Fakta-fakta NU Mendirikan Pesantren Pertama di Jepang,Baru Diresmikan,Siapa Santrinya?
SURYAMALANG.COM, – Inilah fakta-fakta NU mendirikan pesantren pertama di Jepang yang baru saja diresmikan pada pada Jumat (3/5/2024).
Alasan Nahdlatul Ulama (NU) mendirikan pesantren di Jepang serta siapa nanti yang akan jadi santri juga menjadi pertanyaan.
Apalagi di Jepang agama Islam termasuk minoritas yang bahkan budayanya cukup berbeda jauh dari Indonesia.
Lalu seperti apa fakta-faktanya? intip ulasan berikut:
1. Lokasi Pesantren
Peresmian pesantren pertama NU di Jepang (istimewa via TribunJatim)
Pesantren pertama NU berlokasi di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang.
Setelah melalui perjuangan dan renovasi lahan dan bangunan akhirnya pesantren itu telah diresmikan oleh Dubes RI untuk Jepang pada Jumat kemarin.
Ketua PCINU Jepang, Achmad Gazali mengatakan didirikannya pesantren tersebut bertujuan untuk memperluas nilai pendidikan dan dakwah Islam di Jepang yang merupakan negara minoritas muslim.
2. Pertumbuhan Warga NU di Jepang
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi, dalam sambutannya menyampaikan seperti apa pertumbuhan Warga Negara Indonesia (WNI) termasuk di dalamnya warga NU.
Menurut Heri Akhmadi, WNI dan warga NU diperkirakan jumlahnya akan terus naik karena pemerintah Jepang membuka diri untuk pekerja dari luar Jepang.
“Pertumbuhan warga NU sekitar 120.000 di akhir Juni, pada akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai 160.000-170.000”, ujar Heri yang juga merupakan Mustasyar PCINU Jepang.
Dubes juga menyampaikan istilah pemagang akan dihilangkan dan diganti dengan program ikuseisuro (TG 0) dengan syarat bahasa diturunkan menjadi N5.
3. Santri Warga Indonesia di Jepang
Menurut Heri Akhmadi, selama lima tahun, sekitar 520.000 specified skilled worker kebanyakan dari pekerja tidak bermukim di kota besar, tetapi di kota-kota kecil.
Sehingga model pengembangan di daerah pedesaan sangat tepat, dan itu kultur utamanya NU.
“Untuk mengembangkan basis NU dapat dimulai dari desa setempat. Contoh di Hokkaido, pada tahun 2020 warga kita sekitar 800-900 orang” papar Heri.
“Sekarang ini specified skilled worker nya atau tokuteigino sudah mencapai 1400, begitu pula juga di Okinawa” imbuh Heri.
Itu sebabnya, pesantren di Jepang memiliki potensi besar karena nantinya akan banyak warga Indonesia yang bisa “nyantri” dan menimba ilmu agama meski sedang berada di negara asing.
Heri berharap, melalui peresmian pesantren ini, komunitas dibangun dan gotong royong dapat dikembangkan.
“Kalau ada tempatnya (pesantren), orang pasti datang” sahut Heri.
4. Pengkaderan
Peresmian Pesantren ini dirangkaikan dengan kegiatan Pendidikan Dasar Pendidikan Penggerak Kader Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) dan Pendidikan Menengah Kader Nahdllatul Ulama (PMKNU) yang diadakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang.
Menurut Achmad Gazali, Ketua PCINU Jepang, alasan peresmian pesantren ini dibarengkan dengan kegiatan pengkaderan agar para peserta pendidikan mendapatkan spirit adanya pesantren.
Sehingga pesantren NU ini ke depan memiliki ruh kegiatan dari kegiatan pengkaderan.
5. Para Pengajar
Kegiatan PD-PKPNU dan PMKNU tersebut mendatangkan sejumlah Kyai dari Indonesia untuk memberikan setidaknya 20 materi tentang Islam Ahlussunah Wal Jamaah Annahdliyah.
Ketua PBNU, KH Masyuri Malik, dalam sambutannya di Pesantren NU Koga, menyampaikan para jamaah harus dapat menjaga islam khususnya NU.
“NU itu tidak butuh kita, kita yang butuh NU, tentunya menjadi harapan kita semua nanti di akhirat kelak, kita bisa berkumpul dengan orang orang sholih, seperti Kyai Hasym Asari, pendiri NU”, tutur beliau.
Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp