Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet
Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Perolehan Tanah di IKN, Senin (19/2/2024).
JAKARTA, KOMPAS.com – Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, memberikan penjelasan terkait pesan Luhut untuk kabinet presiden terpilih hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto.
Terutama soal istilah orang “toxic” yang perlu dijauhi dari kabinet.
Menurut Jodi, Luhut hanya sekedar memberi saran agar Prabowo memperhatikan adanya pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program pemerintah.
“Pak Luhut hanya sumbang saran saja,” ujar Jodi lewat pesan yang diterima Kompas.com, Minggu (5/5/2024).
“Pak Luhut menggunakan istilah toxic untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan,” jelas dia.
Luhut ingin menekankan pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan demi kepentingan bersama.
Sebelumnya, Luhut menyampaikan pesan kepada Prabowo Subianto dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Saat itu, Luhut membahas prospek kerja sama antara Indonesia dengan India.
“Kepada presiden terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia),” kata Luhut dalam pidato sambutannya.
Luhut yakin Prabowo dapat melakukan banyak hal untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.
Ia juga optimistis angka korupsi di Indonesia akan berkurang seiring dengan digunakannya sistem digital.
“Dan dengan digitalisasi, peluang melakukan korupsi semakin rendah,” ujar dia.
Pemerintah Indonesia akan fokus untuk meningkatkan penilitian di bidang sumber daya manusia (SDM) dengan belajar dari India dan China.
“Menurut saya, ini sangat penting. Kami juga belajar dari India. Kami belajar dari Tiongkok,” ucap dia.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024.
Penetapan ini dilakukan setelah gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ditolak Mahkamah Konstitusi (MK).