Bolehkah Anak Sakit Batuk Pilek Diimunisasi? Simak Kata IDAI
Batuk dan pilek merupakan masalah kesehatan yang sering mengganggu anak-anak, terutama di musim dingin. Meski gejalanya sering dianggap sebagai bagian alami dari tumbuh kembang anak, dampaknya bisa mengganggu aktivitas anak sehari-hari.
Di tengah tantangan ini, imunisasi muncul sebagai solusi untuk membantu melindungi anak-anak dari penyakit serius yang menyebabkan batuk dan pilek. Dengan memahami peran imunisasi dalam melawan penyakit menular, Bunda membantu Si Kecil dalam upaya menjaga kesehatan dan imun yang kuat.
Imunisasi merupakan suatu proses pemberian vaksin untuk memberikan perlindungan atau kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Tujuan utama dari imunisasi adalah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh sedini mungkin agar dapat mengenali dan melawan infeksi penyakit tertentu jika terjadi paparan di masa depan.
Proses ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan agen penyebab penyakit, sehingga mengurangi risiko terkena suatu penyakit. Imunisasi telah terbukti menjadi salah satu langkah paling efektif dalam pencegahan penyakit menular dan telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang pentingnya imunisasi, Bunda dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan komplikasi serius. Namun ketika Si Kecil sedang sakit batuk pilek apakah boleh diimunisasi?
Baca Juga : 3 Kondisi Anak Tidak Boleh Imunisasi Menurut Dokter, Salah Satunya Alergi |
Penyebab batuk pilek pada anak
Sebelum memahami tentang imunisasi saat anak bapil, mengutip laman Kemenkes batuk pilek atau influenza pada anak disebabkan oleh beberapa hal. Simak selengkapnya, Bunda.
- Virus influenza A adalah penyebab utama wabah flu tahunan dan juga dapat menyebabkan pandemi global yang lebih luas, seperti yang terjadi pada pandemi flu 1918 (Spanish flu) dan pandemi flu H1N1 2009 (flu babi). Virus influenza A memiliki kemampuan untuk berubah secara signifikan melalui mutasi genetik atau reassortment, sehingga menyebabkan munculnya strain baru yang mampu menginfeksi dan menimbulkan wabah yang serius.
- Umumnya virus influenza B menyebabkan wabah lokal dan tidak seberat tipe A. Walaupun gejalanya serupa dengan influenza tipe A, virus ini tidak memiliki banyak variasi genetik dan mutasi seperti virus influenza tipe A. Meski begitu, virus influenza B masih dapat menyebabkan gejala yang serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak.
- Di sisi lain, virus influenza C cenderung menyebabkan gejala yang lebih ringan dan tidak menyebabkan wabah yang luas seperti tipe A atau B. Infeksi influenza C jarang terjadi dan gejalanya umumnya mirip dengan flu biasa atau infeksi pernapasan lainnya. Meski tidak seberat jenis A atau B, virus influenza C tetap menyebabkan ketidaknyamanan dan memerlukan perhatian medis, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Bunda juga perlu memahami penyebab potensial sakit pada anak agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan mengidentifikasi kapan perlu mencari perawatan medis. Jika Si Kecil mengalami batuk persisten atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengelolaan lebih lanjut.
Gejala batuk pilek pada anak
Dalam upaya antisipasi kesehatan Si Kecil. Berikut gejala batuk pilek atau influenza pada anak menurut laman Kemenkes. Simak selengkapnya, Bunda.
- Infeksi virus influenza sering kali menyebabkan demam yang tinggi, di mana suhu tubuh melebihi 38 derajat celsius.
- Kepala yang terasa sakit atau nyeri kepala merupakan gejala umum yang sering terjadi pada infeksi influenza.
- Gejala nyeri otot atau nyeri tubuh dapat dirasakan secara umum atau di bagian-bagian tubuh tertentu.
- Infeksi influenza sering kali membuat penderitanya merasa sangat lelah atau lemah, bahkan dengan aktivitas ringan.
- Batuk kering atau iritasi pada tenggorokan adalah gejala umum lainnya yang sering terkait dengan flu.
- Rasa sakit atau terbakar di tenggorokan bisa menjadi tanda infeksi influenza.
- Infeksi virus influenza juga dapat menyebabkan hidung tersumbat atau berair, yang bisa mengakibatkan pilek atau rinitis.
- Pada anak-anak, terutama yang lebih kecil, infeksi influenza dapat menyebabkan muntah dan diare, meski gejala ini tidak selalu terjadi pada setiap kasus.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi virus influenza akan mengalami semua gejala ini, dan gejala yang dialami dapat bervariasi dari setiap anak. Jika Si Kecil mengalami gejala-gejala ini, terutama selama musim flu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.
Imunisasi anak ketika sedang batuk pilek
Menilik laman IDAI, bila anak mengalami batuk pilek ringan tanpa demam, imunisasi umumnya masih dapat dilakukan. Namun, bila anak terlalu rewel atau tidak merasa baik pada saat itu, mempertimbangkan penundaan imunisasi selama 1 hingga 2 minggu mungkin merupakan pilihan yang bijaksana.
Hal ini memberikan kesempatan bagi anak untuk pulih sepenuhnya sebelum menerima vaksin, mengurangi risiko reaksi yang tidak diinginkan atau ketidaknyamanan selama proses imunisasi.
Pernyataan ini juga diperkuat oleh dr. Claudia, “Jadi boleh enggak sih sebetulnya kalau anak-anak lagi demam, batuk, pilek? Boleh atau enggak, jawabannya boleh. Kalau misalnya demam ringan, batuk pilek ringan itu tidak ada kata tidak boleh untuk imunisasi, dari dokter anaknya seperti itu,” katanya dalam dr.Oz Indonesia pada beberapa waktu lalu.
Sedangkan dr. Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya juga mengatakan bahwa sakit ringan seperti batuk pilek biasa atau common cold bukan merupakan kontra indikasi anak untuk diimunisasi.
Tetapi jika Si Kecil mengalami demam tinggi tidak disarankan untuk melakukan imunisasi, karena akan memperparah reaksi tubuh bayi. Meta menuturkan, “Namun jika anak demam tinggi di mana suhu tubuhnya di atas 38 celcius, imunisasi harus ditunda. Imunisasi kan pada prinsipnya memasukkan kuman yang sudah dilemahkan untuk membentuk kekebalan. Kalau dikasih ketika daya tahan tubuh anak sedang turun, anak justru tambah sakit,” tutur dr Meta yang dikutip pada laman detikcom.
Demikian ulasan tentang imunisasi pada anak yang terkena batuk pilek. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda!
Pilihan Redaksi |
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!