penuh prosesnya,” kata Adita.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan menyatakan tengah melakukan evaluasi terhadap pola pengasuhan untuk pembenahan ke depan.

BPSDMP Kemenhub menyatakan pembenahan tetap perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang ke depan meskipun tindak kekerasan sama sekali tidak ditolerir di STIP dan sekolah lain di bawah BPSDMP.

Tim investigasi internal dibentuk untuk mengevaluasi kasus tersebut dan kaitannya dengan pola pengasuhan.

Kemenhub menyatakan hasil evaluasi pada unsur-unsur kampus STIP nantinya juga akan diterapkan pada sekolah lain dalam naungan BPSDMP sehingga tindak kekerasan ini tidak terulang.

ibu sri: ya allah,tegar tega sekali sama mama,mama cari uang buat kamu bangun pagi,pulang malam

Senior yang Aniaya Putu Satria hingga Tewas ((TribunBali.com))

Plt Kepala BPSDMP Subagiyo menyampaikan pihaknya akan mengambil langkah percepatan dengan perbaikan pedoman pola pengasuhan yang tepat sebagai langkah jangka pendek penanganan kasus tersebut.

BPSDMP, kata dia, telah membentuk Tim Investigasi internal terkait kejadian ini.

“Tim akan melaksanakan evaluasi, yakni mengambil langkah secara internal terhadap unsur-unsur dan pola pengasuhan pada kampus yang harus dievaluasi sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga peristiwa tindak kekerasan ini tidak terjadi lagi,” kata Plt Kepala BPSDMP Subagiyo.

STIP Jakarta, kata dia, juga akan menerapkan sistem pembelajaran hybrid per tingkat semester setiap minggunya secara bergantian. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung proses penyidikan Polres Jakarta Utara dan agar proses kegiatan pembelajaran tetap berjalan.

BPSDMP, kata dia, juga telah menambah jumlah personel pengasuh atau pengawas yang ditempatkan di area sektor pendidikan meliputi area kelas dan pembatasan, akses tangga dan lorong serta area toilet sektor pendidikan.

Selain itu, kata dia, BPSDMP juga akan mengoptimalkan peran pembimbing akademik dan Perwira Pembina taruna memberikan pendampingan dan menyediakan waktu khusus bagi taruna dalam kesehariannya, baik kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik terutama bila menghadapi masalah.

“Dan selalu membangun komunikasi dengan perwira pembina taruna maupun orang tua wali taruna,” kata Subagiyo.

Untuk menjamin tidak ada lagi potensi tindak kekerasan di kemudian hari, BPSDMP akan menambah CCTV pada blank spot di tiap kampus.

ibu sri: ya allah,tegar tega sekali sama mama,mama cari uang buat kamu bangun pagi,pulang malam

Tangis ibu kandung Putu, Ni Nengah Rusmini, pecah saat memeluk peti jenazah putranya itu begitu tiba di RSUD Klungkung, Bali, Minggu (5/5/2024). (Tribunnews.com/TRIBUN BALI/Eka Mita Suputra)

Selain itu, BPSDMP juga meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kekerasan, peningkatan peran pengasuh taruna, serta melibatkan secara aktif stakeholder yang berkaitan erat dengan proses pembentukan karakter seperti Ikatan Alumni dan asosiasi profesi pelaut.

Ia juga menyatakan sanksi tegas akan diberlakukan berupa dikeluarkan dengan tidak hormat dari pendidikan bagi taruna pelaku kekerasan.Subagiyo juga menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Taruna Putu Satria Ananta Rustika.

BPSDMP telah menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak Polres Jakarta Utara. Subagiyo juga meminta pihak STIP untuk tetap kooperatif, terbuka dan transparan terhadap proses penyelidikan, serta meminta agar proses kegiatan belajar mengajar dan pelayanan tetap berjalan.

Sampai dengan saat ini, kata dia, pihak kepolisian telah meminta keterangan 36 taruna dan 2 tim medis.

BPSDMP juga menyatakan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) Ahmad dan Ketua STIP Ahmad Wahid telah menyampaikan permohonan maaf dan duka cita mendalam langsung kepada pihak keluarga Putu Satria Ananta Rustika di RS Kramat Jati pada Sabtu (4/5/2024).

BPSDMP menegaskan akan mengawal dan mendukung keluarga dalam memobilisasi almarhum sampai dengan peristirahatan terakhir.

