Hidup Guru yang Sederhana dan Terukur dengan Konsep Frugal Living

hidup guru yang sederhana dan terukur dengan konsep frugal living

Hidup Guru yang Sederhana dan Terukur dengan Konsep Frugal Living

Hidup dan kebutuhannya akan selalu mendapatkan tantangan seiring perkembangan dan perubahan zaman. Era kecepatan teknologi informasi melalui digitalisasi telah mendorong pesatnya arus informasi dari seluruh penjuru dunia. Informasi tersebut turut mempengaruhi gaya hidup.

Mencoba dan selanjutnya mengoleksi adalah kebiasaan yang menerpa gaya hidup modern. Tak tanggung-tanggung, biaya besar dihabiskan hanya untuk mencoba produk viral terkini, yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Membeli, mencoba dan mengoleksi pada akhirnya membuat terjadinya penumpukan barang.

Sebagai seorang guru PNS, saya telah menerapkan konsep frugal living ini sejak masih berstatus guru honorer pada tahun 2007 hingga awal 2009 yang lalu. Dengan gaji hanya Rp 60.000 per bulan yang diterima setiap triwulan sekali, maka sudah tentu penghasilan sebesar itu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Maka demi memaksimalkan gaji tiap triwulan, saya langsung membelanjakannya untuk beras. Saat itu harga beras masih bisa didapat 25 kg untuk seharga Rp 150.000. Jadi, setiap triwulan, gaji hanya untuk beras. 25 kg beras masih mencukupi untuk saya yang kala itu masih single dan hidup sendiri.

Adapun cara saya mengakali keterbatasan adalah dengan memanfaatkan kebun. Di sana ada kopi, cokelat dan cengkeh. Cokelat bisa membantu memenuhi kebutuhan mingguan karena bisa dipanen buahnya sepanjang tahun. Sementara kopi dan cengkeh memiliki musimnya sendiri. Kopi sekali setahun dan cengkeh bisa panen sekali dalam dua tahun.

Disamping mengharapkan hasil dari tanaman jangka panjang, saya juga memanfaatkan lahan kebuh untuk menanam ubi kayu, pisang dan beberapa jenis sayuran. Selain itu, saya ikut beternak ayam kampung dengan cara tradisional, yakni dilepas liarkan. Hasil dari tanaman dan unggas tersebut menjadi pengisi wajan untuk lauk pauk. Sesekali ubi kayu dan ayam saya jual.

Berbekal kebiasaan mandiri itulah yang masih terpelihara hingga kini ketika saya telah menjadi guru PNS. Menerima gaji bulanan adalah sesuatu yang wah rasanya sebagai PNS. Tak perlu pusing lagi memikirkan dari mana sumber pembeli beras dan bayar listrik. Seiring tempat tugas yang jauh dari rumah, sekitar 16 km, maka demi memaksimalkan gaji yang ada, maka saya pun menyicil sebuah sepeda motor selama 2 tahun. Hanya itulah pembelian terbaik saya dalam tiga tahun pertama saya sebagai guru PNS. Di sela-sela istrahat mengajar, saya manfaatkan bekerja di kebun. Hasil kebun menjadi sumber biaya kebutuhan sehari-hari, sementara gaji sedikit demi sedikit saya sisihkan untuk ditabung.

Lalu, ketika konsep pendidikan di sekolah mulai merambah media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi serta digitalisasi, saya pun membeli sebuah laptop. Saat itu motor sudah lunas. Laptop saya beli untuk menunjang pekerjaan dan tugas pokok saya sebagai guru. Sumber biaya untuk pembelian laptop tidak saya bebankan ke gaji. Biaya pembelian berasal dari hasil kebun yang saya kumpulkan selama musim panen cengkeh. Harga cengkeh di tahun 2010 sekitar Rp. 50.000.

Berbicara makanan ketika telah menajdi PNS, makanan pokok saya masih serupa ketika masih guru honorer. Ada nasi yang sering dicampur dengan irisan ubi kayu untuk menghemat beras. Bahasa di kampung saya bo’bo’ doa’ kaju. Sayurannya pun tak terlalu jauh dari rumah. Daun singkong, sayur pakis, daun labu, daun kacang dan jantung pisang muda. Sementara kebutuhan bumbu dapur seperti daun bawang, cabe, tomat dan bawang kampung ada semua dalam pot yang saya budidayakan di sekitar pekarangan rumah. Mau makan daging ayam dan telur ayam, tak perlu membeli, tersedia di rumah. Hanya sesekali membeli ikan bolu dan ikan laut ketika gajian.

