TRIBUNJATIM.COM – Tangis ibu mahasiswi cantik korban pembunuhan seorang pemuda di Depok Jawa Barat tak lagi terbendung.
Dini Andriyani, orang tua Kayla Rizki Andini (21) seorang mahasiswi cantik yang dibunuh itu tak dapat membendung kesedihan.
Anaknya menjadi korban rudapaksa dan pembunuhan yang dilakukan Argiyan Arbirama (19) pada Kamis (18/1/2024).
Kayla Rizki Andini (KRA) dan Argiyan Arbirama (AA) awalnya kenalan melalui aplikasi Line sebulan lalu dan baru jadian (pacar) sekitar dua minggu.
Setelah itu, keduanya pun janjian untuk bertemu. Pada pertemuan pertamanya, Argiyan menjanjikan Kayla untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Kayla akhirnya mengajak Argiyan untuk pertama kalinya bertemu dengan sanak keluarga di kediamannya di RT2/9 Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok.
Namun pihak keluarga Kayla menilai, tingkah laku dan pakaian Argiyan kurang sopan terhadap keluarga Kayla.
Ibunda Kayla, Dini Andriyani ketika itu sudah memperingatkan putrinya agar menjaga jarak dengan Argiyan.
Karena menurut feeling Dini Andriyani, Argiyan Abhirama bukanlah pria yang baik untuk Kayla.
Tetapi Kayla tetap berpegang teguh pada pendiriannya.
Ia tetap menilai Argiyan yang baru dikenalnya lewat aplikasi Line itu merupakan pria yang baik.
Prasangka buruk Dini Andriyani itu benar saja terjadi.
Pada pertemuan mereka kedua kalinya pada Kamis (18/1/2024), Argiyan Abhirama mengajak Kayla Rizki Andini untuk bertemu dengan orangtua Argyan di kontarakan mereka di Gang H Daud, Rt4/5, Kelurahan/Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Tetapi, nyawa Kayla malah melayang setelah mencoba untuk menolak ajakan berhubungan badan.
Mahasiswi cantik yang tewas karena dibunuh pacarnya (Instagram)
Ungkapan pilu dan tangisan sedih diurai oleh Dini Andriyani terkait sosok anaknya yang dikenal pintar dan baik selama ini.
“Saya tak mengerti kenapa hal ini terjadi kepada anak saya. Kayla ini orang yang begitu baik. Penurut kepada keluarga dan sayang pada keluarga,” ujar sang ibu, Dini Andriyani.
Dini Andriyani juga mengenang, Kayla yang mereka sapa Neng itu juga perempuan yang mandiri, tidak pernah menyusahkan pihak keluarga dalam segi apapun.
Anak pertama dari dua bersaudara tersebut merupakan perempuan yang begitu cerdas.
“Kayla masih menjalani kuliah beasiswa di Universitas Gunadarma semester 6,” tutur Dini Andriyani.
Sebelum tewas, Kayla Rizki Andini sempat meminta doa restu kepada ibunda untuk menjalani sidang skripsi.
“Terakhir, Kayla mengirim pesan. Meminta doa restu dan dukungan atas sidang skripsi yang akan dijalani. Tetapi saya tak menyangka, pesan tersebut menjadi pesan terakhir anak saya sebelum pergi,” kata Dini Andriyani, seperti dikutip TribunJatim.com dari Wartakotalive.com
Kejahatan yang dilakukan pelaku AA ternyata tak cuma berawal di Kayla RIzki Andini.
Ada dua korban lainnya menurut catatan polisi yang mendapatkan perlakuan serupa.
Argiyan Arbirama (19), pembunuh mahasiswi berinisial KRA (21) di Depok, ternyata juga dilaporkan memerkosa dua korban lain.
Kedua korban itu berinisial N (anak di bawah umur) dan NH (23).
“Jadi selain kasus pembunuhan, didapati dua laporan polisi, di mana pelaku ini adalah sebagai diduga sebagai tersangkanya.
Ini terkait dengan masalah pencabulan dan pemerkosaan,” kata Kombes Wira Satya Triputra, Senin (22/1/2024).
