15 Pantangan Ibu Hamil 9 Bulan Beserta Tips agar Sehat & Lancar saat Persalinan
Kehamilan yang memasuki bulan ke-9, membuat para ibu hamil rentan dalam berkegiatan. Ada banyak sekali larangan yang ditujukan padanya demi kebaikan ibu hamil dan janin yang dikandung.
Untuk para Bunda yang sedang hamil di trimester pertama dan kedua, tentunya sudah merasakan sebagian pantangan. Nah, di kehamilan usia 9 bulan ini, ada banyak hal yang perlu dihindari lagi, Bunda. Apa saja ya pantangan yang dihadapi ibu hamil di usia kandungan akhir ini?
15 Pantangan ibu hamil 9 bulan
Memasuki usia kandungan trimester ketiga, ibu hamil dianjurkan untuk menjaga pola makan serta kegiatan yang dilakukannya. Konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang serta pola hidup yang sehat harapnya dapat membuat janin berkembang dan lahir dengan sehat.
Oleh sebab itu, ada beberapa pantangan yang perlu dihindari oleh ibu hamil di usia kandungan 9 bulan.
Aktivitas yang tidak boleh dilakukan saat hamil tua
Di usia kandungan yang tinggal menunggu kelahiran, tentunya Bunda dan keluarga sangat berhati-hati dalam melakukan suatu hal. Beberapa aktivitas pun sering menjadi pantangan dalam ibu hamil agar terhindar dari keguguran.
Berikut adalah beberapa pantangan yang ibu hamil lakukan di masa memasuki trimester ke-3:
1. Aktivitas fisik yang berat
Ibu hamil sangat diwanti-wanti untuk menghindari segala bentuk kegiatan fisik yang memberatkan. Mulai dari kegiatan bebersih rumah hingga berolahraga pun semuanya diatur untuk tidak membebankan Bunda yang mengandung.
Baca Juga : 30 Mitos Ibu Hamil di Indonesia, Mulai dari Kepercayaan Jawa hingga Faktanya |
Hal ini sebagai upaya untuk menghindari rasa lelah yang berlebihan pada ibu hamil. Karena jika terlalu lelah, ia akan merasa stres dan ini berdampak pada kesehatan janin.
Meskipun begitu, ibu hamil juga tidak baik untuk hanya duduk diam, beberapa dokter tentunya menganjurkan aktivitas olahraga ringan. Olahraga seperti jalan santai biasanya sering dilakukan guna menjaga keaktifan ibu serta kesehatan mentalnya.
Hindari olahraga berat yang melibatkan banyak pergerakan tubuh, seperti bersepeda, berenang, dan lainnya. Sebab, hal itu justru membahayakan kehamilan Bunda.
2. Aktivitas dengan risiko jatuh
Selanjutnya, pantangan yang ibu hamil perlu hindari adalah kegiatan dengan risiko jatuh. Sebagai contohnya adalah penggunaan sepatu heels. Apabila ada ibu hamil yang nekat memakai heels, dikhawatirkan ia akan tergelincir dan menyebabkan kontraksi pada perut.
Kontraksi tersebut bisa berdampak pada keselamatan bayi yang dikandung, sehingga berisiko keguguran. Mengenakan heels justru tidak nyaman bagi ibu hamil di usia kandungan 9 bulan. Sebab perut yang sudah bulat sempurna, membuat Bunda akan cepat kelelahan saat berjalan dengan sepatu jenis ini.
3. Merokok
Merokok adalah satu hal buruk yang menjadi pantangan ibu hamil di selama masa kehamilannya. Kandungan nikotin pada rokok memiliki dampak yang berbahaya pada ibu hamil dan bayi dalam perut.
Mengutip dari Better Health Channel, kemungkinan keguguran atau lahir prematur bisa menjadi dampak saat seorang ibu hamil merokok. Tak hanya itu, bayi yang dilahirkan pun beresiko memiliki paru-paru yang lemah dengan berat badan di bawah rata-rata.
4. Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang
Apabila ibu yang sedang hamil minum alkohol, maka akan ada dampak yang menyerang janin. Alkohol yang dikonsumsi akan mengalir pada plasenta ke bayi dan menyebabkan fetal alcohol syndrome. Sindrom ini bisa menyebabkan kelainan fisik, intelektual, hingga keterlambatan tumbuh dan kembang bayi setelah ia dilahirkan.
Selanjutnya, ketika ibu hamil mengonsumsi obat-obatan yang tidak diresepkan langsung dari dokter, janin yang dikandungnya akan berisiko mengalami sindrom neonatal abstinence atau yang lebih dikenal dengan sindrom putus obat. Melansir dari detikcom, sindrom ini menyebabkan bayi mengalami kelainan pasca dilahirkan. Kelainan ini akan menyerang sistem saraf dari Si Kecil.
