Budi Daya Cabai: Solusi Alternatif dalam Mengatasi Gagal Panen Padi

Budi Daya Cabai: Solusi Alternatif dalam Mengatasi Gagal Panen Padi

Menjadi seorang petani memang harus kreatif agar bertahan hidup. Petani harus memiliki banyak cara untuk tetap memenuhi kebutuhan hidup di samping menanam padi. Apalagi menanam padi tidak ada jaminan bahwa padi yang ditanam menghasilkan. Hal ini terbukti sejak tanam hingga mendekati masa penen padi yang ditanam oleh orang tua terlihat sangat baik. Sepanjang pematang sawah tampak hijau membentang. Namun mendekati panen tiba-tiba padi yang ada bulirnya terasa kosong atau tidak berisi. Berbagai upaya pun dilakukan agar tidak gagal panen. Namun takdir berkata lain.

Itulah tantangan petani padi. Di tengah harga pupuk dan obat-obatan yang kian meroket. Belum lagi biaya tenaga mandiri tak pernah diperhitungkan. Dengan begitu, petani perlu mencari solusi alternatif sebagai bentuk antisipasi apabila tanaman padi mengalami gagal panen atau panen tidak sesuai ekspektasi. Solusi itu dengan cara membudidayakan tanaman cabai sebagai sumber penghasilan petani untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dalam benak tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa menanam tanaman cabai, kok tidak menanam sayur lainnya? Menurut pengalaman orang tua yang selama ini saya amati tanaman cabai terbukti sebagai penolong patani di saat mengalami gagal panen. Harganya pun relatif stabil dan masa hidup relatif agak lama bila dibandingkan dengan tanaman sayur lainnya. Apalagi tanaman cabai  dirawat dengan baik bisa masa hidupnya lebih lama. Itulah mengapa tanaman cabai menjadi alternatif pemasukan bulanan yang perlu diperhitungkan.

Petani dapat membuat tanggul di sawahnya untuk dijadikan media tanam cabai. Tanggul itu tak hanya ditanamai cabai dapat juga ditanami tanaman lainnya seperti pisang, ketela, dan sebagainya. Dengan adanya tanggul maka petani tidak akan mengalami kesusahan dalam membudidayakan tanaman cabai.

Menanam tanaman cabai menurut orang tua saya adalah di musim yang agak panas. Sering terjadi hujan, tanaman cabai mengalami pertumbuhan kurang baik. Tapi jika di musim panas, petani perlu menyediakan tenaga tambahan untuk menyiram tanaman tersebut pagi dan sore. Adapun jumlah tanaman cabai yang ditanam diperkirakan haruslah banyak sehingga saat dipetik menghasilkan penghasilan yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin hari semakin kurang bersahabat.

Setelah tanaman cabai disemai dan diperkirakan batangnya telah kuat untuk ditanam barulah tanaman cabai siap ditanam. Namun sebelum ditanam, pastikan media tanam siap. Petani dapat membuat lobang pada tanggul dengan mengatur jarak terlebih dahulu. Biasaya orang tua saya memberikan tanah humus/tanah dari kotoran ayam yang dibelinya atau sebelumya memberikan kapur sebagai penetral keasaman tanah. Mengingat tanah Kalimantan rata-rata tingkat keasaman cukup tinggi. Baru beberapa hari atau seminggu lamanya, tanaman cabai ditanam. Kemudian dilakukan penyiraman pagi dan sore. Jika tanaman cabai cukup banyak maka hanya sekali orang tua melakukan penyiraman.

Setelah penanaman, petani juga perlu melihat pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dengan melakukan perawatan. Perawatan itu berupan mencabut rumput yang tumbuh di sekitar tanaman cabai. Hal ini menganggu pertumbuhan tanaman cabai. Tak hanya itu, untuk bisa merangsang pertumbuhan tanaman cabai perlu dipupuk pada usia tertentu agar tanaman tersebut tumbuh dan berkembang sesuai harapan.

Setelah beberapa bulan, tanaman cabai siap dipanen. Panennya pun dapat dilakukan seminggu sekali. Jikalau harga bersahabat petani dapat mengantongi keuntungan yang luar biasa. Namun jika harga standar, petani dapat memenuhi kebutuhan hidup. Jika ada keuntungan berlebih, petani dapat menyimpan hasil tanaman padi sebagai modal menanam padi dan menabung. Dari hasil tanaman cabai inilah yang bisa diandalkan petani untuk bertahan hidup. Sebab, mengandalkan tanaman padi tidak bisa menjanjikan apalagi tiba-tiba terkena hama, serangga menyerang dan padi mengalami gagal panen.

Namun dibalik keuntungan menanam cabai, maka perawatannya pun luar biasa. apabila masa panen tanaman cabai saat hujan maka setelah hujan maka perlu dirawat dengan melakukan penyemprotan sebab, tanaman cabai mudah terkena hama cepat hitam sehingga mempengaruhi tingkat produksi tanaman cabai. Harga obatnya pun tak kaleng-kaleng. Tak hanya penyemprotan,  petani perlu lakukan adalah perawatan dan pemupukan agar setelah panen tanaman cabai dapat bertahan lama.

Selain itu, petani dapat mengatur masa tanam agar tidak ditanam secara serempak. Dengan metode tersebut, petani dapat menyeimbangkan masa petik secara berkesinambungan sehingga pendapatan tetap stabil. Langkah itulah yang telah diajarkan oleh orang tua kepada saya pribadi. Sebagai anak petani memang harus belajar dari pengalaman. Dengan belajar dari pengalaman menjadikan kita kreatif untuk menyambut hari esok. Mengeluh kepada keadaan tidak akan membawa dampak dan justru membuat keadaan terpuruk. Lebih baik terus berusaha selagi kita masih sehat demi hidup semakin berkah.