Faktor di Balik Perpanjangan Kontrak Quartararo dengan Yamaha

Sebelum memutuskan untuk memperpanjang kontraknya dengan Yamaha – kesepakatan yang diumumkan pada Jumat (5/4/2024) – Fabio Quartararo harus memilih di antara dua jalur: kembali kompetitif sesegera mungkin, atau mempertimbangkan jalur yang lebih jangka panjang dan menguntungkan.

Kurangnya kemajuan Yamaha membuat pemuda asal Prancis itu sangat sulit untuk kembali ke jalur kemenangan sebelum berakhirnya kontrak barunya, yang membuatnya menjadi rider dengan pendapatan tertinggi di grid MotoGP.

Sejak merayakan gelar juara pada 2021, kurva performa Yamaha yang dikendarai Quartararo mengalami penurunan tajam yang hanya bisa dibandingkan dengan pabrikan Jepang lainnya di kejuaraan. Faktanya, Honda tidak punya pilihan selain melepas Marc Marquez di akhir musim lalu, karena pembalap Spanyol itu kelelahan dan memutuskan untuk tidak mengambil tahun terakhir dari kontraknya dan 20 juta euro (sekira Rp344 miliar) yang menjadi haknya.

Dari editor, baca juga:

Marquez memilih untuk memulai perjalanan yang tidak biasa dan bergabung dengan tim satelit di Gresini Racing, dengan motor Ducati yang bukan versi terbaru. Pembalap Spanyol itu memilih rute tersebut untuk, seperti yang dia katakan saat itu dan masih mengatakannya sekarang, “menikmati kembali menjadi kompetitif”.

Sudah lama sekali Quartararo tidak bersenang-senang di atas M1 dengan berbagai keterbatasannya, terutama kurangnya traksi, dan tidak ada tanda-tanda kekuatan historis utama motor ini dalam hal pengendalian.

El Diablo menyelesaikan pembaruan terakhirnya pada Juni 2022 sebagai juara bertahan MotoGP selama satu musim di mana ia berjuang untuk mempertahankan gelar hingga putaran terakhir musim.

Pada saat itu, motornya sangat kompetitif, meraih tiga kemenangan dan total podium – sangat kontras dengan bentuk M1 saat ini. Pada 2023, motor ini hanya tiga kali naik podium grand prix, dengan posisi ketiga yang diklaim Quartararo sendiri di Austin, India, dan Indonesia, ditambah dengan peringkat ketiganya di balapan sprint Assen.

Quartararo telah berkomitmen untuk menandatangani kontrak baru – yang ditandatangani dua minggu lalu – dengan mengetahui bahwa motornya tidak kompetitif dan tidak mungkin kompetitif selama masa kontrak barunya yang berlangsung hingga 2025-2026. Pada balapan pembuka musim di Qatar, pembalap nomor 20 ini terpaut 1,2 detik dari catatan waktu tercepat yang diraih Jorge Martin.

Fabio Quartararo pembalap terbaik Yamaha di MotoGP 2024

Fabio Quartararo pembalap terbaik Yamaha di MotoGP 2024

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dia finis di urutan ke-12 dalam balapan sprint, lebih dari 12 detik di belakang Martin yang menjadi juara. Sementara pada Minggu, dia tertinggal hampir 18 detik di belakang Francesco Bagnaia di atas Ducati GP24 yang berada di urutan ke-11.

Di lintasan yang sangat kotor, kondisi yang menghalangi Ducati untuk memanfaatkan sepenuhnya motor Desmosedici, Quartararo berada di urutan keenam di Portugal, hanya terpaut 0,6 detik dari pembalap terdepan Enea Bastianini. Saat sprint, ia berada di urutan kesembilan, 7,5 detik di belakang Maverick Vinales, dan pada hari Minggu ia tertinggal 20 detik di belakang Martin yang berada di urutan ketujuh. Meskipun revolusi internal Yamaha ditandai dengan kedatangan Max Bartolini sebagai direktur teknis yang baru, operasi penyelamatan akan memakan waktu.

Dalam kondisi normal, jarak antara Yamaha dan motor-motor Eropa melebihi delapan persepuluh detik per lap di sebagian besar lintasan. Dalam situasi saat ini dan dengan stabilitas peraturan teknis yang diberlakukan hingga 2027, menutup kesenjangan ini bukanlah tantangan yang dapat dipenuhi dalam dua tahun. Dan itu dengan asumsi langkah yang tepat diambil. Jika Yamaha tidak melakukannya dengan benar, transisi ini bisa memakan waktu lebih lama lagi.

