Film Dirty Vote jadi Kontroversi, FOKSI Ambil Langkah Hukum

Film Dirty Vote jadi Kontroversi, FOKSI Ambil Langkah Hukum

jpnn.com, JAKARTA – Kemunculan Dirty Vote, film dokumenter yang disutradarai Dandy Laksono dengan bintang film tiga akademisi yakni Feri Amsari, Zainal Arifin Muhtar, dan Bivitri Susantri menuai banyak perhatian publik.

Meski banyak yang mengagumi karya tersebut, tetapi sebagian melemparkan kritik kepada Dirty Vote, karena tayang pada 11 Februari 2024 di masa tenang Pemilu 2024.

DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) melalui Ketua Umum FOKSI M. Natsir Sahib mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan tiga akademisi yakni Feri Amsari, Zainal Arifin Muhtar, Bivitri Susantri, dan sutradara Dandy Laksono.

“Karena di masa tenang memunculkan sebuah film dokumenter tentang kecurangan pemilu yang bertujuan untuk membuat kegaduhan dan menyudutkan salah satu capres yang bertentangan dengan UU Pemilu yang mengatur tentang masa tenang”, ujar M. Natsir Sahib Ketua Umum Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) sebagai saksi pelapor di Bareskrim Mabes Polri Jakarta, Senin (12/2).

Menurut Gus Natsir, 3 akademisi dan sutradara Dirty Vote di duga melanggar Pasal 287 ayat 5 UU 07 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

“Kami minta Bareskrim Mabes Polri agar profesional dan presisi untuk mengusut dugaan pidana pelanggaran pemilu ini karena di masa tenang ini termasuk pelanggaran pemilu yang serius dan tendensius terhadap calon lainnya”, tegas Natsir.

Selain itu, Gus Natsir menilai Dirty Vote berbau politis, karena saat Mahfud MD menjabat sebagai Menko Polhukan tiga akademisi tersebut pernah terlibat dalam tim reformasi hukum di Kemenkopolhukam.

Seperti diketahui, Mahfud MD saat ini menjadi salah satu kontestan Pilpres 2024.

Gus Natsir menegaskan para akademisi tersebut telah menghancurkan tatanan demokrasi dengan memenuhi unsur niat permufakatan jahat membuat isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Sehingga, munculnya gejolak di masyarakat dengan fitnah dan data palsu yang disebar ke masyarakat. Ini daya rusaknya luar biasa di tengah masyarakat”, pungkas Natsir.(mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini: