Bocoran PKB dan NasDem Dapat Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran,Begini Pembagian Jatahnya
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Berikut bocoran partai PKB dan NasDem dapat kursi menteri dari kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pakar PAN, Drajad Wibowo.
Drajad Wibowo memprediksi jika pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal gemuk.
Sama halnya dengan pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, di era Prabowo-Gibran, kemungkinan besar hanya PDIP yang bersedia jadi oposisi.
Menurut Ketua Dewan Pakar PAN, Drajad Wibowo, Partai NasDem dan PKB sudah disiapkan jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Awalnya, Drajad menuturkan bahwa PAN sudah memiliki jatah tersendiri terkait jatah menteri.
Namun, dia tidak menjelaskan PAN akan memperoleh berapa jatah kursi menteri dan kader bakal mengisi pos menteri apa.
Drajad menuturkan, terkait jatah kursi menteri bagi koalisi Prabowo-Gibran pun sudah disepakati bersama.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengetahui terkait jatah kursi menteri bagi tiap partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Bocoran PKB dan NasDem dapat kursi menteri Kabinet Prabowo-Gibran (TribunPalu)
“Ya otomatis itu (PAN dapat jatah menteri), kalau di KIM dengan Pak Prabowo dan Mas Gibran, dan juga diketahui Pak Jokowi sudah disepakati bersama formulanya,” ucapnya dalam wawancara eksklusif yang ditayangkan di YouTube Tribunnews, Selasa (30/4/2024).
“Kalau portofolionya apa saja, itu masih geser-geser, tapi intinya bincang-bincang formula dan struktur kabinet sudah ada,” imbuhnya.
Lalu, Drajad pun berbicara terkait jatah kursi menteri bagi NasDem dan PKB pasca deklarasi untuk bergabung ke KIM.
Dia mengatakan bahwa PAN tidak merasa keberatan, jika jatah kursi menteri berkurang usai NasDem dan PKB bergabung.
“Itu nggak khawatir Mas nanti jatah kursi (menteri) PAN berkurang? Nggak, karena semuanya sudah matangkan, sehingga jika NasDem dan PKB masuk, itu sudah nggak ngambil porsi dari parpol-parpol lain di KIM,” katanya.
Namun, Drajad tidak menjelaskan jatah pos kementerian mana yang bakal diisi oleh kader NasDem dan PKB dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Dia hanya mengungkapkan bahwa NasDem dan PKB sudah disiapkan jatah kursi menteri.
Drajad pun menegaskan agar NasDem dan PKB tidak perlu khawatir, jika nanti kadernya bakal mengisi pos kementerian yang dianggap kurang strategis.
“Memang sudah ada kita siapkan bagi teman-teman yang sudah masuk,” katanya.
Sebelumnya, NasDem dan PKB sudah menentukan sikapnya untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengumumkan hal tersebut saat mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4/2024) lalu.
“NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran,” kata Paloh.
Paloh mengungkapkan bahwa ia merasa terhorma lantaran sudah diterima baik oleh Prabowo.
Dia menilai Prabowo adalah sahabat sekaligus Ketua Umum Gerindra yang baik.
Di hari yang sama, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pun turut mendeklarasikan untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (sudah jelas mendukung Prabowo-Gibran),” katanya di Kantor DPP PKB di Senen, Jakarta.
Menurut Pengamat Politik Ujang Komarudin, mayoritas partai politik (parpol) bakal merapat ke Prabowo-Gibran, kecuali PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Sebab, PDIP diperkirakan bakal menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran kelak.
Alasan Ujang meyakini PDIP bakal menjadi pihak oposisi, karena luka mereka yang belum hilang terhadap Presiden Jokowi.
“Kalau PDIP, oposisi sendiri ini menarik, karena akan semakin keras, akan semakin kencang dalam mengkritik pemerintahan Prabowo-Gibran,” ucap Ujang dikutip dari TribunJakarta.com.
Meski secara hitung-hitungan politik di parlemen, PDIP kalah jumlah, Ujang menyebut partai berlogo banteng tersebut akan mendapat ‘bekingan’ dari pihak luar.
Yakni kelompok masyarakat hingga akademisi untuk mengawasi jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Nanti kalau PDIP tidak didukung oleh partner-partner lain, kelihatannya nanti akan bersama-sama dengan civil society, dengan kekuatan kaum intelektual, cendekiawan, kalangan kampus, aktivis, pasti akan ke sana berkolaborasinya untuk bisa mengkritisi jalannya pemerintahan,” tutur Ujang.
