Titis Putri Pamungkas, lolos program PPG Prajabatan.
KOMPAS.com – Titis Putri Pamungkas merupakan salah seorang yang bisa menjadi guru dan lolos Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.
Titis sudah sejak lama ingin menjadi guru. Apalagi, ayah dan almarhum kakaknya juga berprofesi menjadi guru.
“Puluhan tahun Bapak sangat menikmati profesi ini,” kata dia dilansir dari laman PPG Prajabatan.
Ayahnya kini telah pensiun. Selama bekerja menjadi guru baik kakak dan orangtuanya tak pernah memaksa gadis asli Probolinggo ini untuk menjadi guru.
“Menjadi seorang guru tentu bukan hal yang mudah, membutuhkan perjalanan panjang dan perjuangan,” ucap Titis.
Sebelum mengenal PPG Prajabatan, awalnya dia melanjutkan kuliah dan mengambil prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah di Universitas Negeri Malang (UM).
Saat itu, ia mengambil tes soshum di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Saat di bangku kuliah, Titis sangat menikmati jurusan yang ia ambil. Terlebih lagi saat mendapat kesempatan asistensi mengajar.
“Saat memasuki semester akhir, kami mendapat kabar bahwa rekrutmen menjadi guru semakin susah dan beberapa argumen yang menjelaskan bahwa susahnya tidak sebanding dengan pendapatan,” tambah dia.
Titis tidak menyerah dan tidak membuat semangatnya surut. Titis menyadari satu hal bahwa guru memang panggilan hati yang tidak semua orang bisa menjadikan guru sebagai pekerjaan. Selain itu, dukungan moral juga diberikan Ayahnya.
Ayahnya seringkali mengingatkan bahwa menjadi guru bukanlah perihal bayaran yang didapat, tapi tentang panggilan hati yang harus menikmati proses perjuangan mendidik anak bangsa.
Hingga pada akhirnya, Titis berusaha menamatkan perkuliahan S1 dan lulus tepat waktu. Setelah itu, Titis mulai mencari informasi mengenai PPG Prajabatan ini.
Ada beberapa kendala yang ia alami, saat itu statusnya masih belum yudisium dan belum dinyatakan lulus di PDDikti.
“Alhamdulillah H-2 penutupan, statusnya sudah lulus,” kata dia lagi.
Titis langsung mendaftar dan menyiapkan berkas-berkas. Adapun Pengumuman final lulus seleksi PPG Prajabatan diumumkan setelah dirinya wisuda.
“Serupa kejutan dan kado indah yang Tuhan berikan,” ungkap dia yang selalu percaya bahwa niat awal yang baik akan dipermudah.
Berbekal Pengalaman yang masih sedikit, ia bertekad melanjutkan belajar melalui PPG Prajabatan.
Titis resmi mahasiswa menjadi PPG Prajabatan Gelombang 1 tahun 2023 di Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada pertemuan perkuliahan pertama, ia merasa minder melihat teman-teman yang sudah berpengalaman mengajar.
Lambat laun, dia menyadari bahwa perkuliahan PPG Prajabatan ini menerima fresh graduate yang mau belajar lagi menjadi guru yang profesional.
Mata kuliah yang didapat saat semester 1 saling berkaitan dan berguna di PPL 1.
Mata kuliah yang ia dapat di semester 1, yakni Filosofi Pendidikan Indonesia, Pemahaman Peserta Didik, Prinsip Pengajaran dan Asesmen 1, Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran, Computational Thinking, dan PPL 1. Setiap mata kuliah memiliki kebermanfaatan dan bisa menjadi bekal saat mengajar nanti.
Banyak hal yang saya dapatkan selama satu semester menjalani perkuliahan PPG, seperti dia lebih mengenal dirinya sendiri, potensi yang ada dalam dirinya sendiri, dan lebih belajar mengelola waktu, lebih menghargai proses, maupun menikmati perjuangan.
Berada di posisi sekarang tentu bukan hal yang mudah, banyak orang yang ingin bergabung menjadi mahasiswa PPG Prajabatan.
Titis bersyukur diberikan kesempatan untuk berproses, mengembangkan diri, dan belajar menjadi guru yang lebih baik lagi.
Selama menjalani PPG Prajabatan, Titis menyadari akan kesibukan di perkuliahan, tapi hal ini tidak menjadi alasan untuk berhenti berkarya.
Dia teringat dengan sosok Ibu Yuanita, guru Bahasa Indonesia sewaktu dia masih duduk di bangku SMA.
Lalu, Ibu Yuanita ikut menginspirasi perjalanan impiannya, semangatnya terus belajar untuk menempuh S3 sampai saat ini.
Kesibukan tidak membuat dia berhenti berkarya, hal ini menginspirasi Titis mengabadikan beberapa ilmu yang didapatkannya selama perkuliahan di semester 1.
Titis menulis tentang praktik baik yang didapat saat di kampus maupun di sekolah. Tulisan ini berupa artikel yang dimuat di media cetak dan media online .
Titis juga berbagi kebaikan melalui konten di Tiktok, Instagram, dan podcast Sahabat PPG yang tayang di Spotify.
“Saat ini kita berada di era digital, itu artinya kita harus melek teknologi dan memanfaatkan digital sebaik mungkin. Praktik penyebaran baik melalui media sosial sangat memudahkan penyebaran informasi,” jelas dia.
Gayung bersambut, Titis mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara Hari Guru Nasional di Jakarta.
Dari situ, dia bertemu dengan Mahasiswa Konten Kreator yang menginspirasi serta merangkul untuk berkarya dan menyebarkan kebaikan. Guru tidak harus belajar pedagogik saja, tapi guru bisa bebas berkarya.
Selain itu, guru dapat mengembangkan potensi siswa-siswi sesuai kodratnya. Tidak semua anak memiliki potensi yang sama, setiap anak bebas untuk berkarya.
“Terpenting dan perlu diingat, seorang guru harus selalu memberikan teladan yang baik bagi anak didik,” tutup Titis.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII