Bandara Belitung Tak Lagi Berstatus Internasional, Pemkab Dorong Penerbangan Reguler Domestik
Tiba di bandara HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung, Sabtu (9/11/2019).
BANGKA, KOMPAS.com – Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional.
Hal itu diketahui setelah Kementerian Perhubungan mengevaluasi seluruh bandara di Indonesia dan akhirnya menetapkan sebanyak 17 bandara yang berstatus bandara internasional.
Di Belitung sendiri, perubahan status bandara HAS Hanandjoeddin dipastikan tidak akan memengaruhi kualitas pelayanan.
“Status tidak berdampak signifikan terhadap jumlah penerbangan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Belitung Yuspian pada awak media, Sabtu (27/4/2024).
Yuspian justru berharap, penerbangan domestik bisa lebih banyak seperti sebelum pandemi Covid-19.
Bahkan dia mendorong perlu adanya rute penerbangan baru sebagai akses masuknya wisatawan.
Termasuk juga penerbangan ke Kalimantan yang akan terkoneksi dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Penerbangan reguler dari dan keluar Belitung yang perlu ditingkatkan karena ini akan mendorong perekonomian daerah,” ujar Yuspian.
Dia pun optmistis potensi yang ada di Belitung sudah siap menyambut kedatangan para wisatawan. Selain itu, ada sektor lain juga seperti pertanian dan perikanan yang bisa dikelola investor di Belitung.
Adapun bandara yang tidak lagi menyandang status internasional masih bisa melakukan penerbangan langsung ke luar negeri yang sifatnya temporer.
Seperti penerbangan untuk acara internasional, penerbangan haji/umrah dan penerbangan dalam rangka tanggal darurat bencana.
Pengurangan status bandara internasional ini dilakukan untuk efisiensi dan mempermudah pengawasan dan pemeriksaan pergerakan dari luar negeri.