Palestina Kecam DPR AS Setujui Paket Bantuan Militer Baru untuk Israel
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).
YERUSALEM, KOMPAS.com – Kepresidenan Palestina pada Sabtu (20/4/2024) mengecam DPR AS yang menyetujui paket bantuan baru untuk Israel.
Kepresidenan Palestina mengatakan, persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat atas miliaran dollar bantuan militer baru untuk Israel menandai agresi terhadap rakyat Palestina.
“Dana tersebut akan mengakibatkan ribuan korban Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat,” kata Nabil Abu Rudeina, Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dikutip dari AFP.
Ia menyebut persetujuan paket bantuan baru tersebut sebagai “eskalasi yang berbahaya”.
Diberitakan sebelumnya, DPR AS telah menyetujui bantuan militer yang telah lama tertunda untuk Ukraina dalam sebuah pertunjukan persatuan bipartisan yang jarang terjadi.
Mereka juga menyetujui paket bantuan militer untuk memperkuat pertahanan Israel dan Taiwan, serta mengancam untuk melarang TikTok milik China.
Empat rancangan undang-undang (RUU) dalam paket senilai 95 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.539 triliun) tersebut disetujui dengan sangat mudah secara berurutan.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa legislasi ini akan memberikan dukungan penting bagi Israel dan Ukraina, memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, Sudan, Haiti, dan lokasi-lokasi lain, serta meningkatkan keamanan dan stabilitas di Indo-Pasifik.
Dia memuji para anggota parlemen yang bersatu “untuk menjawab panggilan sejarah”.