TRIBUNBANTEN.COM – Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Senin (11/3/2024).
Penetapan awal Ramadan 2024 itu didasarkan atas hasil ijtimak pada Minggu (10/3/2024) pukul 16:07:42 WIB.
Tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta +00° 56` 28″ (hilal sudah wujud).
Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, mengatakan pada saat matahari terbenam, Minggu (10/3/2024), di wilayah Indonesia, bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud), kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Kemudian, terkait Syawal, Sayuti mengatakan, pada Senin (8/4/2024) bertepatan 29 Ramadan 1445 H belum terjadi ijtimak.
Pada Selasa (9/4/2024) baru terjadi ijtimak bertepatan 30 Ramadan 1445 H pukul 01:23:10 WIB.
Lalu, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta +06° 08` 28″ (hilal sudah wujud).
“Di wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk. Di wilayah itu Indonesia tanggal 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024,” katanya, melansir Suara Muhammadiyah.
Penetapan awal Ramadan dari PP Muhammadiyah tertuang dalam Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H berdasarkan Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal.
Lalu, bagaimana dengan awal Ramadan pada Maret 2024 yang ditetapkan pemerintah dan NU?
Pemerintah dan NU biasanya menetapkan awal Ramadan pada tanggal yang sama.
Hal ini karena, pemerintah dan NU menggunakan metode yang sama dalam penetapan awal Ramadan, yakni metode hilal.
Mengutip website resmi, Kementerian Agama (Kemeng) akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan pada 10 Maret 2024 yang bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.
Pemantauan hilal awal Ramadan 2024 / 1445 H akan dilakukan di 134 titik di seluruh Indonesia.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib, mengatakan pihaknya menggelar rukyatulhilal di 134 lokasi di seluruh Indonesia.
“Dilaksanakan Kanwil Kemenag, Kemenag Kabupaten dan Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam, serta instansi lain di daerah setempat,” kata Adib pada Rapat Persiapan Penetapan Awal Ramadan di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 2024 / 1445 H dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab.
Selain itu, juga hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.
Secara hisab, menurut Adib, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Minggu (10/3/2024) atau bertepatan 29 Syakban 1445 H.
“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”,” ucapnya.
Diberitakan Kompas.com, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (PBNU) KH Sirril Wafa menyatakan, pihaknya telah melakukan perhitungan awal Ramadan 1445 H dengan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.
Berdasarkan hal tersebut, hilal puasa tidak mungkin dapat dirukyat atau dilihat pada 29 Sya’ban 1445 H atau Minggu (10/3/2024).
Alasan itulah yang membuat Lembaga Falakiyah PBNU memperkirakan awal Ramadan 1445 jatuh pada Selasa (12/3/2024).
“Jadi langkah ikmal/istikmal Sya’ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024,” jelas Sirril, dikutip dari NU Online.
Berdasarkan pengamatan Lembaga Falakiyah PBNU, hilal 29 pada Sya’ban 1445 H atau pada Minggu (10/3/2024), hilal masih berada pada ketinggian 0 derajat 11 menit 24 detik dengan ijtima atau konjungsi terjadi pada Minggu pukul 16.00 WIB.
Sirril menerangkan, letak matahari terbenam, berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sementara letak hilal berada pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat.
Kemudian, posisi hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan dengan posisi matahari dalam keadaan miring ke selatan pada elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.
Sumber: Kontan
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII