Sebelum Meninggal, Babe Cabita Sempat Minta Dibangunkan untuk Iktikaf di RS

foto

TEMPO.CO, Jakarta – Tak ada tanda-tanda kepergian Babe Cabita atau Priya Prayogha Pratama, itulah yang dikatakan pertama kali oleh sang kakak, Elvira F Tanjung di kediamannya yang berada di Cirendeu, Ciputat Timur pada Rabu, 10 April 2024. Ia mengatakan, saat di rumah sakit, Babe Cabita selalu beraktivitas seperti biasa, bahkan sempat minta dibangunkan untuk iktikaf menjelang Ramadan terakhir.

“Meskipun tidak puasa tapi dia tetep salat, dia juga bilang, ‘kak nanti bangunin jam segini, mau iktikaf nanti malem’ kata dia sama saya. Jadi dia itikaf di rumah sakit,” kata Elvira kepada Tempo.

Perjalanan Babe Cabita Bolak-balik Rumah Sakit Malaysia-Indonesia

Elvira mengatakan Babe memang sempat bolak-balik dari rumah sakit. Mulai dari rumah sakit di Indonesia hingga Malaysia. Kondisi itu terjadi dimulai dari pertengahan tahun 2023. Kondisi adiknya itu sempat menurun dan didiagnosa Anemia Aplastik.

“Dia sakit itu dari Juni 2023, awalnya DBD kan ya. Cuma katanya gejalanya tidak seperti DBD, akhirnya kita tes, hasilnya Anemia Aplastik. Setelah itu membaik, di November kita melalukan pilihan kedua untuk berobat ke Malaysia, di Sunway Medical Center,” katanya.

Pengobatan di Malaysia dilakukan hingga akhir Maret lalu. Sebelumnya, Desember hingga Januari, Elvira mengatakan kondisi adiknya itu sudah sehat, hingga bisa melangsungkan ibadah Umrah bersama sang istri, Zulfati Indraloka. Namun saat Pemilu, Yoga, sapaan akrab Babe di keluarga, terbang lagi ke Malaysia karena kondisinya menurun.

“Sempat pulang dulu di awal Maret. Terus drop lagi di akhir Maret itu. Jadi karena kondisinya udah drop, kita mutusin untuk di rawat di Mayapada aja dari 30 Maret sampai berpulang kemarin,” katanya.

Elvira tahu persis tentang perjalanan kesehatan Babe, sebab, dia adalah orang yang selalu menjaga mendiang bersama istrinya. Kedekatan keduanya sebagai saudara memang membuat Elvira ikhlas menjaga adiknya itu.

Pesan Babe Cabita yang Selalu Diingat Kakaknya

“Aku sama istrinya yang selalu jagain Yoga, karena dia nyamannya sama saya. Kita tiga saudara, saya yang paling tua dan dia anak kedua. Jadi mungkin karena saya adalah kakak, jadi dia emang dekatnya sama saya,” katanya dengan menghelakan nafas panjang.

Elvira mengatakan, ada pesan yang ia ingat, yang membuatnya harus menjaga Babe. Pesan itulah yang menjadikan Elvira sebagai pengganti ibunya yang telah meninggal itu merasa harus menjaga adiknya walaupun Babe merupakan anak laki-laki.

“Kita beda enam tahun, jadi saya memang sudah kebagian ngerawat dia dari kecil. Ada momen dimana Yoga bilang kalau dia mau sama-sama saya terus dan apa-apa harus sama saya, jadi itu yang menjadikan saya harus menjaga dia sebagai seorang adik saya,” katanya dengan suara yang berat.

Setelah kepergian adiknya itu, Elvira merasa tugasnya sebagai seorang kakak telah terpenuhi. Amanah yang disampaikan adiknya itu juga telah ia jalankan. Hal itu yang membuatnya tenang dan mendoakan adiknya itu agar ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah. “Yoga orang baik, semoga kebaikan-kebaikannya bisa dibalas sama Allah,” katanya.

Pilihan Editor: Babe Cabita Meninggal, Sempat Minta Maaf dan Bersyukur Bisa Umrah Bareng Istri