 (*/Tribun-medan.com/TribunBali.com) (TribunNetwork/eka/gta/mat/wly)

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com 

OTHER NEWS

19 minutes ago

DeChambeau empties tank but comes up short at PGA Championship

19 minutes ago

Spotlight on moths in S’pore to assess impact of climate change, habitat loss on biodiversity

19 minutes ago

‘A badge of honour’: The family connection that’s inspiring Reimis Smith to lead from the front in Indigenous Round

19 minutes ago

Asian shares hit two-year peak on China property boost

20 minutes ago

DeChambeau puts on a show but comes up short at PGA Championship

20 minutes ago

Maroons boost as top gear Hammer speeds towards Origin

25 minutes ago

Video: Just like granddad! Fearless Grace Warrior Irwin, three, asks mum Bindi if she can pat a wild snake's back in remarkable video

25 minutes ago

Nikki Glaser BLASTS Ben Affleck for BOMBING during his surprise set at the Tom Brady Roast: 'I don't like to watch people bomb'

25 minutes ago

Brooks Koepka's wife Jena Sims attends starry Sports Illustrated Swimsuit bash amid husband's disappointing PGA Championship performance

25 minutes ago

Australians ‘not giving Labor’ the ‘kudos' they were hoping for

25 minutes ago

Drones strike Russian refinery amid shelling in Kharkiv; Slovaks dig deeper into assassination attempt on PM

25 minutes ago

Summer McIntosh wins 200m medley, 4 Canadians qualify for Paris Olympics

25 minutes ago

Who Is Jets' Toughest Opponent in 2024 Schedule?

25 minutes ago

BHP shares charging higher as the clock ticks down on the Anglo American takeover

25 minutes ago

I’m a Frugal Millionaire: 4 Ways I Prioritize Saving Money

25 minutes ago

‘Big banks need to improve’: ASIC Chair calling for an ‘uplift in performance’

25 minutes ago

How Bridgerton’s real life Lady Whistledown scandalised 18th-century society

25 minutes ago

National weather forecast for Monday May 20

25 minutes ago

Hot Mini John Cooper Works returns with petrol power

25 minutes ago

Schauffele sees off DeChambeau and sets major record to win US PGA Championship

25 minutes ago

Eagles New-Look Secondary: Can It Win Vs. NFC East WRs?

26 minutes ago

Shohei Ohtani's 1st walk-off hit for Dodgers caps eventful week

30 minutes ago

Terrifying moment packed Air India plane is forced to make an emergency landing after its engine bursts into flames with 179 people on board

30 minutes ago

Laura Whitmore shares cryptic post as Giovanni Pernice quits Strictly Come Dancing and the BBC launches investigation into complaints made by former contestants

30 minutes ago

Roses with fewer petals likely to be one of the main attractions at the Chelsea Flower Show - because they are easier for bees to pollinate

30 minutes ago

Is this the end of barrister's wig? English courts could drop requirement amid accusations they are 'culturally insensitive'

30 minutes ago

Colin From Accounts star reveals why the Aussie comedy has become a massive international hit: 'No one could have foreseen it'

30 minutes ago

The Sundays: Beautiful 'Bali style' beach hotel coming to Hamilton Island

30 minutes ago

DAILY MAIL COMMENT: Health chiefs have blood on their hands

30 minutes ago

Fears over the future of second-class Royal Mail deliveries are growing amid a proposed £3.5 billion takeover of the postal service

30 minutes ago

'Dangerous and misguided' plan could see up to 23,000 criminals dodging jail under Government proposal to axe short prison sentences - which would see some burglars and drug dealers 'punished in the community' instead

31 minutes ago

Healey's goal in 2nd period gives Boston 4-3 win in first game of PWHL championship series

31 minutes ago

'BJP Tried to Derail Free Education by Arresting Me'; CM Arvind Kejriwal | AAP News | News18

31 minutes ago

Google all in on AI and Gemini: How it will affect your Google searches

32 minutes ago

Metaverse: The Future of the Internet?

32 minutes ago

Ty Gibbs, Bubba Wallace advance to All-Star Race

32 minutes ago

'Definitely': Sharks star backed for surprise Origin debut

32 minutes ago

Tyrese Haliburton hit the Knicks with one of the coldest trolls ever after Pacers’ series win

32 minutes ago

"I was just dumbfounded at how much he had improved" - Ex-UNC varsity manager on Michael Jordan's crazy improvement at UNC

35 minutes ago

Pregnancy app used by the NHS accused of 'imposing gender ideology' - because it asks expectant women if they are male goes here

Kênh khám phá trải nghiệm của giới trẻ, thế giới du lịch