Sisi Lain Kehidupan TikToker Galih Loss di Bekasi: Bukan Orang Kaya,Ayah Korban PHK
TRIBUJAKARTA.COM -TikToker Galih Loss kini tengah hangat menjadi perbincangan. Ia ditangkap polisi atas dugaan penistaan agama.
Namun, siapa sangka, pria bernama asli Galih Noval Aji Prakoso itu hidup sederhana sehari-harinya.
Galih bukan artis TikTok yang bergelimang harta dengan banyaknya endorse dan monetisasi berlimpah-ruah.
Dengan 600 ribu lebih followers, Galih bahkan dikenal bukan siapa-siapa di lingkungan rumahnya.
Saat seorang tetanga mendeskripsikan soal keluarga Galih, dia berkata lugas.
“Bukan orang kaya dia mah,” kata A, tetangga Galih di perkampungan RT 02 RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
TribunJakarta mendatangi rumah Galih untuk mengetahui sosok sang TikToker, pada Rabu (24/4/2024).
Kondisi Rumah
Rumah kediaman Galih terlihat ramping. Lebarnya sekira 4 meter dengan panjang sekira 10 meter, namun tinggi karena dua lantai.
Rumah tersebut bercat hijau, mentereng di bandingkan rumah-rumah di sekitarnya.
Di beranda lantai dua rumah Galih terlihat ada bendera merah putih besar walaupun warnanya mulai pudar.
Rumah TikTokers Galih Loss di Jalan Swadaya 7, RT 02 RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)
Rumah TikTokers Galih Loss di Jalan Swadaya 7, RT 02 RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. (2) (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)
Keempat sudutnya diikat sehingga tidak berkibar.
Gerbang bangunan dua lantai tersebut terkunci tanda tak ada penghuni di dalamnya.
Warga tetangga setempat mengatakan, Galih tinggal di rumah tersebut dengan kedua orang tua dan satu orang adiknya bernama Caka.
Ayah Korban PHK
A, tetangga, mengatakan, Galih sudah cukkup lama tinggal di perkampungan daerah Jatimulya itu.
“Emang rumah dia (tingkat) bawahnya cuma gini doang (ruang tamu) orang cuma 40 meter (luasnya), atasnya buat tidur,” kata A.
Orang tua Galih juga bukan pekerja yang mapan, bapaknya dulu sempat bekerja di sebuah perusahaan tetapi kena PHK.
“Bapaknya juga cuma kuli serabutan kadang ngecat mobil di pabrik apa gitu, kadang nganggur enggak setiap hari kerja gitu,” jelas A.
Sementara sang ibu, dia cukup aktif di lingkungan dengan mengikuti pengajian dan kegiatan lain.
Selain itu, ibu Galih juga membantu perekonomian keluarga dengan berkerja sebagai pangasuh anak.
“Kadang emaknya suka berangkat ngaji, kadang juga suka momong (mengasuh) anak orang dibayar sehari Rp30 ribu,” jelas dia.
Tidak Dikenal
Sementara terkait aktivitas Galih sebagai TikToker, A tidak begitu mengetahui secara detail karena tidak mengerti media sosial.
“Saya mah enggak tahu dia kayak gitu (bikin konten), saya enggak ngerti, kalau adeknya iya, suka joget-joget di depan rumah sini, kalau Galih enggak main di sini,” jelasnya.
Padahal, di dunia maya, followers Galih sudah ratusan ribu, namun orang-orang di sekitar rumahnya tidak ada yang tahu soal kegiatan membuat kontennya.
“Benar warga saya, dia tinggal di RT 02 RW 06, namun terkait penangkapan dan kegiatan Galih sehari-hari saya gak tau,” kata Saiful Hajat, Ketua RW setempat, Rabu (24/4/2024).
Saiful Hajat ketua RW 06 Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi kediaman Galih Loss. (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)
Dia baru mengetahui Galih ditangkap Polisi, setelah orang tuanya datang melapor ke pengurus lingkungan.
“Saya dapat info dari orang tuanya dan itu sebatas laporan saja dari orang tuanya, bilang ke saya bahwa galih ditangkap,” ucap Saiful.
Berdasarkan informasi dari orang tuanya, Galih ditangkap saat sedang berada di luar lingkungan tempat tinggalnya.
Perihal kasus yang menjerat Galih, Saiful sempat mendapat penjelasan dari kedua orang tuanya terkait konten video.
“Orang tuanya sempet kasih tau, katanya main konten gitu, cuman karena keterbatasan orang tua dan saya, kalau konten itu seperti apa saya gak ngerti, gaptek lah urusan seperti itu,” terangnya.
Secara personal, Saiful tidak begitu mengetahui Galih walaupun dia sudah cukup lama tinggal di lingkungannya.
“Saya gak tau Galih aktivitas sehari-hari saya gak tau dan saya belum kenal Galih itu seperti apa, karena kita memang jarang ketemu,” jelas dia.
Kendati demikian Saiful memastikan keluarga Galih dikenal baik di lingkungan, dan tidak tertutup.
“Bukan, bukan warga tertutup, Dia bukan (warga asli lingkungan setempat), cuman sudah lama sekali dan memang betul warga saya,” jelas dia.
Penangkapan
Polda Metro Jaya menetapkan TikToker Galih Noval Aji Prakoso pemilik akun @galihloss3 sebagai tersangka.
Galih diduga menistakan agama setelah membuat konten video SARA soal hewan yang bisa mengaji.
Dalam video tersebut, Galih bertanya kepada seorang anak tentang hewan yang bisa mengaji. Sang anak pun meladeni pertanyaan Galih.
“Hewan, hewan apa yang bisa ngaji?” tanya Galih dalam video tersebut.
“Paus, Pak ustad,” jawab anak yang ada di dalam video.
Galih kemudian tertawa mendengar jawaban anak tersebut.
Terkuak sederet daftar dosa TikTokers Galih Loss selain menistakan agama. Ternyata pernah teriaki pria tua maling di mal. (Tangkapan layar TikTok)
Ia pun memberitahukan jawaban dari pertanyaannya. Dia lalu menyebutkan jawaban dengan bacaan kalimat taawuz.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, Galih menjadi tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara.
“Berdasarkan hasil penyidikan, maka pada hari Senin tanggal 22 April 2024 pukul 14.30 WIB, tim penyidik melakukan gelar perkara untuk menetapkan saudara Galih Noval Aji Prakoso menjadi tersangka dalam perkara aquo,” kata Ade Safri, Selasa (23/4/2024).
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News