Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono memberikan keterangan pers kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Golkar sepakat dengan masukan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar presiden terpilih Prabowo Subianto tidak memasukkan orang toxic dalam pemerintahannya kelak.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, Prabowo memang semestinya tidak memasukkan orang yang toxic ke dalam pemerintahan karena bakal berbahaya bagi rakyat.
“Pastinya orang yang toxic jangan masuk dalam pemerintahan, bahaya untuk rakyat,” kata Dave kepada Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).
Dave meyakini, masukan dari Luhut punya makna tertentu karena Luhut adalah figur yang punya segudang pengalaman dan prestasi di banyak bidang.
Namun, anggota Komisi I DPR itu menampik jika orang toxic yang dimaksud Luhut merupakan kader Partai Golkar.
Dave mengeklaim, Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto telah memilih para kader terbaik untuk ikut dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Semua menteri-menteri dan pejabat dari Golkar telah terbukti hasil karya nyatanya,” ucap dia.
Dace juga memastikan bahwa Airlangga bakal memilih kader-kader terbaik untuk mengisi kursi kabinet pemerintahan Prabowo dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
“Kita akan terus berkarya dalam pemerintahan yang berikutnya,” kata Dave.
Sebelumnya, Luhut berpesan kepada Prabowo agar berhati-hati memilih figur yang akan dimasukkan ke dalam kabinet mendatang.
“Kepada Presiden Terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia),” kata Luhut dalam pidatonya di Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, pernyataan Luhut bakal dipertimbangkan oleh Prabowo.
“Apa yang disampaikan menurut saya enggak ada masalah dan bisa jadi bahan pertimbangan juga oleh Pak Prabowo dalam nantinya menyusun kabinet Prabowo-Gibran,” kata Dasco kepada Kompas.com, Jumat.