Dia mengungkapkan, laporan pertama tercatat pada 3 Januari 2024. Argiyan diduga memerkosa N.
“Sementara untuk kasus perkosaan (NH) dilaporkan di tanggal 4 Januari 2024.
Jadi dalam tanggal 3 dan 4 ini (dilaporkan) melakukan dua perbuatan pidana,” ungkap Wira.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebutkan, N mendapat ancaman dan dipaksa untuk untuk berhubungan badan oleh pelaku Argiyan.
“Korban saat dipaksa berhubungan badan masih belum dewasa (di bawah 17 tahun). Saat ini sudah hamil sembilan bulan dan dalam persiapan melahirkan,” ujar Ade.
Pelaku pembunuhan (Wartakotalive.com)
Kronologi Pembunuhan
Korban KRA (21) dan pelaku Argiyan Arbirama (19) selama 4 bulan kenalan, belum pernah bertemu. Mereka sebelumnya komunikasi lewat Handphone.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, korban dan pelaku saling mengenal sejak empat bulan lalu melalui media sosial.
“Saat empat bulan waktu perkenalan antara pelaku dan korban ini belum pernah saling ketemu. Kemudian mereka janjian, dan setelah bertemu langsung pacaran kira-kira berjalan baru dua minggu,” ujar Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/1/2024) kemarin.
Pada hari itu, sekitar pukul 13.00 WIB, Argiyan mengirimkan pesan untuk mengajak korban minum kopi bersama.
Lalu, pelaku meminta KRA menjemput di rumah kontrakannya.
Pelaku pembunuhan Kayla (Wartakotalive.com)
Kombes Wira berujar, mulanya korban menolak. Namun, pelaku terus memaksanya untuk datang.
“Kemudian korban bersedia untuk menjemput di rumah pelaku, dan pada saat tiba di rumah pelaku, korban diminta masuk ke dalam rumah kontrakan pelaku,” ungkap Wira.
“Selanjutnya pelaku langsung menutup pintu kontrakan dan menguncinya,” tambah dia.
KRA lantas duduk di ruang tamu, lalu diminta masuk ke kamar oleh Argiyan.
Pelaku langsung menarik tangan korban menuju kamar tidurnya, tetapi kembali ditolak.
“Karena korban memberontak dan teriak maka pelaku langsung mencekik korban dan mendorong ke arah tempat tidur,” jelas Wira.
Korban pun terus melawan sambil berteriak. Kendati begitu, Argiyan makin mengencangkan cekikannya hingga KRA terkulai lemas.
Saat itulah, pelaku memerkosa mahasiswi tersebut.
“Supaya tidak melawan, pelaku mulai mengikat tangan dan kaki korban dengan menggunakan sarung dan sarung bantal, serta menutupi korban dengan selimut,” ucap dia.
Setelahnya, Argiyan kabur dengan membawa barang berharga milik korban.
Dia juga mengirimkan pesan kepada sang ibunda terkait pembunuhan KRA.
Detik-detik jenazah Kayla dievakuasi (Wartakotalive.com)
“Pelaku menginformasikan bahwa di rumah ada perempuan yang diikat, lalu ibu pelaku masuk ke dalam rumah dan mendapati korban sudah meninggal dunia,” papar Wira.
Sementara ini, polisi masih menunggu hasil visum rumah sakit untuk menentukan penyebab kematian korban.
“Karena dari hasil visum juga (mengetahui) penyebab kematian, termasuk mungkin pendalaman terhadap tindak pemerkosaan itu sendiri,” imbuh dia.
Wira menyatakan, pelaku kabur ke rumah neneknya di Pekalongan, Jawa Tengah, usai membunuh KRA.
“Alhamdulillah pada Jumat, 19 Januari 2024, tepatnya di Terminal Bus Ki Ageng Cempeluk, Kesesi Utara, Kesesi, Pekalongan, Jawa Tengah, tersangka berhasil ditangkap,” kata Wira.
Argiyan telah ditahan di Mapolda Metro Jaya setelah ditangkap di Pekalongan.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII