TRIBUNCIREBON.COM – Bagi Anda yang kini dalam kondisi kantong yang sudah mulai menipis, Cirebon memiliki sederet tempat wisata gratis yang cocok untuk refreshing keluarga.
Meski gratis, sederet tempat wisata ini tetap mampu memberikan kenyamanan dengan pemandangan indah, suasana memikat dan pastinya bisa membuat keluarga bahagia.
Mau tahu di mana saja, tempat – tempat wisata gratis di Cirebon?
Simak nih, di Kota Cirebon terdapat sejumlah tempat wisata gratis yang pas untuk menghabiskan libur weekend bersama keluarga..
Di tempat ini Anda bisa menikmati suasana senja sambil bercengkrama bersama keluarga atau teman.
Pengunjung cukup bayar parkir saja.
Di tempat-tempat ini juga pengunjung bisa kulineran atau ngopi.
Tempat wisata gratis di Cirebon ini letaknya tak jauh dari pusat kota.
Bahkan ada dua tempat wisata yang lokasinya berdekatan hanya dipisahkan sebuah jalan.
Dua tempat wisata gratis ini juga dekat dengan tempat makan nasi jamblang yang terkenal.
Berikut ini 5 tempat wisata gratis yang bikin wisata Cirebon makin mantap buat wisatawan:
1. Taman Pedati Gede
Masyarakat bisa menikmati suasana libur akhir tahun di Taman Pedati Gede di Jalan Perkantoran, Kecamatan Lemahwungkuk, yang baru diresmikan, Senin (12/12/2022).
Taman Pedati Gede diresmikan langsung oleh Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, didampingi Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, beserta jajaran Forkopimda Kota Cirebon lainnya.
Taman seluas 990 meter persegi tersebut sebelumnya hanya pembatas jalan yang panjangnya kira-kira 100 meter dan dilengkapi trotoar di sisi kanan dan kirinya.
Kini taman itu juga dihiasi beberapa pohon palem dan replika pedati gede, sebagai salah satu warisan sejarah Kota Cirebon.
Taman Pedati Gede terbagi menjadi beberapa area. Selain area diorama yang indah dengan berbagai tanaman bunga di sekelilingnya, ada juga taman asri, dan altar di mana replika pedati gede dipajang.
Tak hanya itu, taman ini juga dilengkapi amfiteater. Bukan amfiteater biasa, tapi amfiteater yang lengkap dengan fasilitas panggungnya.
Di bagian paling belakang juga ada beberapa bangku dan meja berbentuk kotak yang dibuat dari semen. Tak hanya itu, di sana juga terdapat areal bermain anak yang menyenangkan.
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, mengatakan taman ini dikerjakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon. Ia berharap Taman Pedati Gede dapat menjadi ikon baru Kota Cirebon, khususnya di bidang pariwisata.
“Mulai hari ini dibuka untuk umum, termasuk wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon,” ujar Nashrudin.
Kepala DPRKP Kota Cirebon, Wandi Sofyan, mengatakan revitalisasi Taman Pedati Gede ini mereka kerjakan bekerjasama dengan LPPM ITB Bandung.
“Kami juga memasang banyak lampu hias di replika Pedati Gede di taman ini, sehingga tampilannya semakin cantik saat malam hari,” kata Wandi.
Sekadar informasi, Pedati Gede yang asli berusia lebih dari lima abad dan hingga kini masih disimpan di Situs Pedati Gede di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.
Meski dibuat pada abad ke-15, pedati gede sudah memiliki sistem yang canggih. Alat transportasi yang pembuatannya diprakarsai Pangeran Cakrabuana dan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati ini sudah memiliki sistem peredam kejut.
Selintas informasi itu bisa jadi bekal ayah bunda untuk menceritakannya kepada buah hati tercintanya saat mengunjungi taman tersebut.
2. Kota Tua Cirebon
Satu lagi destinasi wisata gratis untuk mengisi libur akhir tahun adalah Kota Tua Cirebon.
Anda masih bisa jalan-jalan sambil foto-foto di Kota Tua Cirebon.
Yap, Kota Cirebon memiliki tempat yang sangat khas dengan peninggalan kolonial Belandanya.
