Soal Penanganan Pengemis Rosmini, Begini Respons Dinsos Jabar
Soal Penanganan Pengemis Rosmini, Begini Respons Dinsos Jabar
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG – Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat mengaku masih menunggu hasil assesment Kota Bogor dalam penanganan Rosmini, pengemis viral yang memaksa dan temperamen bila tidak diberi uang.
Rosmini diamankan oleh petugas Satpol PP Bogor setelah membuat resah masyarakat yang dimintai uang oleh dia.
Pasalnya, Rosmini dengan memaksa dan marah-marah kepada masyarakat bila tidak diberi uang. Aksi mengemisnya pun dilakukan di beberapa daerah di Cianjur dan Bogor.
“Rosmini ini dinsos provinsi tidak langsung menangani. Kemarin informasi terakhir di Bogor diambil Satpol PP dan kami lagi menunggu informasi dari Dinsos Bogor seperti apa,” kata Sekretaris Dinsos Jabar Andrie Kustria Wardana dikonfirmasi, Selasa (30/4).
Andrie menuturkan, dinsos belum bisa merencanakan apapun soal penanganan Rosmini. Sampai saat ini, langkah yang diambil ialah menunggu hasil assesment oleh Dinsos Bogor.
Penanganan juga termasuk, di mana Rosmini akan dirawat di rumah sakit kejiwaan di Jawa Barat.
“Kami masih menunggu assesment karena menunggu informasi juga secara kejiwaan karena harus di tes,” tutur dia.
Sebelumnya, ditemukan fakta bahwa Rosmini ini merupakan warga di Jalan Jati Mekar RT 01 RW 05, Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.
Setelah ditelusuri ke lokasi tersebut, didapatkan jika Rosmini pernah menjadi warga Margaasih dari tahun 2002.
Namun, sejak tahun 2010 Rosmini sudah tidak pernah terlihat oleh warga sekitar dan rumahnya pun sudah dijual.
“Memang sudah tinggal di sini dari tahun 2002, namun pada tahun 2010 enggak pernah terlihat. Dan tahun 2014 rumahnya sudah dijual,” kata Sekretaris RT 01 Supriyanto di kediamannya.
Supriyanto menjelaskan, Rosmini dahulu tinggal di sana bersama suami dan ketiga anaknya. Adapun, tanda pengenal KTP yang selalu dibawanya adalah KTP lama.
Pihak Kecamatan Margaasih pun mengungkap bila nama Rosmini sudah dicabut berkasnya dan saat ini tidak diketahui domisilinya.
“Sudah cabut berkas juga di kecamatan, sekarang enggak tahu domisili di mana. Soalnya pas dicek online itu keluar nama Rosmini, tapi bukan dia,” terangnya.
Ia menambahkan, jika sejak tahun 2014 rumah pribadi yang ditinggali Rosmini sudah dijual, karena RT setempat tidak pernah menerima surat pindah.
“Kami enggak tahu pindahnya kapan karena tahu-tahu barang-barangnya udah enggak ada aja,” tandasnya. (mcr27/jpnn)