Hal ini memungkinkan kita untuk menyimpulkan dengan hampir pasti bahwa Quartararo tidak akan memiliki pilihan untuk memperebutkan gelar dalam jangka menengah. Pada titik inilah bobot pesan yang dikirim ke pabriknya meningkat.

“Yamaha adalah prioritas utama karena merekalah yang membawa saya ke MotoGP. Saya mempercayai merek ini dan saya memberinya kesempatan, tetapi tidak akan ada kesempatan kedua,” kata Quartararo dalam sebuah wawancara dengan Motorsport.com pada Agustus tahun lalu, yang mana dia sangat tegas dan eksplisit, “Yamaha telah menjanjikan saya banyak hal dalam dokumen PDF setebal 10 halaman selama tiga tahun, sembilan setengah di antaranya tidak terpenuhi.”

CEO Aprilia, Massimo Rivola, tak hadapi beban finansial untuk meyakinkan Quartararo

CEO Aprilia, Massimo Rivola, tak hadapi beban finansial untuk meyakinkan Quartararo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Terlepas dari jaminan teknis yang mungkin diberikan oleh tim yang kini dipimpin oleh Bartolini, aset besar lainnya dari manajemen Lin Jarvis adalah buku cek. Nilai 12 juta euro dalam kontrak baru ini lebih dari dua kali lipat gaji pokok Bagnaia di Ducati, belum termasuk bonus performa. Bahkan, jika pembalap Italia itu memenangkan gelar ketiganya secara beruntun, ia tidak akan menyamai angka tersebut, yang membuat Quartararo menjadi pembalap dengan gaji tertinggi di grid.

Tidak ada banyak alternatif untuk bertahan di lingkungannya saat ini, dan semuanya akan membuat Quartararo mengurangi pemasukan uangnya secara signifikan. Dari semuanya, yang paling solid adalah Aprilia, yang dalam beberapa bulan terakhir membuka dialog dengannya.

“Yang kami inginkan adalah pembalap yang berkomitmen pada proyek kami, kami tahu bahwa kami memiliki motor yang mampu bertarung untuk kejuaraan dunia,” ujar CEO divisi balapnya, Massimo Rivola, kepada Autosport.

Divisi balap Piaggio Group tidak memiliki anggaran untuk melakukan negosiasi dengan Yamaha dengan persyaratan seperti itu, tetapi mereka memiliki motor. Pertumbuhan RS-GP dalam beberapa tahun terakhir telah dibuktikan dengan banyak contoh. Di Portugal, Vinales memenangkan sprint hari Sabtu dan nyaris naik podium pada hari Minggu, sebelum kerusakan girboks membuatnya tak jauh dari garis finis di lap terakhir.

Reorganisasi dan modernisasi struktur internal serta dinamika kerja telah membuat Aprilia menjadi salah satu tim paling inovatif dan modern di paddock. Di beberapa area, bahkan sebanding dengan Ducati. Bagaimanapun, tawarannya tidak lebih dari 4 juta euro, kurang dari sepertiga dari jumlah yang ditawarkan Yamaha untuk mempertahankan Quartararo.

Jika kesepakatan dengan Aprilia berarti pengurangan gajinya, maka opsi lain akan memiliki skenario yang sama. Di Ducati, ada saluran yang jelas dengan Martin, Marquez, dan pembalap lainnya saat ini, untuk beberapa posisi yang tersedia. Jika Quartararo ingin mengendarai Desmosedici, ia harus melalui tim satelit, dengan kerugian finansial dan status yang jelas akan terjadi.

Pandangan terhadap KTM tidak jauh berbeda dengan Ducati, terutama setelah kedatangan Pedro Acosta yang meledak-ledak, yang telah menjadi andalan tim asal Austria itu, dan masa depannya terjamin.

Tanpa pemotongan gaji, opsi Fabio Quartararo keluar dari Yamaha terbata

Tanpa pemotongan gaji, opsi Fabio Quartararo keluar dari Yamaha terbata

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Jika Ducati dan KTM tampak seperti pilihan yang dikompromikan, pemikiran untuk menandatangani kontrak dengan Honda tampak kurang logis jika kita mempertimbangkan lubang di mana merek Tokyo berada. Lubang itu sama dalamnya dengan lubang yang dialami Yamaha, tetapi dengan satu perbedaan. Honda masih terkunci di dalam cangkangnya sendiri.