Apa Arti 0-0 Istilah Viral TikTok? Bahasa Gaul Sering Muncul saat Lebaran,Ternyata Ini Maknanya

TRIBUNTRENDS.COM – Apakah kamu pernah mendengar atau melihat kode 0-0, Tribunners?

Kode 0-0 ini bak jadi bahasa gaul yang muncul di sosial media seperti TikTok maupun dalam percakapan sehari-hari.

Apa makna kode 0-0 sebenarnya?

Berikut ulasannya.

Dimulai dengan contoh kalimat yang menggunakan 0-0 ini..

A: Wah, di hari raya ini kita 0-0 ya.

B: Iya, semoga ke depan lebih baik.

atau

A: Sekarang kan Idul Fitri, mari kita saling memaafkan.

B: Sama, saya juga meminta maaf kalau ada salah. Jadinya sekarang 0-0 ya.

Kamus Bahasa Gaul (tribunsumsel.com/khoiril)

Penjelasannya

0-0 dalam bahasa gaul yang viral TikTok dan viral media sosial merupakan sebuah ungkapan

untuk saling memaafkan pada saat lebaran Idul Fitri atau Hari Raya Idul Fitri .

Artinya, ketika seseorang mengucapkan kata 0-0 kepada kamu atau orang lain,

maka seseorang itu telah memafkan segala kesalahanmu yang disengaja maupun tidak disengaja.

Lebih dari itu, seseorang tersebut juga berharap kamu memiliki pemahaman

yang sama untuk saling memafkan kesalahan yang telah dia buat, baik disengaja maupun tidak.

Alhasil, skor antara kamu dan seseorang itu diibaratkan menjadi kosong-kosong (0-0).

Penggunaan Bahasa Gaul dalam kehidupan sehari-hari (Freepik)

Sudah jelas ya, terkait arti kata atau istilah 0-0 bahasa gaul yang viral di TikTok dan identik dengan lebaran Idul Fitri.

Jadi sekali lagi, mudahnya istilah atau kata 0-0 berarti atau bermakna dosaku dan dosamu hilang menjadi kosong-kosong (0-0).

Ungkapan 0-0 tersebut pastinya identik dan dapat dikatakan selalu diucapkan oleh orang-orang ketika lebaran Idul Fitri.

Dalam sistem persamaan, 0 = 0 adalah identitas yang selalu benar. Ini berarti bahwa kedua persamaan tersebut sebenarnya adalah garis yang sama.

Demikian penjelasan Arti 0-0 Bahasa Gaul.*)

Apa Arti Sugeng Riyadi, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Digunakan Warganet Saat Lebaran

Inilah arti kata Sugeng Riyadi yang viral di TikTok, kata ini muncul di media sosial, sering digunakan gen z.

Kata ini juga dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter.

Lalu apa arti dari kata viral Sugeng Riyadi ini? Simak penjelasannya.

Hari Raya Idulfitri sudah di depan mata dan kita siap menyambutnya.

Tinggal hitungan hari lagi Ramadan 2024 akan meninggalkan kita dan tibalah pada Hari Kemenangan.Saat lebaran Idul Fitri, orang Jawa acap kali mengucapkan, “Sugeng Riyadi”. Namun, apa arti Sugeng Riyadi sebenarnya?

Indonesia merupakan salah satu negara mayoritas muslim. Oleh karenanya, momen Idul Fitri dirayakan dengan semarak hampir di seluruh wilayah negara ini.

Budaya dan ucapan dari berbagai daerah pun hadir dengan beragam. Salah satunya adalah ucapan Sugeng Riyadi yang populer di kalangan masyarakat Jawa.

Arti Ucapan Sugeng Riyadi

Asal-usul ucapan Sugeng Riyadi sendiri berasal dari bahasa Jawa, di mana kata “Sugeng” bermakna “selamat”, sementara “Riyadin” atau “Riyadi” merujuk pada hari raya.

Oleh karena itu, ketika diucapkan bersama-sama, Sugeng Riyadi artinya “Selamat Merayakan Hari Raya”.

Menurut TribunNews.com ( TribunJatim.com Network ), ucapan Sugeng Riyadi biasanya diucapkan ketika bertemu dengan keluarga atau teman pada saat Lebaran, saat orang-orang berkumpul dan merayakan momen penting ini bersama-sama.

Ucapan ini menjadi simbol persahabatan dan keakraban di antara orang-orang yang merayakan Lebaran bersama-sama.

Selain itu, ucapan Sugeng Riyadi juga sering digunakan di media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, sebagai ungkapan kegembiraan dan persahabatan selama Lebaran.

Ucapan ini menjadi semacam bentuk doa untuk mengucapkan selamat kepada orang-orang yang kita cintai dan peduli.

Secara keseluruhan, Sugeng Riyadi adalah ucapan yang sarat makna dan penting dalam budaya masyarakat Indonesia terutama suku Jawa.

Ucapan ini menjadi simbol kegembiraan, persahabatan, dan kasih sayang, yang terus diwariskan dari generasi ke generasi selama perayaan Lebaran.

Ucapan Sungkem Lebaran dalam Bahasa Jawa

Berikut ini adalah beberapa ucapan sungkem lebaran yang halus dan sopan dalam bahasa Jawa.

1. Kulo ngaturaken sugeng riyadi lan nyuwun pangapunten dumatheng sedoyo kelepatanipun lan klenta klentinipun kulo.

2. Ngaturaken Sugeng Riyadi 1 Syawal 1444 H. Kulo sakaluarga nyuwun pangapunten dumateng sedoyo mawon.

3. Kagem Bapak lan Ibu, kulo ngaturaken sugeng riyadi lan nyuwun agunging pangapura ingkang. Mugi-mugi kita kanugrahan jatining fitrah ing dinten riyoyo punika saking gusti Allah.

4. Bapak/Ibu, Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Sepinten kalepatan kulo, lampah kulo setindak, paben kulo sakecap ingkang mboten angsal idining sarak, kulo nyuwun pangapunten mugi lineburo ing dinten riyoyo puniko.

5. Kula nyuwun pangapuro, mugi-mugi Allah nglebur dosa kula lan panjenengan ing dinten riyaya menika.

6. Bapak/Ibu/Eyang, ingkang sepindah kula ngaturaken sugeng riyadi. Kaping kalihipun, kula nyuwun pangapunten dumateng sedaya kalepatan ingkang kula sengaja lan ingkang mboten ngaja.

7. Mbah/Pak/Bu, Kula ngaturaken sugeng riyadi, lan mbo menawi wonten kelepatan kula ingkang kula sengojo lan ingkang mboten kulo sengojo, mugi-mugi kalih sing kuoso dipun lebur luwari ing dinten riyoyo punika.

8. Sowan kula mriki, kula badhe ngaturaken sugeng riyadi lan nyuwun pangapunten dhumateng sedaya kalepatanipun lan klenta klentunipun.

9. Ngaturaken Sugeng Riyadi 1444 H. Kulo nyuwun pangapunten lair lan batin, mugi-mugi kulo lan panjenengan keparing sami-sami ngapuntenaken lan wangsul njalin silaturahmi.

10. Ngaturaken sembah sungkem dumateng panjenengan, nyuwun pangapunten, mugi-mugi kanugrahan jatining fitrah saking Gusti Allah, wilujeng Idul Fitri.

Apa Arti Ya Wadud, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Juga Kerap Digunakan Gen Z di Berbagai Medsos

Allah memiliki nama-nama baik yang sering disebut dengan Asmaul Husna.

Salah satu asmaul husna yang sering diamalkan adalah Ya Wadud.

Lalu, apa arti kata Ya Wadud?

Ya Wadud memiliki arti Maha Penyangan, Maha Pengasih, dan Maha Menyayangi. Sifat Allah ini menunjukkan bahwa Allah SWT selalu mencintai hamba-hambaNya.

Untuk lebih memahami arti kata Ya Wadud dalam Asmaul Husna dan keutamaan membacanya, berikut ini penjelasan lengkapnya.

Ilustrasi berdoa (Freepik)

Arti Kata Ya Wadud

Ya Wadud, secara harfiah, diterjemahkan sebagai “Yang Maha Pengasih, Allah Yang Maha Mencintai atau “Maha Penuh Kasih.”

Nama ini berasal dari akar kata “wadada,” yang memiliki arti cinta, kasih sayang, dan kasih mesra.

Sifat Allah sebagai Ya Wadud menyoroti kehangatan, cinta tanpa batas, dan kepedulianNya terhadap seluruh ciptaanNya.

Allah sebagai Ya Wadud adalah pemberi kasih sayang yang tidak terbatas kepada umatNya. Allah SWT memberikan cinta kepada semua makhluk, tanpa memandang perbedaan atau kesalahan yang mungkin mereka lakukan.

