Tren Daftarkan Anak Sekolah Sejak Masih dari Kandungan seperti Dilakukan para Bunda Seleb, Begini Kata Pakar
Tren mendaftarkan anak sekolah sejak masih dari kandungan tengah menjadi perbincangan beberapa tahun belakangan. Beberapa artis Tanah Air sudah melakukannya, Bunda.
Salah satunya adalah Bunda dua anak, Aurel Hermansyah. Istri Atta Halilintar ini mengaku sudah mendaftarkan anak pertamanya, Ameena, ke sekolah sejak dalam kandungan. Sekolah yang dipilih Aurel adalah tempat adik sambungnya, Arsy Hermansyah, menimba ilmu.
Selain Aurel, aktris Syahnaz Sadiqah juga mendaftarkan dua anak kembarnya, Zayn dan Zunaira, ke sekolah sejak hamil. Ada pula YouTuber Ria Ricis yang mendaftarkan anak semata wayangnya Moana ke kelas renang sejak masih di dalam kandungan.
Tren mendaftarkan anak sekolah sejak masih di kandungan sebenarnya bukan hal yang baru, Bunda. Lantas, seberapa penting hal ini dilakukan calon orang tua? Bagaimana dengan pertimbangan untuk menyiapkan dana pendidikan ini ya, Bunda?
Simak jawaban dari pakar berikut ini ya!
Baca Juga : 7 Kebiasaan Ibu Hamil yang Bikin Bayi Cerdas, Tak Sekadar Konsumsi Makanan Bergizi |
Kata pakar soal tren mendaftarkan anak sekolah sejak dalam kandungan
Perencana keuangan Putri Madarina, CFP®, IFP®, mengatakan bahwa tren mendaftarkan anak sekolah sejak dalam kandungan sebenarnya sudah lama muncul. Namun, tak banyak sekolah yang menerapkan program ini, sehingga calon orang tua sampai mengantre untuk mendaftarkan anaknya.
“Sebetulnya awal-awal tren itu muncul sudah lama, mungkin awal-awal generasi milenial akhir lahir di mana pada saat itu juga berbarengan dengan mulai munculnya sekolah-sekolah bertaraf pendidikan internasional. Nah, sekolah-sekolah itu kan punya capacity yang jauh lebih sedikit dibandingkan sekolah-sekolah pada umumnya, sehingga pada zaman itu para orang tua berebut untuk memasukkan anaknya, dan semakin maju ke zaman anak-anak baru lahir harus langsung daftar,” kata Putri kepada HaiBunda, belum lama ini.
“Seiring dengan waktu, akhirnya banyak bermunculan sekolah-sekolah lain yang bagus-bagus juga. Tetapi mungkin tetap enggak bisa menampung demand yang ada, sehingga antrian juga cukup panjang,” sambungnya.
Ilustrasi Ibu Hamil Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto |
Mengatur keuangan untuk daftarkan anak sekolah sejak dini
Menurut Putri, mendaftarkan anak sejak dalam kandungan boleh saja dilakukan. Namun, Bunda dan Ayah perlu melihat lagi apakah ini merupakan prioritas utama dalam perencanaan keuangan keluarga.
“Intinya ketika anak dalam kandungan boleh-boleh saja sih kalau sudah mau survey sekolahan yang cocok, karena kita sebagai orang tua pasti mau yang terbaik ya untuk anak. Tetapi memang perlu disesuaikan dengan prioritas tujuan keuangan dan kondisi keuangan kita. Misalnya, ternyata ada hal-hal yg sifatnya lebih urgent, seperti cicilan konsumtif. Maka itu harus didahulukan sebelum masuk ke prioritas berikutnya,” ujar perempuan kelahiran Amerika Serikat ini.
Selain itu, Bunda dan Ayah juga tidak boleh memaksakan diri bila dari segi ekonomi sulit untuk menyekolahkan anak di sekolah tersebut. Jangan sampai hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak kita nantinya ya.
“Ketika masukin sekolah anak, maka salah satu tips kita juga bisa mengira-ngira taraf ekonomi para orang tua di sekolah tersebut seperti apa. Maksudnya, jangan sampai jomplang yang memaksakan, sehingga ada kemungkinan anak kita itu malah kena bully atau kita terlalu memaksakan gaya hidup seperti yang sekolah mau,” ungkap Putri.
“Jadi selama memang dihitung-hitung dan dilihat-lihat mampu, sesuai semua dengan kondisi keuangan, ya sah-sah saja. Kalau pun mau invest jauh-jauh hari juga lebih baik karena biaya pendidikan itu cenderung naik 10 sampai 15 persen per tahun, sehingga kita bisa cari instrumen investasi yang bisa kasih return serupa dan jangan lupa pertimbangkan juga risikonya.”
Lalu, bila calon orang tua memutuskan untuk mendaftarkan anak sejak dalam kandungan, apa saja yang harus dibuat dalam perencanaan keuangan keluarga?
Sebelum mendaftarkan anak sekolah di dalam kandungan, pastikan Bunda sudah membuat perencanaan keuangan yang matang. Prioritas utama adalah dana melahirkan, kemudian kebutuhan pokok sehari-hari. Setelah itu, Bunda bisa mulai fokus dengan dana pendidikan anak.
“Dana melahirkan dulu ya pastinya (yang utama), lalu kebutuhan pokok sehari-hari perlu dihitung. Setelah itu, dana pendidikan bisa ditabung bersama dengan dana pensiun. Semuanya tergantung dari prioritas keluarga masing-masing, tapi mungkin yang esensial itu dulu,” kata Putri.
Demikian penjelasan pakar mengenai perencanaan keuangan untuk calon orang tua yang ingin mendaftarkan anak sekolah sejak dari kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Pilihan Redaksi |
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!