Tren kecelakaan bus saat mudik, pengawasan pemerintah dituding minim tapi 'tetap ada penumpang setia'

Setidaknya telah terjadi tiga kecelakaan yang melibatkan bus pada musim mudik Lebaran, April 2024. Korban meninggal akibat kasus-kasus ini telah mencapai 21 orang dan satu sopir bus ditetapkan menjadi tersangka pada Jumat (12/04).

Tidak sedikit warganet yang menuding para sopir bus mengemudi ugal-ugalan “seperti sedang mengejar setoran”. Namun beberapa sopir yang berbicara kepada BBC News Indonesia membantah stigma yang melekat kepada mereka itu.

Mayoritas penyebab kecelakaan yang melibatkan bus dipicu kelelahan sopir dan kegagalan sistem rem, menurut data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Walau pemerintah telah memahami penyebab kecelakaan bus yang terus berulang, pakar transportasi menilai pengawasan terhadap operator bus nyaris tidak pernah dilakukan.

‘Kerja enam hari dalam seminggu’

Ivan Rivandi (37 tahun), seorang pengemudi bus asal Situbondo, Jawa Timur, tidak bertambah sibuk meski musim mudik Lebaran 2024 tengah berlangsung. Sopir yang bekerja untuk perusahaan bus Akas IV itu berkata, beban kerjanya tidak berubah walau jumlah orang yang berpergian jauh meningkat.

“Saya bekerja sesuai trayek, jadi satu hari satu rute,” ujar Ivan.

Walau jam kerjanya tak bertambah, selama satu pekan terakhir Ivan telah mengemudi enam kali. Hanya pada malam takbiran Ivan tak bekerja. Alasannya, busnya mengalami persoalan teknis.

Bagi Ivan, bekerja enam hari dalam satu pekan pada musim mudik kali ini tidak seberat era sebelumnya. Jadwal kerja berkurang sejak pandemi Covid-19.

Di perusahaannya, Ivan mendapat jatah mengemudikan bus untuk rute Sumenep-Bondowoso-Sumenep.

Setelah tiba di Bondowoso, Ivan berkata mendapatkan jatah istirahat hampir satu hari—sebelum kembali mengemudikan bus ke arah Sumenep.

Jatah istirahatnya itu berbanding terbalik saat dia tiba di Sumenep. Di sana ia bisa beristirahat maksimal empat jam, sebelum kembali berkendara ke Bondowoso.

“Saya harus beristirahat dan minum vitamin supaya segar saat bawa bus,” kata Ivan.

Ivan berkata, dia terikat pada target waktu tempuh. Artinya, ada ketentuan yang mengharuskannya tiba pada jam tertentu, baik di Sumenep dan Bondowoso. Aturan inilah yang menurut Ivan mendorong sopir bus untuk ngebut.

“Mungkin waktu tempuhnya tidak nutup, antara terminal A dan B. Jadi sopir mengejar target waktu yang ditentukan untuk sampai di terminal B,” tuturnya. Jaga jarak dengan kendaraan di depannya, kata Ivan, adalah caranya menekan risiko kecelakaan saat harus mengejar target waktu tersebut.

Namun aturan tentang waktu mengemudi ini tidak mempengaruhi upah yang dia terima dari perusahaan. Ivan berkata, gajinya ditentukan oleh seberapa banyak penumpang yang dia antar pada satu rute perjalanan.

”Gaji saya sistemnya persentase. Kalau bus terisi penuh, pendapatan saya lebih besar,” ujarnya.

“Jadi pendapat saya tidak tentu. Pada musim mudik ini ada juga teman saya yang tidak kebagian penumpang,” kata Ivan.

Doni Hanindito (46 tahun), sopir bus asal Malang, mengutarakan hal yang hampir serupa dengan Ivan. Dia membuat klaim, jam kerjanya tak bertambah pada musim mudik ini. Namun perusahaan memintanya tiba lebih awal di terminal tujuan karena truk pengangkut barang dilarang melintas di sejumlah ruas jalan selama arus mudik.

Walau diminta mengemudi lebih cepat, sopir di PO Gunung Harta ini berkata memiliki jam istirahat yang panjang. Hal itu dimungkinkan karena dia mengemudi secara bergantian dengan rekannya. Sistem dua sopir dalam satu trayek seperti ini dianjurkan oleh Kepala Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, untuk menekan potensi kecelakaan.

Setelah menyelesaikan rute Semarang-Denpasar, misalnya, kata Doni, dia bisa beristirahat dari pukul tiga subuh hingga jam 10 pagi.

Saat mengemudi, Doni melajukan busnya hingga 100 kilometer per jam saat melintas di tol. Kecepatan ini disebutnya “biasa saja” dan “tidak bisa disebut mengebut”. Di luar tol, Doni berkendara hingga 70 kilometer per jam.

tren kecelakaan bus saat mudik, pengawasan pemerintah dituding minim tapi 'tetap ada penumpang setia'

Pengemudi bus di Banda Aceh menjalani pemeriksaan urin yang digelar Badan Narkotika Nasional, 6 April 2024.

Keluhan warga

Layanan bus dan perilaku sopirnya menjadi perbincangan usai bus Rosalia Indah mengalami kecelakaan di kilometer 370 Tol Semarang-Batang, Kamis (11/04). Bus itu, kata kepolisian, melaju kencang saat masuk ke parit dan kemudian terguling.

Dari 34 orang yang berada di bus tersebut, 7 di antaranya meninggal. Sopir bus tersebut, yang berinisial JW, kini berstatus tersangka dan ditahan oleh kepolisian.

Menurut Irjen Aan Suhanan, pihaknya tidak menemukan jejak rem di area kecelakaan.

Berdasarkan investigasi sementara Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), JW kelelahan dan sempat tertidur sesaat sebelum kecelakaan.

Kelelahan sang sopir diduga kuat dipicu prosedur penugasan pengemudi yang dilakukan PO Bus Rosalia Indah dalam tiga bulan terakhir, kata Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT. Ahmad menuturkan itu kepada pers di Batang, Jawa Tengah, Jumat sore.

KNKT, kata Ahmad, hingga saat ini belum menemukan persoalan teknis pada bus tersebut.

Sebelum kecelakaan Rosalia Indah pekan ini, bus milik PO Sumber Selamat mengalami kecelakaan di Ngawi. Bus itu, menurut kepolisian, tengah mendahului kendaraan di depannya saat menabrak sepeda motor. Dua orang yang berada di motor itu tewas.

Di media sosial X (dulu Twitter), warganet meluapkan keluhan mereka terhadap perilaku pengendara bus. Kegundahan mereka berpusat pada kebiasaan mengebut dan pola istirahat sopir sebelum berkendara.

Tak seperti tuduhan sebagian kalangan, agen PO Bus Pandawa 87 di Kabupaten Pamekasan, Jamiatus Solehah, menyebut pihaknya mengutamakan keselamatan penumpang pada setiap perjalanan, termasuk pada musim mudik.

Dalam setiap perjalanan bus, kata Jamiatus, perusahaannya menerjunkan dua sopir dan satu kernet.

“Sopir bekerja bergantian, saat yang satu istirahat, yang satu bekerja. Biasanya yang dari Pamekasan, begitu sampai rumah makan di Ngawi, mereka bergantian,“ ujarnya.

”Yang penting bukan bus sampai ke tujuan dengan cepat, tapi keselamatan penumpang,” kata Jamiatus.

Jamiatus membuat klaim, untuk menekan risiko kecelakaan, perusahaannya juga selalu memeriksa kondisi bus.

Cerita pelanggan bus

Meski layanan bus tidak pernah terlepas dari kasus kecelakaan, terdapat sekelompok orang yang menyatakan akan tetap menggunakan moda transportasi tersebut.

Sejumlah warganet menyatakan hal itu tak lama setelah bus milik PO Primajasa terlibat dalam kecelakaan dengan sebuah mobil di Tol Cikampek, pekan ini.

Stefanus Atyanto, warga Jakarta yang mudik ke Yogyakarta, rutin menjadi penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) selama bertahun-tahun. Selain karena titik jemput dan titik antar yang dekat dengan tempat tinggalnya, Stefanus menilai perjalanan di atas bus “sangat nyaman“.

“Bus sekarang bagus-bagus. Yang jenis non-sleeper juga tempat duduknya bagus,” ujarnya.

“Saya mudik naik bus tingkat yang sleeper, tidurnya lebih nyenyak dibandingkan kereta, bahkan mungkin setara dengan tempat duduk pesawat di kelas bisnis,” kata Stefanus.

Menurut pengalaman Stefanus, kebanyakan bus tingkat dengan kursi tidur hampir tidak pernah ugal-ugalan. Walau tidak melaju kencang, dia merasa waktu tempuh bus tak pernah molor karena ruas tol yang semakin banyak di Jawa.

Stefanus menilai persaingan antarperusahaan bus yang terjadi saat ini menguntungkan penumpang sepertinya.

“Suspensi bus sekarang rata-rata bagus, di tol tidak terlalu terasa getarannya,” kata Stefanus.

“Fasilitas bus juga memadai . Ada televisi, sistem hiburan layar sentuh, bahkan ada yang menyediakan cemilan gratis seperti kopi dan mi instan,” tuturnya.

‘Pengawasan rendah’

Bagaimanapun, sejumlah kecelakaan yang terjadi pada musim mudik saat ini menjadi penanda bahwa pemerintah tidak secara ketat mengawasi operator bus, kata pakar transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno.

