Juergen Klopp Mundur dari Liverpool Akhir Musim Ini, Pep Guardiola: Saya akan Tidur Lebih Nyenyak

foto

TEMPO.CO, Jakarta – Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan dia akan merindukan rekan lamanya Juergen Klopp ketika manajer Liverpool itu mengakhiri masa kepemimpinannya akhir musim. Klopp mengejutkan dunia sepak bola pada Jumat, 26 Januari 2024, ketika dia mengumumkan ini akan menjadi musim terakhirnya di klub Liga Inggris yang dia ambil alih pada 2015 dan menghasilkan banyak trofi.

“Dia adalah manajer yang benar-benar luar biasa dan saya tahu saya tidak terlalu mengenalnya, tetapi dia orang yang luar biasa,” kata Guardiola ketika ditanya setelah timnya menang 1-0 pada putaran keempat Piala FA di Tottenham Hotspur pada Sabtu dini hari WIB, 27 Januari.

“Saya merasa dia akan meninggalkan sebagian dari kami juga di Manchester City karena Liverpool telah menjadi rival terbesar kami selama bertahun-tahun,” ujar Pelatih asal Spanyol itu.

“Secara pribadi dia adalah rival terbesar saya sejak dia masih di (Borussia) Dortmund dan saya di Bayern Munchen. Dia akan dirindukan, secara pribadi saya akan merindukannya. Saya senang karena tanpa dia saya akan tidur lebih nyenyak pada malam sebelum kami bermain melawan Liverpool! Tapi saya mendoakan yang terbaik untuknya,” kata dia menambahkan.

Manchester City telah bersaing ketat dengan Liverpool dalam beberapa perburuan gelar yang epik sejak Guardiola dan Klopp mengambil alih kepemimpinan. Mereka tampaknya akan bersaing lagi musim ini dengan tim tersebut berada di peringkat pertama dan kedua di klasemen Liga Premier.

“Dia tidak mengakuinya tetapi dia akan kembali,” kata Guardiola, yang timnya mengincar gelar liga keempat berturut-turut. “Semua manajer akan (merasa lelah) ketika Anda sudah melakukannya bertahun-tahun, saya merasakannya sepenuhnya. Saya merasakannya di Barcelona jadi saya memahaminya sepenuhnya.”

Klopp, yang telah memenangkan Liga Champions, Liga Premier, Piala Dunia Antarklub, Piala FA, Piala Liga, dan Piala Super UEFA selama masa jabatannya, mengatakan dia mengambil keputusan itu karena energinya untuk pekerjaan itu semakin berkurang.

“Saya pikir Liga Premier akan kehilangan karisma, kepribadian, dan cara bermain timnya,” tutur Guardiola. “Mereka selalu senang melihat betapa positifnya pendekatan mereka. Mereka berusaha memenangi setiap pertandingan. Saya mendoakan yang terbaik untuknya.”

REUTERS

Pilihan editor: Napoli Pastikan Victor Osimhen akan Hengkang, Jose Mourinho Tak Masuk Radar Mereka