Hingga kini, kebiasaan menanam kebutuhan bumbu dapur masih saya lanjutkan meskipun saya sudah berdomisili di kota kabupaten karena mutasi tugas. Sejumlah pot dari bekas karung beras menjadi wadah menaman cabe, daun bawang, daun mayana, kangkung, dll.

Mungkin ada pertanyaan, kemanakah gaji, tunjangan profesi guru (TPG) dan tambahan penghasilan pegawai (TPP)? Sejak saya berumah tangga dan telah memiliki dua orang anak, saya dan istri memprogramkan membeli sebuah mobil bekas untuk menunjgan mobilitas saya yang hampir setiap hari membawa anak ke sekolah. Bagi kami, mobil menjadi keharusan karena motor sudah tidak muat untuk kami berempat. Hasil dari tabungan TPG dan sedikit gaji inilah yang menjadi sumber biaya.

Media sosial banyak menawarkan produk-produk yang menggiurkan. Tetapi kami terbiasa hanya membeli produk yang benar-benar kami butuhkan. Misalnya, pakaian dan sepatu anak-anak. Masih lebih murah jika membeli di pasar tradisional dibandingkan dengan membeli di mall atau online.

Lanjut kuliah juga menjadi salah satu kebutuhan yang harus saya jalani. Puji Tuhan, penghasilan dari beberapa tugas lain selain menjadi guru bisa menjadi sumber biaya kuliah saya di pascasarjana selama 4 semester. Gaji hampir tak tersentuh hingga tamat kuliah.

Setelahnya, kami memprogramkan membangun rumah sederhana di kampung. Sudah dua tahun proses pembangunan secara bertahap. Saat ini dalam tahap penyelesaian. Tiga sumber penghasilan sebagai guru PNS saya difokuskan untuk pembangunan rumah.

Saya juga tertarik untuk menyiapkan aset untuk masa depan. Jika rekan-rekan saya di sekolah tertarik untuk membeli emas, memelihara kerbau, saya justru mengarahkannya ke tanah dan kebun. Dan di tengah penghasilan sebagai guru PNS yang terukur dan terbatas, saya bisa menyisihkan untuk membeli dua lahan kebun cengkeh di kampung. Bukan hanya cengkeh di dalamnya, terdapat pula beberapa pohon manggis. Kedua jenis tanaman ini sudah mulai berbuah.

Berbekal pengalaman mengelola hidup ketika masih membujang dan masih berstatus honorer inilah yang banyak mendewasakan dan memberikan pikiran bijak dalam kehidupan rumah tangga kami untuk mengelola keuangan. Saya sendiri hari ini sempat berseloroh dengan rekan kerja di sela-sela upacara bendera. Ia mengomentari sepatu kulit yang saya kenakan. Selama 14 tahun jadi guru, ada satu sepatu kulit yang setia menemani saya. Tetapi solnya sudah 4 kali saya ganti. Artinya, saya tak perlu risau jika sepatu habis solnya. Cukup bwa ke tukang jahit sepatu, cari sol yang sesuai.

Kami di rumah sudah berempat, tetapi makanan kami pun masih suasana kampung. Tinggal di kota tak membuat kami bersantai dengan hanya berbelanja makanan jadi. Belum lagi, di sekitar tempat tinggal saya di kota, berjejer puluhan warung makan.

Jika masih bisa menghemat belanja, istri melakukannya. Dan bersyukurlah saya memiliki istri yang pintar masak. Meskipun menu sederhana ala kampung Toraja, tapi rasanya nikmat.

Prinsip kami adalah menikmati hidup tak selalu harus mewah dan makanannya enak dari warung. Alam masih menyediakan, tugas kami adalah memanfaatkan dan merawatnya. Menikmati bubur dengan campuran ubi talas dan singkong ditambah goreng ikan kering, pucuk daun labu dan daun pegagan serta lombok terasi setiap hari Minggu sering kami lakukan. Perut kenyang, anak sehat dan bertumbuh dengan baik.

Uang tak akan pernah cukup jika mengikuti pandangan mata dan gaya hidup modern. Tetapi cara bahagia dalam hidup juga berbeda bagi setiap orang.