Djoko berkata, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat secara hukum wajib mengawasi kinerja perusahaan bus, terutama soal penerapan sistem manajemen keselamatan. Sistem ini dibuat antara lain untuk memastikan kondisi fisik dan kesehatan pengemudi serta kelayakan teknis bus.

“Setiap kali bus akan jalan, harus dilakukan pemeriksaan,” kata Djoko.

“Pengawasan saat musim mudik ini ada, tapi kalau bukan Lebaran, situasinya bisa lebih buruk,” tuturnya.

Merujuk sistem tersebut, kata Djoko, sopir bus dalam sehari hanya boleh mengemudikan bus paling lama delapan jam. Dan setelah empat jam berkendara, Djoko menyebut sopir diharuskan beristirahat.

Djoko berkata, pengawasan ini umumnya dilakukan di terminal. Oleh karenanya, menurutnya, mekanisme pengawasan Ditjen Perhubungan Darat pun memiliki kelemahan: tidak bisa memeriksa bus pariwisata yang tak masuk terminal dan angkutan ilegal yang tak berizin.

tren kecelakaan bus saat mudik, pengawasan pemerintah dituding minim tapi 'tetap ada penumpang setia'

Potret kabin bus satu tingkat di Banda Aceh, pada 6 April 2024.

BBC News Indonesia telah menghubungi Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, untuk merespons pernyataan Djoko Setijowarno. Namun hingga saat ini, Adita belum memberikan jawaban.

Dalam pernyataan tertulis, Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, menganjurkan pemudik untuk menghindari berkendara dalam kondisi lelah. Beristirahat di Rest Area selama 30 menit atau keluar sementara dari tol, kata Hendro, dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat tertidur saat berkendara.

“Setiap mengemudi selama 4 jam berturut-turut, dianjurkan untuk istirahat selama 30 menit,” kata Hendro, yang mengeluarkan pernyataan ini usai terjadinya kecelakaan di Tol Cikampek, pekan ini.

Merujuk data Korlantas Polri yang dipublikasi pada Februari lalu, selama Januari hingga Juni 2023 terjadi 963 insiden kecelakaan bus. KNKT menyatakan, sekitar 80% kecelakaan pada angkutan umum dan barang terjadi akibat kegagalan sistem rem dan kelelahan pengemudi.

Wartawan di Pamekasan, Mustofa El Abdy, berkontribusi untuk liputan ini.

News Related

OTHER NEWS

Ketua TPN Minta Kampanye Ganjar-Mahfud Dipenuhi Lautan Manusia

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023) sesaat sebelum penutupan Rakernas IV PDI-P. JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) ... Read more »

Hasil Survei Terakhir Jelang Kampanye Capres 2024,Prabowo Unggul versi 5 Lembaga,Ganjar di LPI

TRIBUN-TIMUR.COM – Hasil survei terbaru lembaga survei calon presiden-wakil presiden RI jelang kampanye terbuka. Dari tujuh lembaga survei, dominan unggulkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Ketiga pasangan calon presiden kini berebut elektabilitas ... Read more »

Pecahkan Banyak Rekor, Red Bull Harus Bayar Mahal Pendaftaran F1 2024

Tim yang bermarkas di Milton Keynes ini menampilkan salah satu performa paling dominan dalam sejarah F1 musim ini, dengan para pembalapnya memborong 21 kemenangan dari 22 balapan. Ia mengamankan kedua ... Read more »

PROMO Indomaret andamp Superindo Besok 29 November 2023: White Koffie Harga Khusus,Sensodyne Rp24.900

TRIBUN-BALI.COM – PROMO Indomaret & Superindo Besok 29 November 2023: White Koffie Harga Khusus, Sensodyne Rp24.900 Berikut ini adalah Katalog Promo Indomaret dan Superindo untuk besok hari Rabu, 29 November ... Read more »

Finsensius Mendrofa Masuk Tim Deputi Hukum TPN Ganjar - Mahfud, Begini Profilnya

Finsensius Mendrofa Masuk Tim Deputi Hukum TPN Ganjar – Mahfud, Begini Profilnya jpnn.com, JAKARTA – Pengacara Finsensius Mendrofa resmi ditunjuk menjadi Wakil Direktur Eksekutif Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) ... Read more »

Indosat Caplok 300.000 Pelanggan MNC Play

Ilustrasi MNC Play KOMPAS.com – Operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison (IOH atau Indosat) menyelesaikan proses akuisisi pelanggan PT MNC Kabel Mediacom (MNC Play) pada Senin (27/11/2023). Ada sebanyak 300.000 pelanggan ... Read more »

Pelawak Srimulat Eko Londo Meninggal Dunia, Sempat Alami Kecelakaan

Pelawak Srimulat Eko Londo Meninggal Dunia, Sempat Alami Kecelakaan Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air, Bunda. Pelawak yang tergabung di Srimulat, Eko Londo meninggal dunia di usia 66 ... Read more »
Top List in the World