Niat dan Penjelasan Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari setelah Ramadan
Ilutrasi menyambut Ramadan. Lantas, bagaimana sih hukum puasa Ramadan? (Sumber: mohamed_hasan/pixabay)
JAKARTA, KOMPAS.TV – Seusai merayakan Idulfitri yang menandai berakhirnya Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan ibadah puasa sunah selama enam hari di bulan Syawal atau yang lebih dikenal dengan puasa Syawal.
Puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa seperti yang dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW.
“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).
Dengan menjalankan puasa Syawal selama enam hari setelah Ramadan, seseorang akan mendapatkan pahala ibadah setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh.
Batas waktu pelaksanaan puasa Syawal berlangsung hingga akhir bulan Syawal atau hingga munculnya bulan Dzulqo’dah.
Niat Puasa Syawal
Teks Latin: Nawaitu shauma haadzal yaum ‘an adâ’i sunnatis Syawwâali lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.
Keutamaan yang luar biasa ini menjadikan puasa Syawal sebagai ibadah yang sangat dianjurkan dan banyak diminati umat Islam setelah Ramadan berakhir.
Selain fadilah besar yang dijanjikan, puasa Syawal juga memiliki hikmah sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, amalan sunnah seperti puasa Syawal dapat menyempurnakan kekurangan pada ibadah wajib seperti puasa Ramadan.
Adapun tata cara menjalankan puasa Syawal ini dianjurkan dengan berpuasa secara berturut-turut selama enam hari di Bulan Syawal.
Meski diperbolehkan berpuasa secara tidak berurutan, namun yang lebih utama adalah dilakukan secara berturut-turut.