Momen Dumfries Sindir Theo Hernande,Frattesi Ejek Tifosi AC Milan saat Parade Scudetto Inter Milan
TRIBUNKALTARA.COM – Pesta Scudetto Inter Milan diwarnai ulah Denzel Dumfries dan Davide Frattesi yang semakin memanaskan rivalitas dengan AC Milan.
Klub berjulukan Nerazzurri itu resmi menjadi juara Liga Italia Serie A musim 2023/2024 setelah pada pekan sebelumnya menundukkan AC Milan dengan skor 2-1.
Pesta Scudetto Inter Milan berlanjut ketika anak asuh Simone Inzaghi menundukkan Torino dengan skor 2-0 di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (28/4/2024).
Seusai kemenangan itu, pesta perayaan Scudetto digelar Inter Milan dengan parade menaiki bus terbuka dari stadion menuju Piazza Duomo.
Seluruh punggawa Inter Milan ikut berada di atas bus terbuka mengenakan kaus putih bertuliskan Campione D’Italia 2023 2024.
Raihan gelar ke-20 Nerazzurri ini disambut sukacita para tifosi yang memadati jalan-jalan Kota Milan terutama menuju Duomo.
Namun, dalam parade Scudetto tersebut, rivalitas antara Inter Milan dan AC Milan berlanjut.
Itu terjadi ketika Denzel Dumfries yang membentangkan banner bergambar fullback AC Milan, Theo Hernandez yang sedang dirantai.
Dumfries tampak percaya diri meminta spanduk tersebut dari salah satu tifosi Inter dan membawanya naik ke bus.
Aksi Denzel Dumfriez membentangkan spanduk sindiran untuk fullback AC Milan, Theo Hernandez, dalam parade perayaan Scudetto Inter Milan, Minggu (28/4/2024). (Twitter / @F_Nerazzurra)
Wingback asal Belanda itu, menunjukkan dengan riang sebuah spanduk yang bergambar dirinya sedang membawa anjing dengan wajah bek sayap AC Milan Theo Hernandez.
Gambar tersebut berasal dari sebuah video game terkenal, namun telah diedit menjadi wajah Dumfries dan Theo Hernandez.
Tak satupun pemain Inter Milan yang menghentikan aksi Denzel Dumfries yang mungkin akan memantik kemarahan para tifosi AC Milan dan Theo Hernandez.
Seperti deiketahui, rivalitas antara Denzel Dumfries dan Theo Hernandez kerap tersaji di Derby della Madonnina.
Puncaknya dan paling sensasional terjadi pada 22 April 2024 lalu dalam laga yang dimenangkan Inter Milan, sekaligus sebagai penentu Scudetto.
Pada menit ke 93, Theo Hernandez dan Denzel Dumfries terlibat saling cekik di lapangan.
Hingga akhirnya, wasit terpaksa mengusir kedua pemain ini, yang kemudian Dumfries maupun Theo Hernandez mendapat tambahan hukuman dari FIGC berupa denda.
Para Tifosi Nerazzurri terlihat mengelu-elukan Dumfries lantaran terang-terangan menyindir Theo Hernandez.
Padahal, beberapa hari lalu, para pemain Inter Milan seperti Nicolo Barella maupun Hakan Calhangolu telah lebih dulu menghentikan aksi suporter Nerazzurri yang hendak menghina Theo Hernandez.
Theo Hernandez dianggap sebagai musuh utama Tifosi Inter Milan karena kerap menghina Nerazzurri secara terang-terangan.
Termasuk ketika menghina Hakan Calhanoglu dalam parade Scudetto AC Milan dua tahun lalu.
Kendati demikian, Hakan Calhanoglu yang menjadi sasaran nyanyian dan ejekan para pemain dan fans AC Milan pada kesempatan Scudetto, justru tak menunjukkan gelagat untuk membalas dendam.
Calhanoglu memilih santai sambil menikmati momen juara bersama fans, ketimbang terus melanjutkan polemik dengan klub lamanya.