Prabowo rangkul parpol luar KIM, Gerindra yakin tak dapat penolakan anggota (KompasTV)
Bocoran Menteri Kabinet Prabowo, Wajah Lama Banyak Dipertahankan, Ini Sosok Baru yang Masuk Daftar
Berikut bocoran terbaru menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diketahui, jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran ramai diperbincangkan, apalagi belum lama ini partai NasDem dan PKB resmi merapat ke Prabowo-Gibran.
Baru-baru ini di media sosial beredar lagi susunan menteri kabinet Prabowo-Gibran.
Dikutip TribunNewsmaker.com dari Tribunnews.com, ada wajah baru dan lama di susunan menteri kabinet Prabowo-Gibran yang beredar tersebut.
Beberapa menteri kabinet Indonesia Maju, Jokowi-Maruf Amin ada yang dipertahankan, seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Tito Karnavian, Yaqut Cholil.
Ada juga Agus Gumiwang Kartasasmita, Sri Mulyani, Budi Arie Setiadi, Zulkifli Hasan, Dito Ariotedjo, Agus Harimurti Yudhoyono serta Andi Amran Sulaiman.
Sementara wajah-wajah baru yang dipilih jadi menteri yakni Hatta Rajasa, Letjen TNI (Purn) Syafrie Samsudin, Letjen TNI (Purn) M. Herindra.
Berikutnya Ahmad Muzani, Rosan Roeslani, Sufmi Dasco, Fadli Zon, Joko Santoso, Yusril Mahendra, Arif Satria, Dr.Terawan.
Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati juga masuk susunan kabinet jadi Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak.
Wakil Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak yakni Grace Natalie
Terkait susunan kabinet Prabowo-Gibran yang berdedar di media sosial ini, belum ada keterangan dari pihak Prabowo-Gibran maupun dari TKN Prabowo-Gibran.
Prabowo Subianto Merangkul Rival Politiknya
Prabowo Subianto tengah berupaya merangkul rival politiknya untuk bergabung dengan pemerintahannya lima tahun ke depan, periode 2024-2029.
Sejak awal pemilu, ada 9 partai yang mengusung Prabowo-Gibran.
Sembilan partai itu adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PBB, PSI, Prima, Partai Gelora, dan Partai Garuda.
Terbaru, setelah MK dan KPU RI ditetapkannya sebagai presiden terpilih, Prabowo berkunjung ke kantor DPP PKB di Jakarta Pusat.
Di situ, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan PKB mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (jelas mendukung Prabowo-Gibran),” ujar Muhaimin kepada awak media di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta, Kamis (25/4/2024) malam.
Secara terpisah, Partai Nasdem juga sudah mendeklarasikan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh seusai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Sementara itu, PKS menjadi satu-satunya parpol pengusung Anies Baswedan dan Muhaimin dalam Pilpres 2024 yang belum menentukan sikap politiknya ke depan.
Prabowo-Gibran Mulai Susun Kabinet
Bergabungnya rival politik, dipastikan akan berdampak pada penyusunan kabinet Prabowo-Gibran yang akan dipakainya selama periode 2024-2029.
Kabinet dan susunan menteri ini kini masih menjadi PR bagi Prabowo dan Gibran.
Prabowo dan Gibran tinggal menunggu pelantikannya yang dijadwalkan pada 20 Oktober mendatang.
Terkait siapa saja yang akan dijadikan menteri oleh Prabowo-Gibran, masih tanda tanya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mulai menyusun kabinet.
Dia mengatakan Prabowo dan Gibran sedang mengutak-atik susunan menteri yang akan membantunya di pemerintahan mereka.
“Sudah diutak-atik, sudah dirancang,” kata Muzani di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis, (25/4/2024).
Muzani mengatakan menteri yang dipilih akan disesuaikan dengan kebutuhan pemerintahan yang akan datang.
Dia bilang kebutuhan pemerintahan yang akan datang amat bergantung pada perencanaan program kerja yang akan dijalankan Prabowo-Gibran.
“Sehingga itu sedang di-breakdown oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka,” ujar Muzani.
Penyusunan kabinet tersebut dilakukan setelah Prabowo dan Gibran ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, (24/4/2024).
Di sisi lain, Prabowo sebagai presiden nantinya memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa saja pembantunya di kabinet.