Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh
Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah
SEMARANG, KOMPAS.com – Belum lama ini, dua Bandara di Jawa Tengah yakni Adi Soemarmo di Boyolali dan Ahmad Yani di Semarang, beralih status dari bandara internasional menjadi domestik.
Kendati demikian, kebijakan pemerintah pusat itu dinilai tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.
Pasalnya Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Agung Hariyadi menyampaikan, memang sejak beberapa tahun terakhir penerbangan internasional ke Jateng kurang diminati turis asing.
“Tidak berpengaruh (terhadap kunjungan wisatawan). Karena wisatawan ini masuk ke Jawa Tengah aksesnya kebanyakan justru dari YIA Bandar Udara Internasional Yogyakarta) Kulon Progo, Jakarta, dan Juanda,” jelas Agung melalui sambungan telepon, Jumat (3/4/2024).
Ia melanjutkan bahwa pada 2022, hanya 670 turis asing yang memasuki Jateng Bandara Adi Soemarmo dan Ahmad Yani. Kemudian pada 2023, hanya ada 900 turis asing.
“Secara dampak, pergerakan turis asing yang melewati penerbangan itu memang di Jawa Tengah relatif tidak begitu besar,” jelasnya.
Lebih banyak yang ke luar negeri
Di samping itu, dia menegaskan keputusan pengubahan status bandara itu berada di pemerintah pusat dengan mempertimbangkan pergerakan perjalanan masyarakat dari dalam dan luar negeri.
“Informasi dari pusat kenapa status menjadi domestik itu setelah dikaji pergerakan perjalanan masyarakat dari antar-negara, terutama dari Jawa Tengah ke luar, lebih banyak pergerakan dari lokal ke mancanegara, dibanding orang luar negeri ke Jateng,” bebernya.
Apalagi selama pandemi Covid-19, seluruh penerbangan internasional sempat ditutup total. Saat masa penutupan tersebut, pemerintah berupaya menjalin kolaborasi dengan pelaku wisata untuk menggaet wisman ke Jateng menjual paket-paket wisata.
Akan tetapi bersamaan dengan kebijakan pengubahan status, maka pihaknya harus menyusun strategi baru untuk menarik wisatawan mancanegara di luar jalur udara.
“Kami akan membuat langkah-langkah strategis agar Jateng tetap menjadi tujuan utama wisatawan, bahkan tidak hanya wisatawan tetapi kunjungan-kunjungan bisnis dan perjalanan lainnya,” tandasnya.