Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Masuk Daftar Buronan Rusia
TRIBUNGORONTALO.COM – Setelah Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Aleksandr Litvinenko, Rusia kini memasukkan Volodymyr Zelenskyy ke dalam daftar buronan.
Presiden Ukraina itu kini termasuk orang yang wajib ditangkap sejak ditetapkan pada Sabtu (4/5/2024).
Dilansir outlet Rusia Today, belum diungkapkan apa pelanggaran Zelenskyy. Rusia juga belum menyebut proses-proses pidana terhadap presiden keenam.
Sebelumnya Litvinenko masuk dalam daftar hitam usai dirinya merencanakan serangan drone jauh di dalam wilayah Rusia untuk menekan Moskow.
Dia menggambarkan taktik ini sebagai elemen kunci dari strategi Kiev. Serangan-serangan drone kemudian dilancarkan ke wilayah lebih dalam Rusia dan berhasil menghancurkan sejumlah infrastruktur.
Sejumlah pejabat dan mantan pejabat Ukraina telah masuk dalam daftar hitam Rusia.
Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko juga dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari. Sama dengan Zelenskyy, sejauh ini belum ada rincian tentang kasus yang menimpanya yang dipublikasikan.
Poroshenko mulai menjabat pada bulan Juni 2014, ketika pemerintah Ukraina pasca kudeta Maidan menggunakan kekuatan militer dalam upayanya untuk meredam pemberontakan di Wilayah Donetsk dan Lugansk.
Dia juga orang yang menandatangani Perjanjian Minsk, yang bertujuan untuk mendamaikan Kiev dengan dua republik Donbass yang menolak mengakui pemerintahan pasca kudeta.
Pada tahun 2023, Poroshenko mengklaim bahwa perjanjian tersebut digunakan untuk memberi waktu tambahan untuk mempersenjatai Ukraina.
Mantan presiden tersebut mengatakan bahwa dia beralih ke NATO untuk mempersiapkan konflik daripada mengikuti peta jalan perdamaian Perjanjian Minsk.
Pada hari Jumat, mantan menteri keuangan Ukraina, Aleksandr Shlapak, dan mantan kepala bank sentral negara itu, Stepan Kubiv, juga dimasukkan dalam daftar orang yang dicari Rusia.
Meskipun rincian mengenai kasus kriminal mereka masih belum jelas, Komite Investigasi Rusia sebelumnya telah menuduh kedua mantan pejabat tersebut mendanai tindakan keras militer Kiev terhadap Donbass pada tahun 2014.
Operasi tersebut menandai dimulainya penembakan Angkatan Bersenjata Ukraina terhadap wilayah berpenduduk di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.
Selain itu, kepala intelijen Ukraina (DIU) Kirylo Budanov juga telah menjadi menjadi buruan Rusia karena dituding menjadi otak sejumlah penyerangan dan sabotase wilayah Rusia.
Zelenskyy sendiri belum menanggapi dirinya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Rusia.
Media asal Uraina Strana menafsirkan bahwa langkah Rusia memasukkan Zelenskyy dalam list buronan karena Rusia sudah tidakingin bernegosiasi dengan Zelensky.
Rusia dituding tidak akan mengakui Zelenskyy sebagai presiden pada 20 Mei mendatang, karena Ukraina seharusnya telah menggelar pemilu, akan tetapi pemilu ditunda akibat perang.
Informasi beredar bahwa Putin kini tidak ingin menghentikan perang, namun berniat berperang dengan harapan Angkatan Bersenjata Ukraina akan kalah total dan/atau kemenangan Trump dalam pemilu AS.
Pihak berwenang Ukraina, yang beberapa bulan lalu mengatakan bahwa Putin menginginkan negosiasi untuk menghentikan perang di garis depan untuk membekukannya, kini juga semakin mengatakan bahwa Putin tidak memerlukan pembekuan.
Pertama, tidak ada yang menawarkan Putin untuk menghentikan perang di garis depan. Posisi resmi Ukraina, yang didukung oleh negara-negara Barat terkemuka.
Kremlin menolak opsi ini (pada dasarnya menyerah) dan tidak berniat membahasnya. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk mengatakan secara pasti apa reaksi Putin jika dia tiba-tiba ditawari gencatan senjata tanpa penarikan pasukan Rusia dari wilayah pendudukan Ukraina.
Kedua, media Barat telah berulang kali menulis bahwa ada sinyal yang datang dari Kremlin bahwa Putin siap menghentikan perang di garis depan.
Rusia juga secara terbuka (melalui Menlu Sergey Lavrov) mendukung rencana perdamaian Tiongkok, yang mengatur gencatan senjata tanpa penarikan pasukan Rusia dari Ukraina. Oleh karena itu, Kremlin tidak akan menolak opsi ini jika Kiev dan Barat menyetujuinya.
Ketiga, jika Putin menolak usulan untuk menghentikan perang di garis depan, atau menetapkan kondisi yang jelas-jelas tidak dapat diterima oleh Ukraina, maka membujuknya, pada akhirnya, untuk menerima opsi ini akan jauh lebih mudah daripada memaksanya menarik pasukan sesuai persetujuan pada tahun 1991.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Volodymyr Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, https://www.tribunnews.com/internasional/2024/05/05/presiden-volodymyr-zelensky-masuk-daftar-buronan-rusia?page=2