Kasih sayang Allah meliputi segala aspek kehidupan, menguatkan hati yang lemah, memberi penghiburan pada yang sedih, dan memberikan harapan bagi yang putus asa.

Ya Wadud juga tercantum dalam Al Quran surah Hud ayat 90 yang berbunyi:

Al Wadud disebut dalam Alquran :

Firman Allâh Azza wa Jalla

Al Hud ayat 90 :

وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ

Dan mohonlah ampun kepada Rabb-mu (Allah) kemudian bertaubatlah kepada-Nya, sesengguhnya Rabb-ku Maha Mencintai hamba-hamba-Nya lagi Maha Pengasih. [Hûd/11 : 90]

Firman Allâh Azza wa Jalla Alquran Surat AL Buruj Ayat 13-14 :

إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ﴿١٣﴾وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ

Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali). Dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mencintai hamba-hamba-Nya [al-Burûj/85:13-14].

Jika Allah mencintai Hamba NYA tentu Dia akan memberikan kepada orang tersebut pemahaman, kesadaran, iman dan rasa cinta kepada-NYA.

Hamba Al Wadud di kalangan manusia adalah orang yang mencintai orang lain seperti cintanya kepada dirinya sendiri.

Ali Radiallahu Anhu berkata ” Jika engkau ingin dicintai Tuhanmu, dekatilah orang yang menolakmu, bersikaplah pemurah kepada orang yang kikir terhadap dirimu, maafkala orang orang yang menyakitimu “

Nabi Muhammad SAW bersabda

” Tidaklah seorang mukmin memandang wajah sesama mukmin dengan perasaan cinta, kecuali hal itu lebih baik dibandingkan dengan shalat di masjidku sepanjang tahun “. “Orang yang beriman yang saling mencintai laksana tubuh, jika salah satu bagiannya sakit, maka seluruh tubuh pun akan merasa sakit.”

Jika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan memanggil malaikat Jibril dan berkata “Aku mencintai hamba KU ini, cintailah dia”. Kemudian Jibril akan berseru kepada langit dan kepada seluruh alam semesta menyeru seisi alam untuk mencintai hamba Allah tersebut.

Firman Allah dalam sebuah Ayat Qudsi ” Tidaklah seorang hamba Ku mendekati Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai dari pada apa yang KU wajibkan atasnya, dan tidaklah seorang hamba KU terus mendekati KU dengan pekerjaan pekerjaan yang disunatkan kecuali aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, Aku akan menjadi telinganya, matanya dan tangan serta kakinya

Keutamaan Membaca Asmaul Husn

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: Hanya milik Allah lah Asmaul Husna (nama-nama terbaik), maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-Nya. Kelak mereka akan mendapat balasan dari apa yang telah mereka kerjakan.

1. Peningkatan Kualitas Ibadah

Memahami Asmaul Husna memperkaya ibadah seseorang. Dengan merenungkan makna-makna dalam setiap nama, ibadah menjadi lebih dalam dan khusyuk. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hubungan spiritual dengan Allah dalam setiap aktivitas ibadah.

2. Mendatangkan Keberkahan

Asmaul Husna memiliki kekuatan spiritual yang besar. Membacanya dengan keyakinan dan kesungguhan hati dapat mendatangkan berkah, kebaikan, dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Perlindungan dari Kesulitan dan Kesusahan

Membaca Asmaul Husna secara rutin diyakini memberikan perlindungan dari kesulitan dan kesusahan. Keyakinan pada kekuatan dan kasih sayang Allah yang tercermin dalam Asmaul Husna memberikan ketenangan dan kekuatan di saat-saat sulit.

4. Pengingat akan Kebesaran Allah

Membaca Asmaul Husna secara teratur membantu dalam menjaga kesadaran akan kebesaran Allah. Hal ini menjaga hati dan pikiran agar tetap terhubung dengan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pembuka Pintu Rahmat

Asmaul Husna adalah jalan untuk mendekati rahmat Allah. Ketika seseorang membaca dan menghayati Asmaul Husna, mereka mendapatkan jalan yang lebih terbuka untuk menerima rahmat dan kasih sayang-Nya

Itullah Arti Ya Wadud, Dzikir dengan Asmaul Husna, Allah Yang Maha Mencintai, Makna dan Manfaat Mengamalkan.

(TribunTrends.com/ TribunPekanbaru.com/ TribunJatim.com)