Aksi Davide Frattesi membentangkan spanduk sindiran untuk Tifosi AC Milan, dalam parade perayaan Scudetto Inter Milan, Minggu (28/4/2024). (Twitter / @F_Nerazzurra)
Setelah Denzel Dumfries melontarkan sindiran terang-terangan untuk Theo Hernandez, Davide Frattesi muncul dengan banner lain.
Gelandang Inter Milan itu mengangkat banner yang bertuliskan sindiran untuk Tifosi Rossoneri.
Pada kesempatan parade bus dan perayaan kejuaraan kedua puluh di jalanan Milan, mantan pemain Sassuolo menampilkan banner dengan tulisan: “Milanista cerewet!.”
Ini mengacu pada salah satu nyanyian yang paling disukai oleh fans Inter Milan.
Aksi Davide Frattesi itu jelas akan membuatnya ditandai oleh Tifosi AC Milan sebagai pemain yang menjengkelkan.
Bukan tidak mungkin, Davide Frattesi akan menjadi sasaran tajam Tifosi Rossoneri pada pertemuan Derby della Madonnina musim depan.
Ulah Denzel Dumfries dan Davide Frattesi dalam parade Scudetto Inter Milan, bukanlah tanpa risiko.
Dua pemain ini terancam sanksi dan hukuman dari FIGC apabila terbukti melanggar alias menodai prinsip sportivitas dari olahraga.
Hal ini pernah terjadi pada sejumlah pemain AC Milan saat merayakan Scudetto musim 2022 dengan menghina Hakan Calhanoglu, Simone Inzaghi.
Saat itu, pemain AC Milan seperti Theo Hernandez, Zlatan Ibrahimovic, dan Sandro Tonali terang-terangan bersorak menghina klub Inter Milan dan Hakan Calhanoglu.
Bahkan beberapa pemain lainnya juga membentangkan spanduk hinaan terhadap pelatih Inter Milan Simone Inzaghi.
Sedangkan untuk Denzel Dumfries dan Davide Frattesi, meskipun tidak ada kata-kata penghinaan yang keluar dari mulut mereka, namun aksi keduanya sudah cukup melukai elemen AC Milan.
Calhanoglu man of the match
Pada laga Inter Milan vs Torino, Hakan Calhanoglu muncul sebagai man of the match berkat brace yang dicetaknya.
Gelandang asal Turki ini membuka kemenangan Inter Milan melalui sepakan voli kaki kiri pada menit 56.
Kemudian menuntaskan kesempatan penalti pada menit 60 untuk mengunci kemenangan Nerazzurri atas Torino.
Seusai laga, Hakan Calhanoglu mendedikasikan dua golnya untuk Inter Milan yang telah membantunya mewujudkan mimpi Scudetto.
“Saya senang, saya tidak menyangka dua gol itu, bersenang-senang dalam keadaan seperti itu stadion yang indah, itu semua berkat para fans,” kata Hakan Calhanoglu kepada DAZN.it.
“Inter adalah segalanya bagi saya, saya berhutang segalanya kepada mereka,” tambah pemain bernomor punggung 20 ini.
Selebrasi Hakan Calhanoglu saat mencetak gol untuk Inter Milan pada pertandingan melawan Torino, di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (28/4/2024). (inter.it)
Sementara itu terkait rivalitas dengan AC Milan, Hakan Calhanoglu menegaskan bahwa ia ingin mengakhiri segala kontroversi yang berbau mantan klubnya tersebut.
“Saya tidak membuat keributan, saya ingin tetap tenang karena saya akan bermain lagi,” ujarnya.
Bahkan Calhanoglu berjanji tak akan membalas perlakuan para pemain AC Milan terhadapnya saat pesta Scudetto.
“Saya tidak melakukan hal-hal ini, saya tidak ingin melakukan apa yang telah dilakukan pada saya di masa lalu,” tutup Calhanoglu.
(*)
(TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)