Di salah satu sudut kota berdiri kokoh Gedung British American Tobacco (BAT) salah satu gedung peninggalan zaman kolonial Belanda.
Tempat ini menjadi salah satu tempat nongkrong anak muda Kota Cirebon.
Terlebih pada malam hari, anak-anak muda ini kerap nongkrong ditemani sajian kuliner warung dadakan.
Bahkan hanya sekedar menikmati kopi panas dan gorengan sudah cukup bagi pengunjung untuk menikmati keindahan Gedung BAT di malam hari.
Pengunjung dijamin bakal betah di lokasi Kota Tua Cirebon ini.
Keberadaan Gedung BAT membuat pariwisata Kota Cirebon tak hanya dikenal sebagai wisata belanja dan kuliner saja, melainkan juga sebagai kota wisata sejarah.
Melansir disbudpar.cirebonkota.go.id Gedung BAT sendiri merupakan bangunan tua peninggalan zaman Kolonial Belanda yang hingga saat masih bediri kokoh.
Dahulu, Gedung BAT adalah tempat industri pabrik rokok yang terkenal dan menjadi salah satu ikonik dari Kota Tua Cirebon, sekaligus menjadi saksi sejarah kejayaan pabrik rokok di Kota Cirebon.
Gedung ini memiliki gaya arsitektur khas kolonial Belanda.
Karena itulah kemudian menjadi daya tarik warga dan para wisatawan baik lokal maupun dari luar kota Cirebon bahkan mancanegara.
Gedung ini telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Cirebon sebagai salah satu cagar budaya yang dimiliki Kota Udang.
Meski sudah tidak berfungsi lagi, tetapi gedung ini masih terus dijaga dan dirawat kelestariannya.
Tentunya gedung ini dijadikan destinasi berswafoto yang sangat instagramable dan menjadi spot foto yang sangat aestetic dan eksotis bagi pengunjungnya.
Secara administrasi gedung BAT terletak pada jalan Pasuketan No 1 Kampung Kebumen, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Gedung ini berada di pojok perempatan, dan berseberangan dengan Bank Mandiri.
“Gedung BAT merupakan bangunan milik perusahaan asal Inggris yang difungsikan sebagai pabrik untuk pembuatan rokok,” kata pengurus Gedung BAT, Muhamad Yusuf, sebagaimana dikutip dari laman UIN Sunan Kalijaga Cirebon.
Rokok-rokok yang biasa diproduksi antara lain Lukcy Strike, Pall Mall, Ardath, Kansas, Commfill, dan sebagainya.
Adapun rokok-rokok yang diproduksi di bawah tahun 1960 adalah Double Ace, Gold Fish, Mascot, Medal, Kresta, Pirate, Bison, dan rokok khusus untuk militer.
Saat masa perang dunia kedua di tahun 1942, perseroan mengalami hambatan, usaha dan kekayaan perseroan jatuh di tangan pemerintahan Jepang sehingga kegiatan perseroan menjadi terhenti beberapa waktu.
Usai perang dunia kedua, pada tahun 1949 bendera perseroan telah kembali membaik, kali ini dengan memakai nama baru, yaitu British America Tobacco Manufacture (Indonesia) Limited.
Sejak Mei 2010, Gedung BAT Cirebon yang dimiliki oleh PT Bentoel International Investama (BINI) sudah tidak lagi digunakan untuk memproduksi rokok, karena pada tahun 2010 seluruh produksi sudah dipindahkan ke Jawa Timur, tepatnya di Malang.
Kini bangunan BAT dibiarkan kosong bertahun-tahun.
Meski demikian, jalanan di depan Gedung BAT tidak sepi dari berbagai aktivitas warga, seperti yang biasa dilakukan anak muda Cirebon.
Gedung BAT ini tepat berada di samping Taman Pedati Gede.
Mengunjungi Gedung BAT berarti Anda juga mengunjungi Taman Pedati Gede.
Keduanya hanya dipisahkan jalan.
Kota Tua dan Taman Pedati Gede juga dekat dengan tempat nasi jamblang terkenal di Cirebon.