5. Kontak langsung dengan kotoran hewan
Apakah Bunda seorang pecinta hewan, terutama kucing? Di kalangan ibu hamil, anggapan kucing adalah pantangan seringkali terdengar. Namun, bukan dari bulunya, kucing sebenarnya beresiko menyebarkan infeksi dari kotorannya.
Di dalam kotoran kucing, ada sejenis parasit bernama Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis. Penyakit ini ditandai dengan gejala yang hampir sama dengan flu, yaitu demam, nyeri otot, sakit kepala dan tenggorokan, hingga adanya pembengkakan kelenjar di leher.
Menurut spesialis penyakit menular pada anak, Dr.Nipunie Rajapakse dalam wawancaranya bersama Mayo Clinic, apabila seorang ibu hamil terinfeksi toksoplasmosis, maka efek infeksi ini akan turut menyebar pada janinnya. Perkembangan bayi akan mengalami gangguan sehingga berpengaruh pada kinerja otaknya.
Ia menjelaskan bahwa bayi yang dikandung akan merasakan dampak dalam perkembangan otaknya, yang kemungkinan bisa menjadi masalah serius. Selanjutnya, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi yang terinfeksi toksoplasmosis akan berdampak pada hal-hal serius, seperti:
- kebutaan
- masalah pada kinerja otak
- penglihatan yang terganggu
- disabilitas intelektual
Oleh sebab itu, ada baiknya untuk ibu hamil menghindari segala kontak dengan kotoran hewan seperti kucing.
6. Mengangkat beban berat
Dalam laman Baby Centre, dijelaskan bahawa semasa kehamilan, terjadi perubahan hormon pada sendi dan ligamen di area panggul, sehingga akan menjadi lebih rentan. Oleh sebab itu, mengangkat beban berat saat ibu sedang hamil dapat mengakibatkan masalah pada punggung serta panggul.
Apabila hal ini tidak diperhatikan, risiko cedera pada otot di punggung Bunda dapat meningkat. Parahnya, cedera ini juga bisa mengarah pada risiko keguguran atau kelahiran prematur.
7. Terlalu lama duduk
Ibu hamil yang terlalu lama duduk dapat menimbulkan rasa tak nyaman di area panggul. Hal ini dikarenakan adanya tekanan yang berlebih di panggul yang menyebabkan ketidaknyamanan pada otot dan sendi di sekitarnya. Akibatnya, akan muncul rasa sakit di sendi panggul dan tulang ekor.
Nah, posisi duduk yang baik untuk ibu hamil di usia kandungan 9 bulan adalah dengan cara berikut ini:
- Ketika duduk, luruskan punggung dan bahu Bunda dengan menariknya ke belakang. Pastikan bokong menyentuh punggung kursi.
- Telapak kaki menyentuh lantai dengan posisi yang tidak disilangkan.Lutut dan pinggul berada pada posisi 90 derajat. Selain itu, telinga perlu sejajar dengan bahu, bahu sejajar dengan pinggul.
- Apabila kaki tidak menapak lantai, sebaiknya gunakan bantuan tumpuan atau ganti kursi dengan yang lebih rendah.
Kalau Bunda ingin duduk lesehan di lantai, cobalah posisi cobbler pose, duduk tegak dengan lutut menekuk serta kedua tumit yang didekatkan.
8. Berendam atau sauna
Meskipun rasanya berendam di air hangat dapat melepaskan pegal-pegal kehamilan, ternyata para ahli menganjurkan untuk ibu hamil menghindari aktivitas satu ini.
The American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan, berendam atau bersauna dapat menyebabkan hipotermia, yang bisa mengarah pada kelainan bawaan pada bayi. Di masa trimester pertama aktivitas ini dapat dengan mudahnya berdampak pada kehamilan
9. Hubungan badan
Walaupun sebagian besar dokter mengizinkan pasangan suami istri untuk melakukan hubungan intim semasa kehamilan, pada beberapa ibu hamil malah ada yang disarankan untuk menghindari seks di usia kandungan tua. Sebab hal ini dapat menyebabkan kontraksi dan beresiko pada keguguran ataupun kelahiran prematur.
Makanan yang harus dihindari saat hamil 9 bulan
Tak jauh berbeda dari trimester sebelumnya, di kehamilan yang sudah memasuki usia 9 bulan, seorang ibu hamil masih memiliki pantangan berupa makanan yang perlu dihindarinya. Mengutip dari Medical News Today, berikut adalah makanan yang perlu Bunda hindari semasa kehamilan.
1. Daging mentah
Pantangan ibu hamil dalam hal makanan adalah dengan menghindari konsumsi makanan mentah atau yang belum matang sepenuhnya. Mulai dari perdagingan sapi, ikan dan tentunya ayam, telur, hingga salad sayur.
Dengan menghindari makanan tersebut, Bunda dapat terhindar dari risiko penyebaran bakteri Salmonella dan toksoplasmosis, yang bisa menyebabkan infeksi darah pada janin yang dikandung.
2. Ikan laut tinggi merkuri
Ikan laut seperti ikan todak, hiu, tuna, serta makarel adalah beberapa contoh ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi. Mengonsumsi jenis-jenis ikan tersebut dapat berakibat pada gangguan perkembangan otak, pendengaran, dan penglihatan pada janin.
Oleh karena itu, pantangan satu ini perlu dijauhi oleh ibu hamil yang sudah memasuki kandungan 9 bulan. Sehingganya bayi yang akan lahir dengan kondisi sehat.
3. Makanan siap saji
Memasuki usia kehamilan trimester ketiga, ibu hamil dianjurkan untuk tidak menyantap makanan berat dengan kandungan yang tak sehat. Hindari mengonsumsi makanan siap saji agar bisa bergerak dengan nyaman di tengah perut yang sudah membesar. Selain itu, hal ini juga dapat menjauhkan risiko berat badan yang berlebihan.
Sebab, berat badan yang melebihi batas dapat memunculkan komplikasi di masa kehamilan seperti diabetes gestasional, yang bisa menyebabkan kelainan jantung dan pernapasan pada bayi.
4. Soft cheese dan produk olahan susu
Produk susu dan olahannya adalah pantangan selanjutnya untuk ibu hamil. Susu yang tidak melewati proses pasteurisasi khawatir masih mengandung bakteri listeria.
Kemudian, olahan susu seperti keju brie, keju krim, keju ricotta, juga dikhawatirkan masih terdapat listeria di dalamnya. Apabila ibu hamil mengonsumsi makanan ini, ia akan keracunan dan beresiko pada keguguran.
5. Kafein berlebihan
Melansir dari American Pregnancy Association, kafein cenderung memberikan efek peningkatan frekuensi buang air kecil, yang berakibat penurunan kadar cairan dalam tubuh dan mengarah pada kemungkinan dehidrasi. Kandungan kafein juga berfungsi sebagai stimulan yang menaikkan tekanan darah serta jantung.
Terlebih lagi, apabila Bunda mengonsumsi kafein semasa mengandung, zat ini akan dengan mudahnya diserap oleh plasenta yang mengalirkan darah serta nutrisi pada bayi yang ada di perut.
Nah, aliran kafein itu akan memberikan efek seperti gangguan pola tidur serta pergerakan bayi. Hal ini disebabkan metabolisme yang dimiliki janin masih dalam tahap perkembangan. Metabolisme ini belum siap menerima efek dari pengkonsumsian kafein.
Dari sebab-sebab di atas, ibu hamil sangat dianjurkan untuk menghindari konsumsi kafein yang berlebihan sehari-harinya. Batas konsumsi kafein harian yang disarankan untuk ibu hamil adalah 200 mg atau setara dengan satu gelas belimbing.
6. Nanas berlebihan
Anggapan nanas sebagai buah yang mengakibatkan keguguran adalah hal yang banyak dipercayai banyak orang beradat Jawa. Mungkin Bunda yang membaca juga termasuk dalam orang-orang tersebut.
Sebenarnya, buah tropis satu ini tidaklah berbahaya untuk kehamilan apabila dikonsumsi dalam batas jumlah yang secukupnya. Melansir dari Parents, seorang dokter spesialis obgyn, Neha A. Deshpande, MD, meluruskan mitos satu ini.
Ia berkata mitos mengonsumsi nanas dapat menyebabkan keguguran tidaklah benar. Nyatanya, nanas diperbolehkan untuk dimakan oleh ibu hamil karena kandungan vitamin serta antioksidan yang dimilikinya. Hanya saja, perlu diingat untuk tetap mengonsumsi secukupnya.
Hal ini disebabkan enzim bromelain pada nanas berbahaya untuk kelangsungan kandungan ibu hamil. Namun, sama seperti kafein, nanas hanya akan berbahaya apabila dikonsumsi melebihi batas, yaitu lebih dari 400 mg per hari. Sedangkan kandungan bromelain pada satu buah nanas mungkin jauh lebih rendah dari batas tersebut.
Ciri-ciri janin sehat dalam kandungan
Janin yang sehat dan normal dalam kandungan dapat diketahui dari beberapa hal. Berikut adalah ciri-ciri janin yang sehat:
1. Berat badan ibu hamil yang meningkat
Normalnya, berat badan semasa hamil naik sekitar 8-12 kg. Peningkatan ini dimulai sejak awal kehamilan hingga sampai proses persalinan.
Kenaikan berat badan ibu hamil diukur dengan perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT). Merujuk pada Institute of Medicine, berikut adalah kenaikan berat yang normal untuk ibu hamil menurut IMT:
- IMT kurang dari 18,5 sebaiknya menaikkan berat badan sebanyak 12,5-18 kg.
- IMT 18,5-24,9 disarankan menaikkan berat badan sebanyak 11,5-16 kg.
- IMT 25-29,9 baiknya menambah berat badan 7-11 kg.
- IMT lebih dari 29,9 baiknya menaikkan berat badan hingga 9 kg.
2. Denyut jantung janin
Ciri lain dari janin yang sehat adalah dengan detak jantung yang mulai terdengar di usia kehamilan minggu kelima. Detak jantung ini biasanya berkisar antara 100-160 detak per menitnya dan akan selalu konsisten di kemudian waktu.
3. Pertumbuhan janin yang konsisten
Mengutip laman Super Health Chatswood Medical Centre, rata-rata janin akan tumbuh sekitar 2 inci per bulannya. Umumnya, berat bayi saat lahir sekitar 3 kilogram (kg), namun angka ini bergantung pada genetik yang diturunkan, ya, Bunda.
4. Pergerakan janin
Bayi yang Bunda kandung biasanya akan mulai bergerak dan dapat dirasakan saat memasuki usia kandungan bulan kelima atau minggu ke-20. Pergerakan ini juga akan konsisten, sehingga Bunda bisa menyadari pola dari pergerakan Si Kecil.
Kemudian, memasuki usia kandungan keenam bulan, bayi akan mulai merespon suara dengan gerakan yang dilakukannya seperti menendang. Lalu, ia juga akan mulai responsif pada cahaya dan semakin sering bergerak di usia bulan ke-8.
Dan saat memasuki bulan akhir kandungan, bayi akan mulai mengurangi pergerakan karena terbatasnya ruang di dalam perut Bunda.
5. Posisi janin yang mendekat pada jalur kelahiran
Selama akhir bulan kehamilan, janin akan mengurangi pergerakan dan mulai memposisikan tubuhnya mendekati panggul Bunda. Ia akan bergerak mendekatkan kepalanya untuk memasuki panggul dan menghadap belakang. Posisi ini akan memudahkannya dalam proses kelahiran.
Tips hamil 9 bulan agar janin sehat dan lancar saat Persalinan
Untuk Bunda-bunda yang sudah memasuki masa kehamilan 9 bulan, ada baiknya mulai untuk menyiapkan beberapa hal untuk melancarkan persalinan nanti.
Mengutip dari Western Wisconsin Health, berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan sebagai ibu hamil agar proses persalinan lancar dan janin terlahir sehat.
1. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Menyantap makanan dengan kandungan protein serta gizi yang seimbang selama masa kehamilan adalah satu tabungan untuk kelancaran saat persalinan. Dengan mengonsumsi pangan yang tercukupi kebutuhan nutrisinya, Bunda akan mendapatkan energi yang cukup untuk melewati persalinan.
Tak hanya kelancaran saat kelahiran, bayi yang dilahirkan pun harapnya akan lahir dengan sehat.
2. Latihan mengatur napas
Selama proses persalinan nanti, Bunda akan banyak melakukan mengatur napas demi melahirkan janin dalam kandungan. Saat persalinan, bernapas dengan tenang dan perlahan dapat membantu menenangkan otot-otot di area rahim dan menghindari rasa lelah dini. Oleh karenanya penting untuk Bunda berlatih napas sebelum masa persalinan datang.
3. Jaga keaktifan diri
Jelang melahirkan sebaiknya membatasi diri bergerak bebas. Namun, bukan berarti Bunda tidak boleh aktif bergerak sampai melahirkan ya. Kegiatan yang aman untuk ibu hamil adalah dengan berjalan santai di pagi hari.
Dari kegiatan ini, Bunda dapat memperoleh keuntungan selama kehamilan seperti waktu tidur yang cukup, tenaga yang kuat, serta berat badan yang terjaga. Dengan begitu, Bunda dapat menjalani persalinan dengan lancar.
4. Persiapkan diri
Melahirkan adalah satu momen yang tidak bisa kita tebak kapan waktu tepatnya, Bunda. Sebab itu, Bunda dan Ayah perlu menyiapkan diri dalam menghadapi posisi kelahiran yang mendadak.
Untuk proses kelancaran dalam persalinan, ada baiknya untuk mulai mencari tahu dan membaca langkah-langkah persiapan melahirkan. Bunda juga bisa menanyakan hal ini pada dokter, sehingga bisa mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kehamilan sendiri.
Bunda, itulah informasi mengenai segala pantangan yang dihadapi ibu hamil di usia kandungan 9 bulan. Banyak sekali persiapan, baik dari fisik dan mental, yang perlu dikuasai oleh ibu hamil. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Bunda menyiapkan proses kelahiran, ya!
Pilihan Redaksi |
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!