FAKTA Kematian Brigadir RAT,Wanita Muda dan Anak Kecil Turun dari Mobil Sebelum Terdengar Letusan
BANGKAPOS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap fakta kematian tragis Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) anggota Satlantas Polresta Manado.
Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam mobil Alphard di halaman sebuah rumah Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (29/4/2024).
Terungkap fakta dari pemeriksaan CCTV, beberapa saat sebelum ditemukan tewas, Brigadir RAT sempat menurunkan penumpang anak kecil serta wanita.
Dalam rekaman CCTV yang diperlihatkan saat jumpa pers tampak dalam adegan keenam, mobil yang dikemudikan Brigadir RAT berhenti tepat di depan rumah di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Selanjutnya, terlihat seorang anak kecil laki-laki memakai baju biru dongker dan celana pendek yang pertama turun dari mobil tersebut.
Kemudian diikuti oleh pria berbadan tegap dan memakai baju safari berwarna hijau army keluar dari pintu depan sebelah kiri. Pria itu diduga ajudan atau pengawal.
“Momen keenam adalah menurunkan penumpang yang bagian depan itu pria berbaju hijau army, kami sebutnya pria 2, (kemudian) anak pria turun dari tengah kiri,” kata anggota Laboratorium Forensik Mabes Polri, Ipda Saji saat paparkan rekaman CCTV ketika jumpa pers, Senin (29/4/2024).
Terungkap dalam rekaman CCTV detik-detik anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) menurunkan beberapa penumpang, termasuk wanita muda menggendong bayi, sebelum ia tewas bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (29/4/2024). (Istimewa via Tribunnews.com)
Selanjutnya, terlihat pria berbadan tegap itu membantu penumpang wanita yang merupakan ART atau baby sitter keluarga tersebut, untuk turun dari mobil dari pintu tengah kiri.
Bersamaan itu, turun wanita muda lewat pintu tengah bagian sebelah kanan. Wanita mudaa itu turun tampak sambil menggendong seorang anak balita.
Tak lama menurunkan lima orang itu, Brigadir RAT memundurkan dan selanjutnya mengendarai mobil Alphard hitam itu.
Namun, baru beberapa meter atau tidak jauh dari lokasi menurunkan penumpang, terdengar suara letusan senjata api yang diduga Brigadir RAT melakukan aksi bunuh diri dengan senjata api.
Saat ditemukan, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang diduga milik kerabatnya.
Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.
Saji menjelaskan kronologi itu didapatkan usai menganalisa total enam rekaman CCTV yang berada di seluruh area rumah.
“Kami sudah melakukan verifikasi mempelajari meta data yang kami dapatkan adalah file original. Artinya, tidak ada sisipan atau pengeditan,” pungkasnya.
Brigadir RAT Ternyata Jadi Pengawal Bos di Jakarta Tanpa Izin Pimpinan
Sebelum ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala, anggota Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ternyata sudah tiga tahun menjadi pengawal pengusaha di Jakarta.
Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut), Kombes Michael Irwan Thamsil mengatakan Brigadir RAT datang ke Jakarta untuk menjadi pengawal seorang pengusaha.
“Oh iya itu (izin cuti) kan hasil pendalaman kita di sini dari hasil pemeriksaan Bid Propam di sini ternyata yang bersangkutan ketika menjadi driver atau ajudan itu tidak dilengkapi surat tugas maupun izin dari kesatuan,” ujar Michael.
Dikatakan, Brigadir RAT sudah menjadi ajudan pengusaha di Jakarta sejak 2021 lalu.
Selama tiga tahun, Brigadir RAT menjadi ajudan tanpa izin tugas.
“Jadi, tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya di Polresta Manado,” jelasnya.
Terkait tewasnya Brigadir RAT, Kapolda Sulut memerintahkan agar Kapolresta dan Kasat Lantas Polresta Manado diperiksa.
Keduanya “Jadi sekali lagi tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya di Polresta Manado,” jelas Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil, dikutip dari TribunManado.
Selain itu, Michael juga membantah tudingan yang menyebut Kapolresta dan Kasat Lantas Polresta Manado menerima uang Rp 10 juta dari pengusaha batu bara atau bos Brigadir RAT.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan, bahwa hal tersebut tidak benar, dan sampai saat ini Kapolresta Manado masih dilakukan pemeriksaan oleh Propam,” jelasnya.
Simpulkan Bunuh Diri, Penyelidikan Ditutup
Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan kematian anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RAT di mobil di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Jakarta Selatan karena bunuh diri.
Hal ini didukung berdasarkan keterangan saksi hingga rekaman CCTV di dalam rumah tersebut yang menggambarkan detik-detik kejadian tersebut.
“Disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di jalam Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (29/4/2024).
Bintoro mengatakan korban tewas setelah menembakan senjata api (senpi) jenis HS ke bagian kepalanya.
“Dengan cara menembakan senjata api HS kaliber 9 milimeter ke arah kepala demikian,” ungkapnya.
Dengan hal ini, Bintoro menyebut penyelidikam kasus tersebut secara resmi ditutup oleh pihak kepolisian.
“Setelah kami sampaikan bukti-bukti yang ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kita buka semua.
Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri, sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai,” jelasnya.
Meski begitu, Bintoro mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami terkait motif bunuh diri yang dilakukan oleh Brigadir RAT.
“Masih kami dalami, masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa,” tuturnya.
(Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan/Jayanti Tri Utami/Abdi Ryanda Shakti)