Yakni Nasi Jamblang Pelabuhan. Jaraknya hanya sekitar 250 meter.
3. Alun-alun Kejaksan
Alun-alun Kejaksan berjarak 750 meter dari Stasiun Cirebon, jadi bisa dicapai dengan berjalan kaki selama sekitar 10 menit.
Wisatawan bisa nongkrong pada sore hari di tempat ini sembari berfoto-foto dengan latar gapura yang khas.
Di dekatnya ada juga Masjid Raya At-Taqwa yang didirikan pada tahun 1918, dikutip dari laman resminya.
4. Alun-alun Sangkala Buana
Satu lagi alun-alun di Kota Cirebon yang memiliki wajah baru. Setelah pada tahun lalu Alun-alun Kejaksan, kini menyusul Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan.
Alun-alun yang berada di depan Keraton Kasepuhan itu telah selesai direvitalisasi dan kini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Konsepnya hampir sama dengan Alun-alun Kejaksan, didominasi batu bata merah bernuansa klasik.
Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan diresmikan langsung Gubernur Jawa Barat, Dr. (HC) H. M. Ridwan Kamil, S.T., M.U.D., Jumat (4/2/2022), disaksikan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, Sekda Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., hingga Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meresmikan Alun-Alun Sangkala Buana yang berada persis di depan Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (4/2/2022).
Dalam sambutannya, Ridwan Kamil mengaku menginginkan alun-alun yang direvitalisasi sejak pertengahan 2021 itu menonjolkan konsep sejarahnya.
Bahkan, ia sempat mengingatkan jajarannya yang merancang konsep modern dalam rencana revitalisasi alun-alun yang sebelumnya bernama Alun-Alun Kasepuhan tersebut.
“Teu meunang, karena tempat ini bagian dari sejarah jadi harus terasa betul sejarahnya di alun-alun,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui seusai kegiatan.
Ia mengatakan, sangat puas setelah melihat hasil revitalisasi Alun-Alun Sangkala Buana yang dinilai sangat menonjolkan sisi sejarahnya.
Bahkan, Kang Emil pun mengaku tidak tahan untuk buru-buru mengajak Ibu Cinta berswafoto sejak kedatangannya meresmikan alun-alun tersebut.
Pihaknya juga berpesan kepada Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin, untuk menampilkan seni budaya Cirebon di Alun-Alun Sangkala Buana setiap akhir pekan.
“Agar wisatawan yang datang ke sini semakin mengapresisasi keberadaan tempat yang istimewa ini dan menguatkan sisi sejarahnya,” kata Ridwan Kamil.
Sementara Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin, menyampaikan terima kasih kepada Kang Emil yang telah menjadikan Alun-Alun Keraton Kasepuhan jauh lebih keren dibanding sebelumnya.
Menurut dia, apa yang dilakukan Ridwan Kamil dan Pemprov Jabar menjadi bukti nyata kepeduliannya terhadap pelestarian budaya di keraton.
Ia mengakui perubahan besar yang dirasakan ialah kawasan alun-alun lebih terbuka sehingga wisatawan bisa melihat langsung Masjid Agung Sang Cipta Rasa dari Keraton Kasepuhan maupun sebaliknya.
“Dulu tertutup, sekarang masjid bisa dilihat jelas dari arah keraton. Ini juga menjadi bukti keraton bisa bertransformasi mengikuti perkembangan bukan malah tergerus zaman,” ujar Luqman Zulkaedin.
5. Pasar Kanoman
Pasar Kanoman cocok dijadikan tempat wisata belanja untuk berburu oleh-oleh khas Cirebon.
Jaraknya cuma 2-3 kilometer dari Stasiun Cirebon dengan durasi berkendara kurang dari 10 menit.
Di pasar ini, wisatawan bisa membeli buah tangan berupa mangga gincu, aneka kerupuk, petis atau terasi cirebon, sirup tjampolay, dan ikan asin.
Pasar Kanoman juga letaknya dekat dengan Gedung BAT dan Taman Pedati Gede.
Dari Pasar Kanoman Anda hanya perlu jalan kaki sekitar lima menit ke Gedung BAT.
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII