AC Milan Bikin Heran Radja Nainggolan

Gelandang AC Milan, Ruben Loftus-Cheek (kiri), merayakan gol bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol pada pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Bologna di Stadion San Siro, di Milan pada 27 Januari 2024.

KOMPAS.com – Pemain Bhayangkara FC, Radja Nainggolan, dibuat heran dengan situasi AC Milan.

Rossoneri terus dikaitkan dengan Antonio Conte dan Julen Lopetegui meski kini mencatat kebangkitan performa bersama Pioli.

Radja Nainggolan yang mulai membela Bhayangkara FC pada awal tahun ini tampaknya masih mengikuti perkembangan sepak bola Italia.

Pemain Belgia berdarah Indonesia tersebut memang lekat dengan Serie A Liga Italia.

Ia merekah bersama Cagliari dan sempat membela tim mapan Serie A semodel AS Roma serta Inter Milan.

Radja Nainggolan meninggalkan jejak komentar pada sebuah unggahan media Italia, Sky Sport Italia, di Instagram.

Isi unggahan itu adalah tentang keberhasilan Milan asuhan Stefano Pioli yang berhasil mengemas 52 poin dalam 24 partai Serie A Liga Italia 2023-2024.

Menurut catatan Sky Sport Italia, sepanjang Serie A menghargai kemenangan dengan tiga angka per musim 1993-1994, Milan hanya pernah dua kali menuai jumlah poin yang lebih tinggi pada 24 pekan awal kompetisi.

Dua momen langka itu muncul pada 1995-1996 (53 poin dalam 24 pekan awal Serie A) dan 2003-2004 (61)

Pada 1995-1996 dan 2003-2004, Milan sukses menutup musim sebagai juara Liga Italia.

“Lalu mereka mulai membicarakan tentang pelatih lain,” tulis Radja Nainggolan dalam kolom komentar di unggahan Sky Sport Italia.

Komentar Radja Nainggolan itu disertai dengan dua emoji tertawa. Seperti kata Radja Nainggolan, Milan terus saja dikaitkan dengan nama sejumlah pelatih.

Tak sedikit media Italia yang menyebut bahwa pada akhir musim nanti Pioli akan pergi pada akhir musim nanti dan Antonio Conte jadi salah satu nama yang difavoritkan sebagai pengganti.

Pioli memang sempat berada dalam tekanan hebat pada musim ini seiring kasus cedera yang tak berkesudahan dan gugurnya Milan dari Liga Champions.

Pada akhir Oktober sampai pertengahan November 2013 Milan besutan Pioli juga pernah puasa kemenangan dalam empat laga beruntun di Serie A.

Kemampuan AC Milan untuk bersaing dengan Inter Milan di jalur juara pun kala itu banyak dipertanyakan.

Tren buruk yang membuat tagar #PioliOut kian ramai. Calon-calon suksesor Pioli pun mulai dimunculkan media, mulai dari Conte, Thiago Motta, sampai yang terkini, Julen Lopetegui.

Lopetegui masuk pusaran bursa suksesor Pioli di Milan karena dianggap mampu menampilkan pendekatan atraktif dan jago memoles pemain muda.

Akan tetapi, rumor tentang masa depan Pioli dan deretan calon suksesor itu membuat jengah manajemen Milan, termasuk sang penasihat senior, Zlatan Ibrahimovic.

Ibrahimovic yang sempat dikabarkan menginginkan Conte, menunjukkan dukungannya kepada Pioli.

“Saya meminjam kata-kata CEO (Giorgio) Furlani dan Ibra. Kami menaruh kepercayaan totak kepada Pioli dan hasil-hasil tim memperkuat kepercayaan ini,” ucap Presiden Milan, Paolo Scaroni.