Motif Sebenarnya Tarsum Mutilasi Sang Istri di Ciamis Terkuak,Bukan Karena Anak Utang Rp 150 Juta
TRIBUNSUMSEL.COM – Motif sebenarnya dari suami yang mutilasi istrinya sendiri di Ciamis kini terkuak.
Apalagi sebelumnya beredar isu hal tersebut dikarenakan oleh sang anak yang mempunyai utang ratusan juta Rupiah.
Atas kasus pembunuhan istrinya, Yanti (40), Tarsum (40), warga Dusun Sindangjaya, Desa Cisintrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ditetapkan sebagai tersangka.
Tak hanya membunuh sang istri dengan sadis, Tasum juga mutilasi tubuh korban pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Joko Prihatin mengungkapkan dugaan motif Tarsum sampai tega membunuh dan memutilasi istrinya sendiri lantaran memiliki utang Rp 100 juta.
Joko mengungkapkan hal tersebut diketahui dari keterangan sejumlah saksi.
“Menurut keterangan saksi memang ada utang lebih dari Rp 100 juta,” kata Joko.
Utang tersebut digunakan Tarsum untuk membayar usahanya yang bangkrut serta memenuhi kebutuhan keluarga.
Namun, Joko menegaskan utang yang dilakukan Tarsum dilakukan lewat bank dan bukan lewat pinjaman online (pinjol).
“Utang ke bank dan pribadi bukan ke pinjol,” tuturnya.
Curhat Tarsum Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Sempat Ngaku Lelah dengan Keadaan (Kompas.com / Tiktok/acumtarsum2)
Kendati demikian, Joko menegaskan bahwa dugaan ini belum terkonfirmasi langsung lewat kesaksian dari tersangka sendiri.
Hal tersebut lantaran Tarsum masih sulit untuk diajak berkomunikasi.
Dia mengungkapkan, tersangka akan diperiksa kondisi kejiwaannya oleh penyidik dan pihak rumah sakit.
Penjelasan dari Polres Ciamis pun sekaligus membantah kabar yang beredar jika motif Tarsum memutilasi istrinya lantaran anaknya, CP memiliki utang judi mencapai Rp 150 juta.
Hingga akhirnya Tarsum stres karena didatangi banyak penagih ke rumahnya
“Saya pribadi perwakilan keluarga CP, anak korban. Beredar info utang Rp150 juta, itu hoaks tidak benar. Saya sudah konfirmasi ke keluarga terutama ke CP (berita soal utang tidak benar),” kata salah satu perwakilan keluarga yang tak mau disebutkan namanya.
Senada, Ketua RT setempat, Yoyo Tarya juga membantah terkait kabar tersebut.
“Itu berita enggak benar, enggak ada informasi semacam itu,” tutur Yoyo.
Serang Babinsa dan kepala desa Selain itu terungkap Tarsum sempat menyerang Babinsa dan juga kepala desa.
Hal ini diceritakan Serka Karnita, Babinsa yang bertugas di tempat tinggal pelaku, Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Ciamis, Jawa Barat.
Saat penyerangan terjadi, pelaku masih bertindak agresif.
Awalnya, Serka Karnita bersama warga meminta Tarsum agar menyimpan pisau yang dipakainya merenggut nyawa sang istri.
“Sebelum tertangkap, kami mencoba membujuk pelaku untuk menyimpan pisaunya dan akan dilalukan mediasi,” ujarnya, Senin (6/5/2024).
Akan tetapi, pelaku justru menyerang Karnita dan kepala desa.
“Untung tidak apa-apa hanya lecet di perut kena goresan pisau,” ucap dia.
Karnita dan warga lalu berusaha menangkap pelaku. Menurut Karnita, Tarsum sempat meminta ampun. Raut wajahnya pun menampakkan penyesalan.
Kemudian, Tarsum membuang pisau yang digenggamnya.
“Jadi memang si pelaku saat diamankan itu sempat ampun-ampunan, berarti dia sadar kan sedikit. Makanya saya beranikan diri membujuk pelaku dan meminta warga untuk menjauh sementara,” ungkap dia.
Namun, beberapa saat kemudian, pelaku kembali mengambil pisau itu, sehingga membuat warga kaget.
“Karena memang pelaku terlihat takut, suasana banyak orang yang membawa pentongan atau balok kayu, pelaku seperti ketakutan dan membawa kembali pisau yang sudah dibuangnya. Namun, kami dan polisi dibantu warga kerja sama, sehingga pelaku dapat diamankan,” ungkap dia
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id