Dicari Ribuan Tenaga Kesehatan di Jerman, Simak Ini Caranya
Binis.com, FRANKFURT – Pemerintah Jerman membuka peluang bagi masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di negara tersebut. Dibutuhkan ribuan tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan negara Der Panser itu.
Konjen RI di Frankfurt Yudi Triantoro menyampaikan bahwa pada tahun lalu telah ditandatangani kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Jerman untuk membuka lowongan kerja sebagai tenaga kesehatan.
“Sudah diteken tahun lalu, ribuan tenaga kerja kesehatan yang dibutuhkan untuk bekerja di Jerman,” ujarnya saat ditemui Bisnis di sela-sela pameran tekstil terbesar di dunia, Haimtextil, yang digelar Messe Frankfurt, pekan ini.
Menurutnya, belum banyak warga Indonesia yang mendaftar atau memanfaatkan fasilitas kerja sama tersebut. Pasalnya, hingga saat ini baru sekitar 76 orang yang mendaftar menjadi tenaga kesehatan di Jerman.
Oleh sebab itu, sambungnya, pihak Konjen RI di Frankfurt bersedia membantu dan memfasilitasi para warga Indonesia untuk bekerja di Jerman sebagai tenaga kesehatan.
Selain itu jalur G to G, pemerintah Jerman membuka peluang belajar sambil bekerja bagi warga Indonesia. Program tersebut disebut dengan Ausbildung. Bagi warga Indonesia yang diterima program tersebut akan disekolahkan dan bakal langsung bekerja di Jerman.
Widya, salah satu warga Indonesia yang ditemui Bisnis, mengaku mengikuti program Ausbildung selama dua tahun. Kini dia kuliah di bidang kesehatan di Jerman sembari bekerja di salah satu rumah sakit di negara itu.
“Sudah dua tahun ini ikut program Ausbildung. Ya lumayan bisa belajar dan langsung diterima bekerja di sini,” ujarnya.
Dia mengaku tidak dipungut biaya apapun untuk mengikuti program Ausbildung tersebut. Saat ditanya mengenai gaji, dia menjawab singkat. “Ya karena masih magang jadi belum besar,” ujarnya.
Persyaratan untuk nakes migran ini diketahui minimal lulusan D3 dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) perawat yang aktif. Mereka juga harus mengikuti pelatihan selama sembilan bulan yang dibiayai oleh Pemerintah Jerman.
Setahun pertama para nakes migran akan dikontrak sebagai asisten perawat, kemudian menjadi perawat di rumah sakit pemerintah dan swasta yang tersebar di seluruh Jerman.
Mengutip Badan pelindungan pekerja migran (BP2MI) Indonesia, penempatan Tenaga Kesehatan Indonesia (perawat) di Jerman dalam kerangka program Triple Win berdasarkan Persetujuan antara Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan Bundesagentur Arbeit (BA) Jerman tentang Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kesehatan Indonesia di Jerman pada tanggal 16 dan 26 Juli 2021.
Permintaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Indonesia Perawat di Jerman melalui skema G to G pada tahun 2023 akan diselenggarakan dalam 2 (dua) periode pendaftaran.
Jumlah permintaan kebutuhan Tenaga Kesehatan Indonesia Perawat di Jerman melalui skema G to G pada tahun 2023 sebanyak 600 (enam ratus) perawat dengan pembagian Batch III sebanyak 300 (tiga ratus) perawat dan Batch IV sebanyak 300 (tiga ratus) perawat.
Kuota 300 (tiga ratus) perawat Batch III tahun 2023 sudah termaksud 6 (enam) Calon Kandidat PMI Waiting List Batch II tahun 2022
Dikutip dari laman Kemlu, Dewan Perawat Jerman (Deutschen Pflegerat / DPR) memproyeksikan adanya 300.000 kekosongan posisi perawat di Jerman hingga tahun 2030. Berdasarkan data terkini dari Badan Tenaga Kerja Jerman (Bundesagentur für Arbeit / BA), rasio antara pencari kerja dengan jumlah lowongan pekerjaan perawat di Jerman sangat rendah, yakni 0,58.
Dalam konteks wilayah, 3 (tiga) negara bagian wilayah kerja KJRI Frankfurt bahkan memiliki rasio yang lebih rendah dari rata-rata Jerman, yakni Bayern (rasio 0,37); Saarland (rasio 0,45); dan Baden-Württemberg (rasio 0,46).
Kelangkaan pasokan tenaga kesehatan dimaksud, mengakibatkan lamanya 1 (satu) lowongan perawat untuk dapat terisi (vacancy duration).
Rata-rata vacancy duration profesi keperawatan di Jerman mencapai 184 hari. Durasi tersebut memburuk dibandingkan awal tahun 2022 yang mencapai 131 hari.
Dikutip dari Kemenpanrb, Net Income yang akan diperoleh bagi tenaga kerja kesehatan kita di Jerman lebih kurang 26 juta per bulan, dan setiap 2 tahun gaji akan dinaikan.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII