Ilustrasi Hoaks
KOMPAS.com – Tersiar narasi tentang pelepasan nyamuk di Bali yang diprakarsai oleh pendiri Microsoft Bill Gates.
Nyamuk yang disebut wolbachia itu diklaim sengaja disebarkan untuk menularkan penyakit filariasi atau kaki gajah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi yang beredar
Narasi soal pelepasan nyamuk wolbachia di Bali dengan prakarsa Bill Gates dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada April 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
*_BALI dikeroyok NYAMUK BILL GATES ????_*. apakah kita rela NKRI digadaikan jokowi kpd bill gates demi dinasti jokowi…
Konten Facebook itu memuat video berisi narasi nyamuk wolbachia adalah senjata Bill Gates untuk menyebarkan penyakit.
“Ini keadaan kita genting banget. Anak-anak saudara nanti kakinya akan elephantiasis, kaki gajah…Program ini program depopulasi,” kata narator dalam video.
Penelusuran Kompas.com
Narasi keliru tentang nyamuk wolbachia marak beredar di media sosial. Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah hoaks terkait wolbachia dan merangkumnya di sini.
Nyamuk wolbachia merupakan strategi pengendalian demam berdarah dengue (DBD) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Strategi ini mencakup pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang diberi bakteri wolbachia.
Wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga virus tersebut tidak akan menular ke tubuh manusia.
Selain itu, jika Aedes aegypti jantan yang telah diinfeksi wolbachia kawin dengan Aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.
Wolbachia merupakan bakteri yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk lalat, lebah, kupu-kupu, dan nyamuk.
Bali menjadi salah satu wilayah uji coba pelepasan nyamuk wolbachia untuk menekan penularan DBD melalui kerja sama Kemenkes dengan World Mosquito Program (WMP).
WMP merupakan organisasi non-pemerintah yang dimiliki oleh Monash University, Australia, yang bekerja untuk melindungi masyarakat global dari penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah, zika, demam kuning, dan chikungunya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pelepasan nyamuk wolbachia di Bali ditangguhkan karena sebagian masyarakat masih belum siap dengan program tersebut.
“Sekarang sedang kita bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menunda dulu pelepasan Wolbachia, dan melakukan sosialisasi sampai masyarakat siap,” kata Nadia, seperti diberitakan Kompas.com, 17 November 2023.
WMP juga berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melalui pendanaan Yayasan Tahija.
Uji coba penyebaran nyamuk wolbachia yang dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul mampu menekan kasus demam berdarah sampai 77 persen.
Teknologi wolbachia lantas menjadi studi pendahuluan di lima kota, yakni Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.
Klaim nyamuk wolbachia dapat menularkan penyakit filariasis atau kaki gajah dibantah oleh peneliti dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini.
Utarini mengatakan, tidak ada kaitan antara penyakit filariasis dengan teknologi wolbachia yang digunakan pada nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.
“Wolbachia yang ada pada cacing yang menyebabkan filariasis itu berbeda jenisnya dengan wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti. Jadi wolbachia ini bukan hanya satu jenis, tetapi ada ribuan jenis,” kata Utarini, seperti diberitakan Antara, 20 November 2023.
Adapun penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi parasit yang diklasifikasikan sebagai nematoda (cacing gelang) dari famili Filariodidea.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal pelepasan nyamuk wolbachia di Bali oleh Bill Gates adalah hoaks.
Pelepasan nyamuk wolbachia di Bali merupakan kerja sama Kemenkes dengan World Mosquito Program (WMP), organisasi non-pemerintah milik Monash University, Australia.
Pelepasan nyamuk wolbachia di Bali ditunda karena sebagian masyarakat masih belum siap dengan program tersebut.
Klaim nyamuk itu akan digunakan untuk menyebarkan penyakit kaki gajah juga keliru.
Tidak ada kaitan antara penyakit filariasis dengan teknologi wolbachia yang digunakan pada nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII