Terungkap Pelukis Gambar Legendaris di Kaleng Biskuit Khong Guan,Ini Sosok Bernadus Prasodjo
TRIBUNKALTIM.CO – Terungkap pelukis gambar legendaris di kaleng biskuit Khong Guan, ini sosok Bernadus Prasodjo.
Gambar di kaleng biskuit Khong Guan jadi legendaris.
Gambar seorang ibu dan dua anaknya yang duduk di meja makan sedang minum teh dan menikmati biskuit.
Terungkap sosok pelukis gambar tersebut, lengkap dengan kisah di balik pembuatannya.
Berikut sosok pelukis gambar di kaleng Khong Guan. Pelukis itu bernama Bernardus Prasodjo. Pria ini kini telah berusia 79 tahun.
Siapa yang menyangka bahwa pria kelahiran tahun 1945 ini merupakan pelukis gambar kaleng Khong Guan yang sering menjadi pembahasan di media sosial.
Pasalnya, di gambar di kaleng Khong Guan cuma nampilkan ibu dan dua anaknya.
Ketika diwawancarai, Bernardus Prasodjo mengaku belum pernah bertemu dengan pemilik perusahaan Khong Guan.
Awal Mula Terima Tawaran Gambar Kaleng Khong Guan
Bernardus menjelaskan bahwa awalnya ada pihak ketiga yang meminta pertolongannya untuk menggambar.
“Pelanggan saya itu sebuah perusahaan separasi warna di Jalan Biak (Jakarta Pusat).
Mungkin dia yang menerima order kaleng ini.
Bernardus Prasodjo, pelukis di kaleng biskuit Khong Guan yang melegenda (ISTIMEWA/INTERNET)
Dia panggil saya, dia cerita, ada contohnya, pemesannya memesan kayak gini-gini,” paparnya beberapa tahun lalu, dikutip dari Posbelitung.com.
Meski karyanya tersebut sempat viral di jagat dunia maya, dirinya tidak mendapatkan royalti apapun.
Hal itu karena perjanjian awalnya berupa kontrak putus.
Dari semua karya yang pernah diciptakan, hingga kini ada tiga karya yang masih dipergunakan.
Yaitu Khong Guan, Monde dan Nissin Wafer.
“Pemilikinya sama, mungkin karena buat apa juga diganti-ganti, dari gambar itu saja sudah laku produknya,” tuturnya.
Kini, Bernardus sudah lebih dari lima tahun tidak melukis.
“Sekarang sudah sibuk, tidak ada waktunya lagi. Sudah lebih dari lima tahun yang lalu, catnya sudah pada kering.
Kalau mau mulai mesti beli semuanya lagi,” katanya, Jumat (2/6/2017) silam.
Bernardus saat itu disibukkan dengan aktivitas mengajar jenis pengobatan tradisonal bernama penyembuhan prana.
Dia berkeliling seluruh penjuru Tanah Air.
“Saya sekarang sedang mengajar penyembuhan prana ke seluruh Indonesia.
Penyembuhan ini tanpa obat, tanpa menyentuh, tidak tergantung pada ajaran agama tertentu, mistik, ritual tertentu, dan lebih bersifat ilmiah,” ujarnya.
Meski demikian, gairahnya dalam melukis tidak berhenti begitu saja.
Karena di zaman sekarang ini ada berbagai applikasi atau software yang dapat digunakan sebagai alat untuk menggambar.
“Zaman sekarang masih sering tapi dengan software seperti photoshop, tidak mengunakan kanvas lagi.
Idenya keluar yaitu lah, kadang-kadang gambar pasar, ikan, bunga, enggak tentulah,” ungkapnya.
Dulu dia kuliah di Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bernardus kala itu terlalu sibuk dengan pekerjaan menggambarnya, sehingga harus putus kuliah.
“Waktu itu kosnya di jalan Lengkong Kecil, Bandung.
Sebelahnya ada percetakan redaksi majalah Aktuil, majalah musik yang terkenal.
Suka main ke situ, kemudian ada orang pesan untuk buat komik, tapi akhirnya kuliah ketinggalan,” ungkapnya.
Menurut pria yang pernah menjadi dosen Tipografi dan digital studio LPKT Kompas tersebut, saat itu pekerjaan sebagai ilustrator sangatlah jarang yang bisa, sehingga banyak tawaran kerjaan yang ia dapatkan.
Sosok Bernardus Prasodjo, pelukis di kaleng biskuit Khong Guan
Bernardus Prasodjo, pelukis di kaleng biskuit Khong Guan yang melegenda
Bernardus Prasodjo, lahir 25 Januari 1945.
Dia dikenal pembuat gambar di kemasan berbagai merek seperti Khong Guan, Monde, Nissin Wafer, dan logo Sirup Marjan.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Grand Master Choa Kok Sui (GMCKS) Prana Indonesia.
Dia memiliki dua orang putra bernama Andreas Prasadja dan Daniel Prasadja. (*)
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK Bernardus Prasodjo Pelukis Gambar di Kaleng Khong Guan, Kini Jadi Guru Pengobatan Tradisional