Menteri Risma Ramaikan Pilkada Jakarta,Pembantu Jokowi Malah Beri Sinyal andquotBendera Putihandquot: Uang
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Nama Menteri Tri Rismaharini meramaikan bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Nama pembantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu dimunculkan PDI Perjuangan.
Namun, Tri Rismahari malah memberi sinyal mengangkat bendera putih alias menyerah.
Padahal, banyak tokoh nasional memperebutkan kursi DKI 1.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jakarta, Pantas Nainggolan menilai nama Risma layak diperhitungkan karena sudah teruji memimpin kota Surabaya.
Selain itu, Pantas juga menyebutkan nama lain yakni Mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pantas mengungkapkan salah satu kata kunci PDIP mencari sosok pemimpin adalah berpengalaman dan teruji.
Selain itu, Pantas juga menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat
Ahok dan Djarot merupakan eks Wakil Gubernur dan Gubernur Jakarta, sedangkan Risma merupakan eks Wali Kota Surabaya.
“Salah satunya adalah Pak Ahok. Pak Ahok kan sudah pernah menjadi wakil gubernur dan Gubernur DKI jakarta, itu menjadi salah satu sumber penilaian. Termasuk juga di antaranya misalnya seperti Pak Djarot Saiful Hidayat,” papar Pantas di program Kompas Petang, Sabtu (27/4/2024).
Risma Beri Sinyal Bendera Putih
Mensos Tri Rismaharini di Gereja HKBP Maranatha, Kota Bekasi, Senin (27/6/2022). (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)
Menteri Sosial Tri Rismaharini pun angkat bicara mengenai namanya pada Pilgub Jakarta 2024.
Risma memberi sinyal mengangkat bendera putih alias menyerah.
Risma mengaku tidak memiliki modal uang maupun keberanian.
Selain itu, Risma tidak berani maju dalam Pilkada Jakarta karena tanggung jawab yang besar sebagai kepala daerah.
“Yang pertama aku enggak punya uang, satu. Yang kedua itu tadi. Apa namanya? Aku enggak berani. Enggak berani aku ngomong. Bahkan, ngomong pengin kalau enggak berani, untuk menjadi pengin, itu aja enggak berani. Karena, ya itu tadi, risikonya berat. Berat sekali. Berat sekali. Teman-teman mungkin enggak percaya. Aku ngomong kok aneh ya?” ujar Risma di kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Risma mengatakan dulu dirinya juga sempat enggan saat dicalonkan menjadi Wali Kota Surabaya.
Menurut Risma, menjadi pemimpin di sebuah daerah bukanlah pekerjaan mudah karena memiliki tanggung jawab yang berat.
“Enggak ada. Saya harus ngulang berapa kali ya? Coba lihat. Saat saya awal jadi wali kota, jadi orang nomor satu di suatu daerah itu tidak mudah. Begitu disumpah, itu tanggung jawabnya bukan hanya di dunia. Kenapa? Saya tidak mau, kenapa? Ya saya tetap manusia punya kekurangan ya,” tutur Risma.
Risma mengaku takut memiliki kekurangan saat menjadi seorang kepala daerah.
“Saya tidak mau, ternyata saya punya kekurangan, saya tidak bisa menyelesaikan masalah mereka. Itu yang saya takut. Karena itu saya tidak berani ngomong ya atau tidak,” pungkas Risma.
Analisa Pengamat
Pengamat politik Zaki Mubarak menilai Risma juga dianggap sosok populer dan memiliki elektabilitas cukup tinggi untuk bersaing dengan kandidat lainnya.
Apalagi, Eks Wali Kota Surabaya itu punya pengalaman panjang memimpin suatu wilayah.
“Tentu ini menjadi tantangan berat bagi PDIP, sehingga nama-nama figur yang populer dimunculkan untuk menandingi beberapa kandidat yang sudah beredar, yang elektabilitas dan popularitasnya tinggi,” ujarnya.
Meski demikian, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini ragu Risma bisa menandingi nama-nama beken di atas.
Sebab, popularitas dan elektabilitas Risma saat ini sudah jauh menurun tak seperti saat politikus senior PDI Perjuangan ini masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
“Bu Risma di Surabaya memang mencetak beberapa sejarah penting dan dianggap sebagai tokoh paling berhasil. Namun, terus terang saya ragu karena bu Risma sekarang bukan yang dulu jadi Wali Kota Surabaya,” tuturnya.
“Performanya sudah mulai turun sejak menjabat menteri. Tidak ada terobosan penting, bahkan namanya tidak banyak muncul di media massa,” tambahnya menjelaskan. (Tribunnews/TribunJakarta)
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News