Rupiah Makin Anjlok, Akankah Krismon 98 Terulang?

Naik turunnya rupiah terhadap mata uang asing bukanlah hal yang aneh meskipun saat ini nilainya sedang anjlok.

rupiah makin anjlok, akankah krismon 98 terulang?

Provided by Deutsche Welle

Setelah sempat terguncang dan menyentuh angka Rp15.000 per 1 USD, kini nasib rupiah semakin merosot ke angka 16.305,12 untuk 1 USD per Selasa, 23 April 2024 pukul 10.15, berdasarkan laman Bank Indonesia.

Bukan hanya dollar Amerika, tapi nilai tukar mata uang lain terhadap rupiah pun ikut melorot. Euro misalnya, 1 euro dihargai Rp17.381,26. Sedangkan untuk nilai tukar rupiah untuk Poundsterling adalah Rp20.174,32

Akankah rupiah makin melemah?

Ketakutan ini bukannya tak beralasan. Wijayanto Samirin, Dosen Paramadina University Econom INDEF mengungkapkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki perekonomian yang sehat, namun tidak fit.

“Ada atau tidak adanya krisis di Timur Tengah ini, rupiah akan tetap melemah karena Indonesia tidak terlalu berpengaruh pada secara eventual tapi punya masalah yang fundamental,” ucapnya saat webinar Dampak Kebijakan Ekonomi Politik di Tengah Perang Iran Israel dari Universitas Paramadina beberapa waktu lalu.

“Ketika pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan, respons, antisipasi yang memadai terhadap pasar dan pasar tidak confident dalam aspek fiskal dan di dalam aspek moneter maka rupiah akan melemah.”

Dia menyebut bahwa untuk meningkatkan nilai rupiah, pemerintah harus melakukan langkah cepat untuk berbenah. Wijayanto menyebut, Menteri Keuangan dan Bank Indonesia yaitu membangun kepercayaan investor dan publik. Selain itu, membangun kepercayaan juga harus dibarengi dengan aksi, bukan narasi.

“Ketika pemerintah sudah yellow line, mereka harus segera bikin kebijakan untuk antisipasi kenaikan debt service ratio (DSR) yang berkelanjutan.”

“Jangan kekeuh dengan kebijakan populis yang tidak berdampak pada peningkatan produktivitas ekonomi.”

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Jika Wijayanto menyebut ada banyak masalah yang melatarbelakangi anjloknya rupiah, maka Ekonom dan Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P. Sasmita menyebut ada beberapa alasan rupiah makin anjlok.

“Biang utama pelemahan rupiah adalah penguatan dollar secara global. Hal ini biasa terjadi di saat kondisi ekonomi global semakin tak pasti, investor merelokasi assetnya mereka ke dalam mata uang dolar atau finansial asset berdenominasi dolar karena dollar adalah salah satu safe heaven yang sangat populer. Risikonya secara teknis, pertama capital outflow, yang tentunya menekan rupiah karena mengurangi volume dollar di dalam negeri,” kata Ronny kepada DW Indonesia.

“Dan kedua, peningkatan ketidakpastian global juga memotivasi para eksportir untuk memarkir sebagian besar devisa hasil ekspor yang mereka dapat di luar negeri karena alasan fleksibilitas.”

Kedua sebab ini, kata dia, akan mengurangi volume dolar dalam negeri dan menekan cadangan devisa Indonesia, di mana konsekuensi negatifnya adalah depresiasi nilai rupiah.

Ancaman Krisis Moneter Terulang

Anjloknya rupiah ini membuat banyak orang khawatir bahwa sejarah kelam perekonomian Indonesia krisis moneter di 1998 bakal terulang lantaran nilai tukar rupiah pada dollar yang semakin mendekati nilai tukar pada tahun 1998..

Saat krisis moneter 1998 lalu, nilai tukar rupiah mencapai angka Rp16.800. Sedangkan saat ini sudah berada di angka Rp16.305.

Lalu apakah ini menjadi sebuah pertanda bahwa krisis moneter seperti di tahun 1998 akan terulang kembali? Ronny menyebut bahwa situasi saat ini sangat berbeda dengan tahun 1997-1998 lalu.