OTHER NEWS

20 minutes ago

Source: Tee Higgins not expected to sign tender before Bengals OTAs

20 minutes ago

Oilers beat Brock Boeser-less Canucks in Game 7 to reach Western Conference final

20 minutes ago

Award-winning Indian composer A.R. Rahman to perform at National Stadium in August

20 minutes ago

31 best personalised gift ideas for her

20 minutes ago

With Asmi 24.04, Ubuntu's never looked so snappy (without the Snaps)

20 minutes ago

One of Star Wars' most baffling post-Lucas edits is becoming an ability card in an official TCG

20 minutes ago

‘Ernest Cole: Lost and Found' Review: LaKeith Stanfield Voices the Late Photographer of Apartheid in Raoul Peck's Scattered Doc

20 minutes ago

Australia's Olympic surfers welcome Teahupo'o challenge

20 minutes ago

Spoiler Alert: Billionaire Trump Mega-Donor Gave Another $5M to RFK Jr.

20 minutes ago

Middle Eastern restaurant set on fire in Melbourne

20 minutes ago

Trump allies meet with Netanyahu and other Israeli officials as pressure builds on prime minister

20 minutes ago

Trump Media lost $327 million last quarter. It's still valued at more than $6 billion.

20 minutes ago

Cardinals switch up offensive line, move 2023 first-rounder to new position

20 minutes ago

'A day of shame for British State': PM on infected blood inquiry

22 minutes ago

American mistakenly accused of involvement in Democratic Republic of Congo coup attempt

24 minutes ago

‘The Daily Show’: Jon Stewart Says Donald Trump “Is Like A Corruption Mr. Magoo” & Wants To Know Why Jerry Seinfeld Is “Taking So Much Sh**”

26 minutes ago

Opposition’s nuclear plan expected to propose ‘six or seven’ power plants

26 minutes ago

Anne Hathaway stuns in sheer white shirt dress with corset bodice and thigh-high split as she leads the stars at Bulgari Hotel in Rome

28 minutes ago

Euro 2024: The nations' 26-man squads for Germany

28 minutes ago

"India marching towards economic glory": Sri Lanka Foreign Minister sees mutual benefits

28 minutes ago

Modi played a role in development of border areas: Kangna Ranaut

28 minutes ago

Al-Hilal set to extend Jorge Jesus' deal

28 minutes ago

Star Sports responds to Rohit Sharma’s ‘breach of privacy’ accusation, denies leaking audio of conversations

32 minutes ago

Teenager, 18, sues Panera Bread claiming its highly caffeinated Charged Lemonade caused him to go into cardiac arrest inside a movie theatre - just weeks after controversial drink was axed over spate of deaths

32 minutes ago

DeVante Parker retires from the NFL just two months after signing $1.2m contract with the Philadelphia Eagles

32 minutes ago

How home affordability differs among the red, blue and swing states

32 minutes ago

Infected blood inquiry: Ministers respond to Sunak apology

32 minutes ago

‘The Voice’ finale: How to vote for your favorite singer after Monday’s performances

32 minutes ago

Russia loses over 1,500 troops in a week in Kharkiv but Vladimir Putin says there is ‘no plan’ to take city

32 minutes ago

Rudy Gobert Takes Shot at Charles Barkley, TNT Crew After Suggested Benching in Game 7

33 minutes ago

63 of the best gift cards in Australia

33 minutes ago

The Paper Kites to kick off tour alongside The Roadhouse Band at Freo.Social

33 minutes ago

20 of the best silk pillowcases of 2024 in Australia

34 minutes ago

70 years after Brown v. Board, America is both more diverse — and more segregated

35 minutes ago

See Princess Diana's outfits up for rare auction — including dress she wore during John Travolta dance

35 minutes ago

Michael Kassan’s $125M Defamation Suit Against UTA Lawyer Bryan Freedman Looks DOA; Ex-MediaLink CEO’s Contract Dispute With Agency Moves To Arbitration

36 minutes ago

Lok Sabha Elections 2024: Phase 5 voter turnout at 60.48pc, a slight downtick from 2019

36 minutes ago

Sam Armytage adds to property portfolio as Seven star snaps up $1.3m renovation project in Southern Highlands

37 minutes ago

Dolly Parton pens heartfelt tribute to her late 9 to 5 co-star Dabney Coleman: 'Dabney was a great actor and became a dear friend

37 minutes ago

Dump 'em! Top broker says sell these 3 ASX retail shares

Kênh khám phá trải nghiệm của giới trẻ, thế giới du lịch