Hamil Tanpa Mual, Normalkah Perkembangan Janin dalam Kandungan?
Salah satu tanda pertama kehamilan yang sering dialami kebanyakan wanita adalah mual, bahkan disertai muntah atau disebut morning sickness. Bagi sebagian besar ibu hamil, rasa mual yang hebat terkadang tidak memiliki batas waktu, Bunda.
Salah satu cara agar tetap ‘waras’ dalam mengatasi mual, terutama di pagi hari, adalah dengan berharap bahwa rasa tidak nyaman ini berarti bayi memang sedang tumbuh sehat. Tapi, bagaimana bila Bunda justru tidak merasakan perut bergolak selama hamil?
Apakah janin dalam kandungan masih tumbuh dan sehat? Apakah morning sickness berhubungan dengan kehamilan sehat?
Hamil tanpa mual
Bunda sebenarnya tidak perlu khawatir bila tidak mengalami morning sickness pada usia kandungan 6 minggu atau lebih. Meskipun kita cenderung menyamakan masalah mual dan perut dengan tanda kehamilan awal, tidak semua orang mengalami gejala tersebut, Bunda.
“Faktanya, hampir 30 persen orang hamil tidak mengalami morning sickness sama sekali,” kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Beverly Hills dan penulis Expecting 411, Michele Hakakha, M.D., FACOG, dikutip dari Parents.
Bukan cuma faktor keturunan, sebenarnya siapa pun bisa hamil tanpa mengalami mual.
“Beberapa wanita mungkin mengalami morning sickness, dan beberapa wanita mungkin tidak. Beberapa wanita mengalaminya dalam satu kehamilan tapi tidak di kehamilan berikutnya,” ujar Marra Francis, M.D., seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Helotes, Texas, dan penulis kontributor untuk Mommy MD.
“Tidak semua orang mengalami mual di pagi hari, sama seperti tidak semua orang mabuk perjalanan,” sambungnya.
Baca Juga : 11 Ciri Hamil Tanpa Mual dan Muntah yang Umum Terjadi, Kenali ya Bun |
Penyebab hamil tanpa mual
Penyebab utama mual dan muntah di awal kehamilan adalah kenaikan hormon, human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan hormon lainnya. Jika Bunda tidak mengalami morning sickness, maka tubuh Bunda mungkin lebih mampu menangani kenaikan kadar hormon ini selama trimester pertama.
Nah, saat awal kehamilan tingkat hCG biasanya berlipat ganda setiap 48 jam pada minggu-minggu pertama kehamilan. Jadi seperti naik cepat di roller coaster, peningkatan ini dapat menyebabkan perut mual. Begitu memasuki trimester kedua, meski kadar hormon yang masih meningkat, tapi ini dapat berkurang ke tingkat yang lebih mudah dikelola.
Selain itu, penyebab tidak mual saat hamil juga bisa jadi karena kadar hormon yang jauh lebih rendah dari biasanya. Ini mungkin dapat mengindikasikan peningkatan risiko keguguran.
Meski begitu, Bunda tidak perlu khawatir bila tidak merasakan mual di pagi hari selama tidak mengalami tanda-tanda keguguran ya. Apalagi, bila dokter kandungan menganggap kadar hormon terlihat baik.
“Saya memiliki (pasien) wanita yang ketakutan karena mereka tidak mengalami mual di pagi hari karena mereka mengira mereka berisiko lebih tinggi mengalami keguguran,” ungkap Francis.
“Tetapi bila tidak mengalami morning sickness, itu tidak berarti Anda memiliki kadar hormon yang tidak normal, itu hanya berarti Anda mentolerir (kehamilan) dengan lebih baik.”
morning sickness Ilustrasi morning sickness/ Foto: Getty Images/GoodLifeStudio |
Hamil tanpa mual tidak selalu jadi pertanda keguguran
Keguguran adalah kekhawatiran yang sangat nyata bagi banyak pasangan suami istri. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa mual dan muntah dapat mengindikasikan penurunan risiko keguguran.
Salah satunya adalah studi tahun 2016 yang melakukan penelitian terkait kehamilan yang dikonfirmasi melalui hCG, dan dibandingkan dengan kehamilan yang terkonfirmasi melalui USG. Studi ini memungkinkan para peneliti untuk memulai pengujian dan mengidentifikasi keguguran lebih awal. Studi ini juga memungkinkan peneliti untuk melacak mual dengan lebih akurat selama trimester pertama.
Tapi perlu diingat, tidak ada penelitian yang sempurna ya, Bunda. Penelitian ini cukup homogen, sehingga sulit untuk menggeneralisasi hasilnya. Tapi, penelitian ini merupakan langkah besar dalam penelitian soal kaitan morning sickness dan keguguran.
Benarkah hamil tanpa mual bisa prediksi jenis kelamin?
Bunda mungkin pernah mendengar bahwa mual selama hamil bisa membantu prediksi jenis kelamin janin. Mereka yang mual di pagi harinya berkurang disebut akan memiliki anak laki-laki. Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kadar hormon lebih tinggi hanya terjadi saat ibu hamil mengandung bayi perempuan.
Anggapan tersebut juga muncul karena kadar hormon yang lebih tinggi dapat menyebabkan mual yang meningkat. Mereka yang mual di pagi hari secara intens diprediksi hamil bayi perempuan, sementara mereka yang hamil bayi laki-laki tidak mengalami morning sickness.
Lalu apakah itu fakta atau mitos ya, Bunda?
Ternyata anggapan tersebut hanya mitos. Sejauh ini, teori yang mendukung anggapan ini hanya terbatas.
Sebuah studi dari 2019 menemukan bahwa mereka yang mengandung janin perempuan atau kembar lebih mungkin mengalami mual dan muntah selama kehamilan daripada mereka yang mengandung janin laki-laki tunggal. Namun, para peneliti mencatat bahwa faktor lain, termasuk usia ibu, apakah dia merokok atau tidak, dan Body Mass Index (BMI) sebelum hamil juga dapat memengaruhinya.
Jadi pada akhirnya, Bunda tidak dapat menentukan jenis kelamin bayi dengan hanya melihat ada atau tidaknya morning sickness ya. Satu-satunya cara untuk benar-benar mengetahui jenis kelamin Si Kecil hanya melalui tes kromosom atau USG.
Pilihan Redaksi |
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!