“Secara moneter, saat ini BI jauh lebih independen di satu sisi dan cadangan devisa kita terbilang masih jauh lebih memiliki daya tahan dibanding masa krismon dulu. Secara fiskal juga sama. Pemerintah jauh lebih fleksibel untuk beradaptasi dengan perkembangan ekonomi yang ada, terutama dengan tekanan eksternal yang muncul.”

“Peluang penguatan kembali mata uang rupiah tentu selalu ada, namun menurut hemat saya, level “support” untuk rupiah sudah tidak lagi sama dengan bulan-bulan lalu. Artinya, peluang rupiah menguat berkemungkinan besar hanya sampai level 15.800-16.000an per dolar atau sangat sulit untuk kembali ke level 15.500an seperti akhir tahun lalu.”

Hanya saja, Ronny mengatakan, saat ini nilai tukar rupiah saat ini sudah masuk ke yellow line di angka Rp16.000, meski belum masuk ke red line. Dikatakannya, yellow line ini seharusnya sudah menjadi perhatian pemerintah untuk menyiapkan diri untuk berhadapan dengan situasi yang lebih buruk di masa depan.

“Level 16.500-16.800, dalam hemat saya, bisa menjadi red line pemerintah. Di posisi itu, pemerintah sudah harus fight secara agresif dalam meredakan keadaan.”

Ekonom INDEF Eko Listyanto dalam diskusi online Universitas Paramadina mengungkapkan bahwa saat ini, level ‘psikologi’ rupiah harus dijaga di bawah Rp16.500. Pasalnya, jika sampai menembus angka tersebut, Eko menyebut anjloknya nilai rupiah bakal semakin ngebut.

“Kalo tembus dari situ, naik ke 16.800 lebih cepet. Kalau 1-2 bulan ke depan, maka ada ruang utnuk bernapas menurunkan kembali. Kalau itu bisa ditahan di bawah itu.”

“Nilai tukar kita sangat lemah saat ini, dengan cepat tembus Rp16.000, kalau eskalasi konflik ini tidak bisa dimoderasi maka risiko pelemahan akan terjadi. Ini adalah risiko yang ada di depan mata dan harus diantisipasi, karena potensi pelemahan lebih lanjut kelihatan sekali. Sementara itu, aspek penguatan dolar signifikan. indeks dolar 2024 ini naik 4,7%, menggambarkan dolar ineks sebagai mata uang paling dicari secara global.”

Apa yang harus dilakukan pemerintah?

Melanjutkan perbincangan dengan DW Indonesia, Ronny mengatakan sampai saat ini, pemerintah masih mengamati perkembangan.

“Pemerintah berusaha “menghemat jurus” untuk saat yang tepat, karena situasi ekonomi global masih berpotensi menjadi lebih buruk dibanding hari ini. Jadi pemerintah berusaha untuk tidak reaktif, terutama BI dan Menkeu, agar terdapat banyak opsi strategi yang belum terpakai di saat situasi semakin buruk nanti,” ujarnya.

Sementara di sisi lain, kata dia, dalam konteks tertentu, pemerintah juga menikmati depresiasi rupiah dalam batas tertentu, untuk memberi napas kepada investor, terutama investor asing, yang telah berinvestasi di Indonesia dan yang berencana berinvestasi di Indonesia.

“Karena pelemahan rupiah membuat investasi di Indonesia menjadi semakin murah, karena setiap pelemahan rupiah akan menambah kekuatan dollar yang dimiliki investor asing menjadi semakin berdaya beli di Indonesia.”

Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah makin anjloknya rupiah dan perburukan ekonomi Indonesia?

Ronny mengatakan bahwa pemerintah harus menyeimbangkan kembali volume dollar dalam negeri, bisa dengan cara menaikan suku bunga atau menekan peredaran mata uang rupiah. Selain itu, meningkatkan intensitas intervensi di pasar sekunder dengan berbagai instrumen moneter, secara fiskal bisa juga fokus menerbitkan surat utang berdenominasi dolar di tahun ini.

“Dan dalam jangka panjang, fokus mendorong ekspor agar semakin banyak dolar yang datang, lalu reformasi struktural lebih lanjut agar peluang investasi asing di Indonesia semakin besar dengan semakin mudahnya berinvestasi di Indonesia, dan diversifikasi cadangan devisa negara di satu sisi dan mendorong perdagangan internasional Indonesia menggunakan dollar di sisi lain agar ketergantungan terhadap dollar bisa dikurangi.” (yf)

ind:content_author: C. Andhika S.

