Dulu Ditolak I Wayan Koster andamp Ganjar Pranowo Indonesia Ajukan Lagi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
TRIBUN-SULBAR.COM – Menteri pemuda dan olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo bertemu dengan Menteri Pendidikan Uni Emirat Arab (UEA) Dr. Ahmad Belhoul Al Falasi di Au Dhabi UEA pada Rabu (24/4/2024), demi mendapat dukungan dari UEA.
Dalam pertemuan itu, Menteri Ahmad Belhoul menyampaikan dukungan dari UEA kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA.
Pertemuan yang berlangsung Kantor Kementerian Pendidikan UEA di Abu Dhabi, Rabu, (24/4/2024) berlangsung dengan hangat.
Pada pertemuan itu, Ahmad Belhoul Al Falasi, yang juga General Authority of Sports Uni Arab Emirates, memberikan dukungan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia sepakbola U-20 pada 2027.
“UAE dengan senang hati mendukung pencalonan Indonesia untuk Piala Dunia U-20 di tahun 2027,” kata Menteri Ahmad Belhoul, seperti dalam keterangan Kemenpora RI.
Sebelumnya gelaran Piala Dunia U-20 yang merupakan agenda dua tahun sekali itu sudah mau diadakan di Indonesia pada 2023 lalu, namun banyak penolakan muncul setelah negeri zionis Israel yang juga tim peserta Piala Dunia U-20, mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster dan Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Israel saat itu memang sedang banyak dibicarakan, karena agresi militernya ke Palestina, sehingga menimbulkan banyak pro dan kontrak yang berimbas pada timnas sepak bolanya.
Sehingga FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah dan menunjuk Argentina sebagai tuan rumah pengganti.
Tahun lalu, Indonesia batal jadi tuan rumah setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan FIFA bertemu di Qatar.
FIFA kemudian mengumumkan keputusan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 di situs resminya, Rabu (29/3/2023) malam WIB.
Alhasil, netizen menghujat I Wayan Koster dan ganjar Pranowo habis-habisan.
Kala itu, Ganjar menyebutkan penolakan itu wujud dari upaya bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina sesuai dengan amanat Presiden RI pertama, Sukarno.
“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non-Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis.
Ganjar juga mendukung sikap PDIP yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
“Sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka serta tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia,” katanya saat itu.
Senada dengan Ganjar, I Wayan Koster juga saat itu mengedepankan sikap kemanusiaan dengan menolak Israel berpartisipasi di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Koster menyebutkan penolakan itu sebagai bentuk tanggung jawabnya berstatus Gubernur Bali.
“Yang saya pertanggungjawabkan secara niskala-sakala (sesuatu yang bersifat tidak nyata dan nyata) karena didasarkan pada hal yang prinsip terkait kemanusiaan, sejarah dan tanggung jawab pergaulan antarbangsa, dan aspirasi masyarakat ke FIFA,” kata Koster.
Sementara pada 2025, Paial Dunia U-20 akan digelar di Chile.
Insfrastruktur Siap
Sementara itu, Menpora Dito berharap agar Indonesia bisa menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20.
Terlebih, Indonesia sudah siap untuk menggelar Piala Dunia U-20 dari segala hal.
“Semoga cita-cita kita untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bisa terwujud. Secara infrastruktur tentu kita sudah siap karena kita pernah hampir menjadi tuan rumah pada 2023,” katanya.
Dito mengajak masyarakat untuk sama-sama berdoa. Dia tahu bahwa masyarakat Indonesia ingin agar Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Saya mengajak kepada semua masyarakat Indonesia untuk berdoa agar niat baik ini segera terwujud dan kita menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2027,” katanya. (*)