Demonstran Olok-Olok Ketua DPR AS yang Muncul di Tengah Demo Pro-Palestina
Demonstran mahasiswa pro-Palestina di Columbia University mengolok-olok Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Mike Johnson, yang hadir di tengah unjuk rasa pada Rabu (24/4).
Saat ini demo pro-Palestina sedang terjadi di kampus-kampus seantero AS. Aksi demo tersebut coba diredam oleh otoritas kampus hingga penegak hukum.
Polisi bersenjata lengkap bahkan sampai harus dikerahkan demi membubarkan demo di University of Texas di Austin. Sebanyak 20 orang demonstran pro-Palestina di sana ditangkap.
Ketua DPR AS Mike Johnson di tengah demo pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat. Foto: David Dee Delgado/REUTERS
Sedangkan University of Southern California terpaksa meliburkan kegiatan kampus. Pihak kampus meminta kepolisian Los Angeles untuk membubarkan demo.
Demo juga pecah di kampus-kampus seperti Brown University di Providence, University of Michigan di Ann Arbor, Massachusetts Institute of Technology di Cambridge, dan California State Polytechnic di Humboldt.
Demonstran di kampus-kampus AS punya tuntutan sama. Mereka mendesak kampus melepaskan keterkaitan dari aset-aset Israel, serta meminta Pemerintah AS menekan Israel untuk mencegah pembantaian warga Gaza.
Sejumlah analis menilai, demo menolak genosida Israel ke Palestina di kampus-kampus AS mirip dengan demo menentang perang Vietnam pada dekade 1960-1970-an.
Di tengah gelombang demo, Johnson memilih untuk datang ke Columbia. Cemoohan kasar dari mahasiswa pun langsung dilontarkan ke Johnson setibanya di kampus top AS itu.
Maksud kedatangan Johnson untuk memberikan dukungan kepada mahasiswa Yahudi. Dia mengaku mendapat kabar mahasiswa Yahudi menerima intimidasi dari para demonstran pro-Palestina.
“Saat Columbia membiarkan para agitator dan radikal pelanggaran hukum mengambil alih, maka virus anti-semit akan menyebar ke kampus-kampus lain,” ucap Johnson seperti dikutip dari Reuters.
Ketua DPR AS Mike Johnson di tengah demo pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat. Foto: David Dee Delgado/REUTERS
Johnson kemudian meminta demonstran yang melakukan kekerasan ditangkap. Ia juga mengancam akan memotong dana bantuan dari pemerintah pusat jika demo tidak bubar.
Salah satu demonstran di Columbia, Mahmoud Khalil, menyebut, demo pro-Palestina awalnya berlangsung damai. Akan tetapi, penyusup dari luar kampus datang dan memicu berbagai tindak kekerasan.
“Kami menyesal tak ada perhatian terhadap aksi damai dan politikus mencoba mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya,” ucap Khalil.