OTHER NEWS

29 minutes ago

Shell urged to clarify climate targets as it braces for shareholder rebellion

29 minutes ago

Pre-vaccine COVID-19: US study reveals hospitalization rate of 5.7% and fatality rate of 1.7%

29 minutes ago

Rudy Giuliani served with Arizona ‘fake electors’ indictment during 80th birthday bash in Palm Beach

29 minutes ago

North Carolina woman on way to visit sister killed when hooligan throws rock through windshield

31 minutes ago

What would Lisa Simpson do? NYU student protesters asked to ponder ethical issues

31 minutes ago

When Stirling Moss hit 246mph in a record-breaking MG

31 minutes ago

Noncitizen voting, already illegal in federal elections, becomes a centerpiece of 2024 GOP messaging

31 minutes ago

‘Oldest’ live recording of cathedral choir found

31 minutes ago

Repurposing human-approved drugs for prion disease treatment

31 minutes ago

H5N1 avian flu strain jumps to seals in Quebec, raising zoonotic fears

31 minutes ago

What Labour must do to keep promise of hiring 6,500 teachers

31 minutes ago

‘It’s not just a hymn machine’: how organ music became hip

31 minutes ago

Gardeners at Oxford colleges row with lawn expert over ‘sustainable’ grass

31 minutes ago

King expected to attend Trooping the Colour by carriage, not horseback

31 minutes ago

From feats of endurance and athleticism to the downright strange, these are Australia's Guinness World Record holders

31 minutes ago

10 No-Blister Sandals That Are Comfortable and Cute

31 minutes ago

Singapore Science Park set to get 300-unit condo as first residential project

32 minutes ago

Conservative activist's son sentenced to nearly 4 years in prison for 'relentless' attack on Capitol

34 minutes ago

Toughest, easiest four-game stretches in the NFC North in 2024

34 minutes ago

Magdala, South Australia: Two people dead after horror head-on collision between truck and a ute

34 minutes ago

Urgent recall for Romper & Co children's toys products over choking safety fears

35 minutes ago

Eagles brace themselves for giant Gawn challenge

37 minutes ago

Democrats call for Supreme Court Justice Alito to recuse himself following upside-down flag report

38 minutes ago

Siakam helps Pacers beat Knicks 116-103 in Game 6 to send Eastern Conference semifinals to the limit

38 minutes ago

What is cryptosporidiosis, and how can people avoid getting infected?

38 minutes ago

New Caledonia's civil unrest has unfolded rapidly, but some say the French territory's strife was years in the making

38 minutes ago

Tom Johnstone speaks out on reasons he's leaving Catalans for Championship Wakefield Trinity

38 minutes ago

Euro 2024: Deschamps unveils France squad

38 minutes ago

OPINION - The Standard View: Labour's offer to London should start with fixing Hammersmith Bridge

38 minutes ago

‘Impossible to sleep or work’: How roadworks made Noel’s life a misery

38 minutes ago

Greene called ‘bleach blonde bad-built butch body’ in House screaming match where ‘drinking was involved’

38 minutes ago

‘IF’ is a flight of fancy that doesn’t take off

38 minutes ago

Who does Francesca marry in Bridgerton season 3 - and is it the same as the book?

38 minutes ago

LA County DA reveals why he CAN'T prosecute Diddy after horrific video showing him assaulting Cassie Ventura in hotel hallway

41 minutes ago

New search to find missing mum and daughter who were part of a doomsday cult

42 minutes ago

‘Free Scottie’: PGA peers discuss shock of Scheffler’s ‘wild’ arrest

43 minutes ago

Malaysia minister says terror suspect who killed 2 police officers acted on his own

43 minutes ago

34 recruits join Vatican's Swiss Guard, swearing allegiance to Pope Francis

46 minutes ago

Esperance v Al Ahly: A tale of two keepers in African Champions League final

46 minutes ago

'Couldn't agree terms': Tuchel confirms exit despite Bayern U-turn

Kênh khám phá trải nghiệm của giới trẻ, thế giới du lịch