TRIBUN-MEDAN.COM,- Isu penanganan stunting masih menjadi pembahasan serius pemerintah pusat.
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Anak yang mengalami masalah stunting akan mengalami perlambatan pertumbuhan, sehingga tubuhnya cenderung lebih pendek.
Masalah ini acapkali menjadi problem ketika anak tumbuh dewasa.
Namun, banyak pihak yang tidak menyadari akan masalah serius stunting ini.
Mereka menilai bahwa tubuh pendek pada anak karena faktor genetika.
Padahal, menurut sejumlah penelitian, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Untuk mengatasi masalah stunting ini, pemerintah pun menggelontorkan dana yang tidak sedikit.
Beragam kegiatan dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan maksimal, terkhusus bagi ibu hamil.
Umumnya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Untuk itu, ibu yang tengah mengandung disarankan agar mengonsumsi makanan bergizi, termasuk asam folat.
Asam folat berperan penting untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi.
Zat ini juga dapat mengurangi risiko gangguan kehamilan hingga 72 persen.
Dengan asupan asam folat, kegagalan perkembangan organ bayi selama masa kehamilan juga bisa dicegah.
Adapun makanan yang mengandung asam folat diantaranya adalah ikan.
Beberapa jenis ikan bahkan sering kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, apa saja jenis ikan tersebut, berikut ulasannya.
1. Ikan Sarden
Ikan sarden merupakan jenis ikan yang tiap 100 gramnya mengandung sekitar 10 mikrogram asam folat.
Mengonsumsi ikan sarden di masa kehamilan tidak hanya bisa mencegah stuting pada anak, tapi juga melindungi diri dari penyakit jantung akibat kolsetrol jahat.
Dengan mengonsumsi ikan sarden, kolseterol jahat itu akan dipecah oleh senyawa yang terkandung di dalam ikan tersebut.
Selain mengandung asam folat, ikan sarden juga kaya akan gizi serta gurih ketika dimasak.
2. Ikan Lele
Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa ikan lele ternyata mengandung asam folat yang baik untuk mencegah stunting pada anak.
Dengan mengonsumsi ikan lele, dapat mengoptimalkan perkembangan otak dan sistem saraf janin.
Tiap ikan lele yang dikonsumsi, sedikitnya mengandung 10 mikrogram asam.
Bagi Anda yang suka dengan ikan lele, Anda bisa menyajikannya dalam berbagai menu masakan.
Apakah ikan tersebut digoreng, atau digulai sesuai selera.
3. Ikan Bandeng
Ikan bandeng juga termasuk jenis ikan yang mengandung asam folat.
Tiap 3 ons penyajian, ikan bandeng mengandung 16 mikrogram asam folat yang baik untuk mencegah stunting.
Bukan cuma mengandung asam folat saja, ikan bandeng juga menjadi sumber protein, kalsium, dan fosfor yang punya rasa lezat.
4. Ikan Halibut
Dilansir dari National Institutes of Health, dalam 3 ons ikan halibut yang telah dimasak mengandung sekitar 12 mikrogram asam folat.
Ikan halibut juga kaya akan vitamin A dan vitamin D, serta punya kandungan vitamin lebih banyak daripada ikan kod.
Meski ikan ini terdengar asing, tapi sebenarnya jenis ikan ini sering pula ditemui di pasar-pasar tradisional.
Bentuknya pipih dan berwarna cokelat tua.
5. Ikan Salmon
Ikan salmon adalah jenis ikan yang paling familiar.
Dari rasa, tentu ikan yang satu ini sangat nikmat.
Pada ikan salmon juga terkandung asam folat yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil.
Hampir sama dengan ikan sarden, ikan salmon juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk mendukung pertumbuhan janin.
Faktor Penyebab Stunting
Dilansir dari laman RSUD Blora, setidaknya ada 7 faktor penyebab terjadinya stunting pada anak.
Adapun penyebabnya cukup beragam.
Mulai dari kurang gizi, hingga masalah santitasi.
Berikut ini 7 faktor penyebab stunting menurut laman RSUD Blora:
1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama
Tanpa disadari, penyebab stunting pada dasarnya sudah bisa terjadi sejak anak berada di dalam kandungan.
Sebab, sejak di dalam kandungan, anak bisa jadi mengalami masalah kurang gizi.
Penyebabnya, adalah karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi.
Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi janin.
Kekurangan gizi sejak dalam kandungan inilah yang juga bisa menjadi penyebab terbesar kondisi stunting pada anak.
2. Pola Asuh Kurang Efektif
Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak.
Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak.
Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting.
Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak.
3. Pola Makan
Rendahnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan yang tidak seimbang dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting.
Hal ini dikarenakan ibu kurang mengerti tentang konsep gizi sebelum, saat, dan setelah melahirkan.
4. Tidak Melakukan Perawatan Pasca Melahirkan
Setelah bayi lahir, sebaiknya ibu dan bayi menerima perawatan pasca melahirkan.
Sangat dianjurkan juga bagi bayi untuk langsung menerima asupan ASI agar dapat memperkuat sistem imunitasnya.
Perawatan pasca melahirkan dianggap perlu untuk mendeteksi gangguan yang mungkin dialami ibu dan anak pasca persalinan.
5. Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu
Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak.
Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak.
Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting.
Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak.
6. Sakit Infeksi yang Berulang
Sakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja secara maksimal.
Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting, menjadi lebih tinggi.
Karena stunting adalah penyakit yang rentan menyerang anak, ada baiknya Anda selalu memastikan imunitas buah hati terjaga sehingga terhindar dari infeksi.
7. Faktor Sanitasi
Sanitasi yang buruk serta keterbatasan akses pada air bersih akan mempertinggi risiko stunting pada anak.
Bila anak tumbuh di lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak layak, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhannya.
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga merupakan salah satu faktor penyebab stunting.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII