Bacaan Istighfar yang Diajarkan Rasulullah SAW Jadi Tiket Menuju Surga
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setiap insan, tanpa terkecuali, terkadang terjerumus dalam perbuatan maksiat dan dosa.
Namun, sebagai hamba Allah, pintu ampunan senantiasa terbuka lebar baginya. Allah SWT dengan belas kasih-Nya membukakan pintu taubat bagi setiap hamba yang bertaubat dengan tulus.
Salah satu bentuk tobat yang paling dianjurkan dalam agama Islam adalah dengan mengucapkan istighfar. Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan kepada umatnya bahwa istighfar adalah doa yang paling utama dalam memohon ampunan kepada Allah SWT.
Istighfar menjadi amalan yang paling dicintai Allah SWT, paling berpahala, dan paling besar harapan untuk diterima-Nya. Dengan mengucapkan istighfar, seorang Muslim berusaha menyadari kesalahannya dan mengharapkan ampunan serta rahmat dari Allah yang Mahapengampun.
Bacaan istighfar yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi pedoman bagi umat Islam dalam memohon ampunan.
Dengan merenungi makna dan kebesaran Allah SWT, serta kesadaran akan dosa-dosa yang dilakukan, seorang Muslim berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya melalui istighfar.
Ini adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan menuju kesucian dan kedekatan dengan Sang Pencipta.
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ الْعَدَوِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Latin:
Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu a’uudzu bika min syarri maa shona’tu abuu’u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu’u laka bi dzanbii faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illa anta.
Terjemahan:
“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari)
Dalam bacaaan istighfar tersebut, ada lafadz yang berarti “aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku”. Artinya, ketidaktaatan seorang hamba yang telah dilakukan bukan untuk mengingkari nikmat Allah yang diberikan kepadanya, melainkan karena nafsu dan ketidaktahuannya.
Sumber: dorar.net
photo
Infografis 3 Cara Raih Ampunan Allah di Tahun Baru Hijriyah – (Republika.co.id)